Doa Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah Dibaca Rasulullah SAW di Awal Bulan

TRIBUNJAMBI.COM - Simak khazanah islami terkait doa sambut Tahun Baru Islam yakni 1 Muharram 2020/ 1442 Hijriah

 Pembina Pesantren Subulun Najjah, Mekar Sari, Depok, Ustadz Farid Numan Hasan, menjelaskan kepada tribunjabar.id, Selasa 18 Agustus 2020, bahwa doa khusus yang dibaca oleh Rasulullah Muhammad SAW adalah doa yang dibaca setiap awal bulan.

Dia mengatakan, tidak ada doa khusus yang dibaca oleh Rasulullah Muhammad SAW di awal Tahun Baru Islam atau kalau tahun ini 1 Muharram 1442 Hijriah.

• Fakta-fakta Grace Natalia, Suami Istri Ternyata CEO, Bukan Sosok Pria Sembarangan

Demikian dengan doa akhir tahun ataupun doa awal tahun di tahun Masehi.

Namun, bila ada seorang hamba berdoa di awal dan akhir tahun sesuai dengan hajat atau cita-citanya, itu tidaklah dilarang asalkan tidak menyalahi syariah.

Jika Anda ingin mendapatkan pahala sunah, maka yang dibaca ketika memasuki awal bulan Muharram atau 1 Muharram 1442 Hijriah, maka yang dibaca adalah doa sebagaimana dipanjatkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Doa awal Tahun Baru Islam tentu juga sama dengan doa awal bulan 1 Muharram 1442 Hijirah.

Sebab, 1 Muharram adalah awal tahun sekaligus awal bulan.

Jika mau menjalankan yang ada sunnahnya maka bacalah Rasulullah Muhammad SAW baca. Inilah yang lebih utama.

Dari Thalhah bin 'Ubaidillah Radhiallahu 'Anhu, katanya:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Bahwa Nabi Muhammad SAW apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan:

"ALLAAHUMMA AHLILHU 'ALAINAA BILYUMNI WAL AIMAANI WAS SALAAMATI WAL ISLAAM, RABBII WA RABBUKALLAAH"

(Terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam! Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah).

(HR. At Tirmidzi no. 3451, Ahmad no. 1397)

Ustadz Farid Numan Hasan mengatakan, hadis ini hasan (Musnad Ahmad dgn Tahqiq Syaikh Ahmad Syakir, 2/178. Juga Ta'liq Musnad Ahmad oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth, 3/17)

Lalu, apakah boleh membaca doa buatan manusia? Doa susunan sendiri, bukan berasal dari Al Quran dan Sunnah?

Kata dia, jelas boleh dan itu merupakan pendapat mayoritas ulama. Hanya saja terikat oleh syarat:

1. Isinya tidak bertentangan dengan syariat

2. Tidak boleh diklaim berasal dari Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam

3. Tidak boleh pula dibuat fadilah-fadilah yg direkayasa. Misal, "jika anda baca doa ini maka akan begini," tanpa ada dasarnya.

Nah, begitu pula doa malam tahun baru yang bukan berasal dari sunnah juga terikat oleh syarat-syarat tersebut.

Disebutkan, Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah berkata:

فلا حرج على المسلم أن يدعو بدعاء يعبر فيه عن حاجته ورغبته أو كشف ضره، ولكنه إذا دعا بالأدعية المأثورة عن النبي صلى الله عليه وسلم أو غيره من الأنبياء كما جاء في القرآن الكريم أو السنة المطهرة كان أفضل، وعليه أن يختار من الأدعية ما يتناسب مع المقام الذي هو فيه أو الحاجة التي يطلبها، ولا مانع أن يجمع بين هذا وذلك ويركب من بينهما أدعية تعجبه وتناسب مقامه، فقد قال النبي صلى الله عليه وسلم: ثم يتخير من الدعاء أعجبه إليه فيدعوه . رواه البخاري .

Tidak apa-apa bagi seorang muslim berdoa dengan kalimat yang di dalamnya tertera hajatnya, keinginannya, atau solusi atas kesulitannya.

Tetapi, jika berdoa dengan doa-doa yang ma’tsur dari Nabi Muhammad SAW atau dari para nabi lainnya, sebagaimana tertera dalam Al Quran, atau sunnah yang suci, maka itu lebih utama.

Hendaknya dia memilih doa yang sesuai dengan keadaannya, kedudukannya, atau kebutuhan yang dia inginkan.

Tidak terlarang baginya menggabungkan antara doa yang ini dan itu, dan mempraktekkan keduanya dengan doa-doa yang dia sukai dan sesuai posisinya.
Nabi ﷺ telah bersabda: “.. kemudian dia memilih doa yang ia sukai maka berdoalah kepadaNya.” (HR. Al Bukhari).

Semoga di Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijirah, Anda selalu dalam keberkahan dan kasih sayang Allah SWT.