Jelang Tahun Baru Islam, Jangan Lupa Ini Doa Niat Puasa Tasua dan Asyura Muharram 1442 H
Jelang Tahun Baru Islam, Jangan Lupa Doa Niat Puasa Tasua dan Asyura Muharram 1442 H
TRIBUNJAMBI.COM - Tahun Baru Islam 1442 H tinggal sebentar lagi. Tepatnya, 1 Muharram 1442 H akan jatuh pada 20 Agustus 2020.
• VIDEO Tujuh Bencana di Dunia yang Terjadi Sepanjang 2020
• HUT RI ke-75 - Catat 20 Quotes Soekarno di Hari Kemerdekaan Indonesia, Cocok Dipasang di Medsos
• Puing-puing Pesawat Catalina Dihibahkan, Guan San Cerita Kisah Pengangkatan dari Sungai Batanghari
Sama halnya seperti bulan Dzulhijjah, bulan Muharram juga memiliki keutamaan yang luar biasa.
Di bulan Muharram, umat muslim akan memperingati Tahun Baru Islam dan menjalankan puasa Tasua dan puasa Asyura.
Lantas kapan jatuhnya tanggal Tahun Baru Islam dan hari puasa Tasua dan puasa Asyura?
• Kata Mantan Wapres Try Sutrisno, Musuh Tak Terlihat Yang Dihadapi Sekarang Adalah Covid-19
• Mischa Chandrawinata Blak-blakan Pernah Tak Dapat Restu Ibunya, Kisah Cintanya dengan Jessica Mila?
• Sinopsis Film USS Indianapolis: Men of Courage, Awak Kapal Amerika Terdampar di Perairan Penuh Hiu
Tahun baru Islam 1 Muharram 1442 tahun ini bertepatan dengan tanggal 20 Agustus 2020.
Di malam tahun baru Islam, umat muslim disunahkan membaca doa akhir tahun dan awal tahun.
Selanjutnya memasuki jari ke-9 dan ke-10 bulan Muharram, umat muslim disunahkan menjalankan puasa Tasua dan Asyura.
Puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada tanggal 9 Muharram atau 28 Agustus 2020.
Sedangkan puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram atau 29 Agustus 2020. Berikut ini bacaan niat serta keutamaan puasa Tasua dan puasa Asyura.
Puasa Tasua
Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.
• Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI Resmi Diluncurkan, Ini Penampakannya
• Sugiono Malah Tewas Tenggelam Saat Selamatkan Anak dan Keponakan Yang Terseret Ombak di Pantai
• Ukir Sejarah Baru, Detik-detik Proklamasi Dilakukan di Pantai Timur Sumatera Bersama Nelayan
• Tiga Jaksa Diduga Meras 63 Kepala SMP di Inhu Riau, Jadi Tersangka dan Ditahan di Rutan Salemba
Berikut bacaan niat Puasa Tasua :
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"
Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.
Ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua:
1. Untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.
2. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.
3. Untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
Niat Puasa Asyura
Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa.
Tiga di antara keutamaan Puasa Asyura dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini.
1. Puasa paling utama
Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram.
Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”
Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
2. Puasa yang diutamakan Nabi
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)
3. Menghapus dosa setahun sebelumnya
Inilah keutamaan Puasa Asyura yang paling banyak diketahui.
Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)
Artikel ini telah terbit di TRIBUNJATENG.COM dengan judul Doa Niat Puasa Tasua dan Asyura Muharram 2020 Lengkap Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya