Sambut Tahun Baru Islam dengan Amalan Sunah Ini Lengkap Hadits Nabi SAW dan Keutamaannya
Artinya: “Puasa terbaik setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.”
TRIBUNJAMBI.COM - Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020. Umat islam biasa menyambutnya dengan menjalankan sejumlah amalan.
• VIDEO Ini Ular yang Kerap Dijumpai di Jambi
• VIDEO Ini Ular yang Kerap Dijumpai di Jambi
• Beda, Begini Peringatan Detik-detik Proklamasi yang Akan Dilaksanakan di Istana 17 Agustus 2020
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk salah bulan istimewa bagi umat muslim.
Bulan Muharram merupakan satu di antara bulan suci umat islam yang mempunyai keutamaan.
Maka, di bulan Muharram ini dianjurkan untuk melakukan amalan ketaatan dan kebaikan untuk memperbaiki kualitas diri.
• Quran Surah Al Kahfi Ayat 1-10 Lengkap Arab dan Terjemahannya, Hadits Nabi SAW Ungkap Keistimewaan
Di antaranya Puasa Asyura pada 9 Muharram (Puasa Tasua) dan 10 Muharram ( Puasa Asyura) atau pada kalender masehi pada 28 Agustus 2020 dan 29 Agustus 2020.
Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Namun dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa melaksanakan Puasa Asyura juga harus diikuti dengan Puasa Tasua (puasa satu hari sebelum Asyura) atau setelah asyura, yakni tanggal 11 Muharram.
• Niat Sholat Tahajud Bahasa Arab dan Latin, Tata Cara, Doa, Hadits Nabi SAW, dan Keutamaannya
Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, diperbolehkan berpuasa Asyura tanpa melaksanakan puasa Tasu'a.
"Karena kedua puasa ini hukumnya sunah. Sehingga, diperbolehkan untuk melakukan satu diantaranya. Dan, Rasullullah SAW pun belum pernah melaksanakan puasa Tasu'a," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Rabu (12/08/2020).
Pernyataan Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam Ibn Abbas RA:
عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم صام يوم عاشوراء فقالوا يا رسول الله إنه يوم تعظمه اليهود والنصارى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: فإذا كان العام المقبل إن شاء الله تعالى صمنا اليوم التاسع، قال: فلم يأت العام المقبل حتى توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah SAW berpuasa hari Asyura, kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasul SAW, sesungguhnya asyura adalah hari agung bagi kaum Yahudi dan Nasrani,” kemudian Rasul berkata, “Jika tiba muharram tahun depan, insya Allah kita berpuasa di hari kesembilan. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah wafat sebelum datang bulan Muharram tahun selanjutnya.
Hadis ini menunjukkan keinginan Rasul untuk melakukan puasa sebelum hari asyura.
Dalam hadis lain, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad juga dijelaskan bahwa Rasul memerintahkan untuk berpuasa di hari sebelum atau sesudah hari asyura, agar berbeda dengan kaum Yahudi:
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود وصوموا قبله يوما وبعده يوما
Artinya : “Berpuasalah di hari Asyura, dan jangan menyamai kaum Yahudi, berpuasalah kalian satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya.”
Sehingga, dalam kedua hadis tersebut, sama sekali tidak ada nash sharih (ketentuan secara jelas) keharusan untuk melakukan puasa dua hari, baik Asyura dengan hari sebelumnya, maupun Asyura dengan hari setelahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/31082019_muharram.jpg)