Human Interest Story
Polisi di Jambi dan Pengendara Nyanyikan Indonesia Raya di Perempatan, Sampai Meneteskan Air Mata
Doni, yang saat ini menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Jambi ikut terbawa suasana di lapangan, saat menghentikan sejumlah pengendara
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Aryo Tondang
TRIBUNJAMBI.COM ,JAMBI - Suasana perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia tahun ini tampak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Kota Jambi sontak berhenti dari segala aktifitas, saat lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan secara serentak.
Seolah dalam satu rasa, warga, hingga pengendara tegap berdiri tidak perduli tengah berada di terik matahari.
Dari beragam profesi, hingga baju yang tidak satu warna, ikut serta dalam larutan nada yang dikeluarkan dari pengeras suara.

Digdaya gelora Indonesia Raya, seolah menunjukkan bahwa Sang Dwiwarna akan selamanya berkibar, dan rasa nasionalisme masyarakat tidak pernah luntur, meski diterpa berbagai isu.
• Tak Pakai Masker, Tak Mampu Bayar Rp50 Ribu, Warga Batanghari Bisa Dihukum Menyapu Pasar
• Keluarga Napi di Jambi Dilarang Berkunjung ke Lapas, Kakanwil Jahari Sitepu Ungkap Aturan Baru
Hal tersebut yang mampu menitiskan air mata seorang anggota kepolisian dari Polresta Jambi, Kompol Doni Wahyudi.
Doni, yang saat ini menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Jambi ikut terbawa suasana di lapangan, saat menghentikan sejumlah pengendara untuk mendengar lagu kebangsaan RI.
Antusiasme masyarakat, dalam menyambut detik-detik peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut, tak pelak meneteskan airmatanya.
Dirinya tidak menduga, tiga menit sejak pukul 10.17 hingga 10.20 WIB dikumandangkan, lagu Indonesia Raya mampu mempersatukan seluruh elemen masyarakat, dan berdiri dengan rasa nasionalisme yang tinggi.
Pemilik warung dan pengunjung, pedagang pernak-pernik dijalanan dan pengendara yang sedang melintas, tanpa instruksi berlebih, berhenti dari aktivitas masing-masing.
Dengan mengenakan masker dan helm, masing-masing turun dari kendaraannya, dan ikut khidmat menyayikan lagu Indonesia Raya.
Tidak ada ketakutan, saat beberapa pengendara sepeda motor tidak mengenakan kelengkapan berkendara, lagu Indonesia Raya, jadi prioritas utama, meski di depan petugas.
"Saya tidak pernah-pernahnya seperti ini, saya sangat tersentuh saat lagu kebangsaan dikumandangkan, dan melihat masyarakat ikut bersikap hormat," kata Doni, Senin (17/8) pagi.
"Saya tidak membayangkan sebelumnya, mulai dari pedagang sampai pengendara ikut larut dalam peringatan tersebut," imbuhnya.