IPB dari Urutan Ketiga Bisa Libas UI dan ITB Jadi Kampus Terbaik, Ini Sejarah dan Daftar Jurusan

Pada 2019 lalu, IPB berada di urutan ketiga dalam daftar perguruan tinggi yang masuk klaster I.

Editor: Nani Rachmaini
Tribunnewsbogor.com
Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia tahun 2020 versi Kemdikbud 

TRIBUNJAMBI.COM - Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menjadi perguruan tinggi terbaik dari 2.136 perguruan tingi di Indonesia.

Capaian ini berdasarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang diumumkan pada Senin (17/8/2020).

Pada 2019 lalu, IPB berada di urutan ketiga dalam daftar perguruan tinggi yang masuk klaster I.

IPB berhasil menggeser Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dua tahun berturut-turut berada di puncak klaster I dan kini berada di urutan kelima.

Berikut profil IPB yang kini menjadi kampus terbaik di Indonesia versi Kemdikbud dikutip dari TribunnewsBogor.com:

Sejarah

tribunnewsProdi Manajemen di IPB

IPB atau yang biasa dikenal dengan Institut Pertanian Bogor diresmikan Presiden Soekarno pada 1 September 1963.

Sinopsis dan Link Streaming Film Friend Zone, Kisah Hubungan yang Terjebak di Zona Pertemanan

8 Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim, Ada yang Menguntungkan Bagi Mahasiswa dan Pelajar

Ritual Malam 1 Suro di Bebagai Daerah - Kirab Kebo Bule, Mubeng Benteng, Sapi-sapian, Petilasan Raja

Institusi pendidikan ini sudah ada sejak zaman Hindia Belanda dan menjadi tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai flora-fauna.

Satu di antaranya yakni Kebun Raya Bogor atau Lands Plantentuin te Buitenzorg yang diresmikan oleh Gubernur Hindia Belanda G.A.G. Gerard Philip Baron van der Capellen pada 18 Mei 1817.

Tak hanya Kebun Raya Bogor, terdapat juga Lembaga Penelitian Pertanian(Algemene Proefstation voor de Landbouw) dan Lembaga Penelitian Kedokteran Hewan (Veeartsenijkundige Instituut).

Dalam rencana pembangunan, lembaga penelitian ini memiliki banyak kendala, satu di antaranya kelompok ilmuwan yang tidak menyetujui pembangunan tersebut.

Dalam buku 'Sejarah Pembentukan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian' (2001) suntingan Syafrida Manuwoto disebutkan, para peneliti sudah memiliki beban kerja yang tinggi mengenai riset yang diberikan pemerintah, jika harus menjadi pengajar, hal tersebut akan sulit ditangani.

Mendirikan sebuah universitas pada saat itu juga sangat rumit.

Keputusan Ratu Belanda tanggal 6 Juni 1905 menyatakan bahwa sebuah institusi pendidikan dapat dikatakan universitas apabila memiliki lima fakultas di dalamnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved