Penjaga Warung Ditembak dari Belakang dan Staf KPU Yahukimo Ditusuk, Apa KKB Papua Kembali Meneror?

Benarkah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menjadi dalang sejumlah aksi teror di Papua baru baru ini?

Editor: Rohmayana
net
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM- Diketahui, baru-baru ini teror penusukan dan penembakan kembali terjadi di wilayah Papua.

Benarkah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menjadi dalang sejumlah aksi teror di Papua baru baru ini?

Staf KPU Yahukimo, Hendry Jovinski tewas pada Selasa (11/8/2020) siang setelah ditusuk oleh orang tak dikenal.

Dan yang terbaru adalah warga bernama Laode Zainudin ditembak dari belakang oleh orang tak dikenal.

Tubuh Jessica Mila Lagi Digrogoti Penyakit Ini, Mantan Mischa Chandrawinata Kini Harus Jalani Terapi

Jelang Detik-detik Proklamasi, Ini Kisah Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok 16 Agustus 1945

Peristiwa itu terjadi di sebuah warung di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Sabtu (15/8/2020) siang.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Detik-detik Laode Ditembak dari Belakang oleh Orang Tak Dikenal Saat Jaga Warung'

Danrem 171 PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan mengemukakan, insiden penembakan bermula ketika Laode sedang menjaga warung miliknya.

Tiba-tiba datang seseorang yang tak dikenal oleh Laode.

Orang tersebut kemudian berpura-pura meminjam pulpen pada Laode.

Ketika Laode berbalik dan hendak mengambilkan pulpen, orang itu malah menembaknya secara tiba-tiba dari belakang.

Akibat tembakan tersebut, Laode mengalami luka di bagian bahunya. Ia dilarikan ke Puskesmas Sugapa untuk mendapatkan perawatan.

"Saat ini korban yang terkena luka tembak di bahu dan kondisinya stabil," kata Iwan.

Demi Hempang Pengaruh China di Samudera Hindia, India Kucurkan 500 Juta Dolar, Bangun 3 Jembatan

TNI Polri pun kini sedang berupaya memburu dan menangkap pelaku penembakan.

Kasus pembunuhan juga terjadi sebelumnya di Kabupaten Yahukimo.

Staf KPU Yahukimo, Hendry Jovinski tewas pada Selasa (11/8/2020) siang setelah memperoleh lima luka tusukan senjata tajam di bagian punggung, dada dan leher.

Beredar isu kalau pelaku penusukan tersebut adalah anggota KKB Papua.

Tapi Polda Papua masih belum bisa memastikan apakah pelakunya benar anggota KKB Papua.

Meski demikian, Polda Papua sudah mengantongi ciri-ciri salah satu dari dua pelaku pembunuhan tersebut.

Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com (grup SURYA.co.id).

MANJURNYA Obat Anticovid-19 Unair, 1.308 Pasien Klaster Secapa AD Bandung Sembuh, Tunggu Izin BPOM

1. Polisi ungkap ciri-ciri pelaku

Meski belum bisa memastikan pelaku anggota KKB Papua atau bukan, polisi sudah mengetahui ciri-ciri pelaku yakni salah satunya berambut gimbal.

"Kami belum dapatkan data kongkrit apakah (pelaku) KKB atau KNPB, masih kami dalami.

Semua informasi masih kami tampung dan dalami, dari ciri-ciri rambut gimbal dikenali oleh saksi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, Rabu (12/8/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polda Papua Kirim 3 Pejabat untuk Ungkap Pembunuhan Staf KPU Yahukimo'

"Saksi mengenal pelaku, wajahnya tidak asing tapi namanya tidak tahu, sering ketemu dan lihat," sambung Kamal.

Jenazah korban kini sudah dalam perjalan ke Yogyakarta setelah sebelumnya telah dimandikan dan dishalatkan di Jayapura.

2. Polisi terjunkan 3 pejabat

Selain itu, Polda Papua juga telah menurunkan tiga pejabat utamanya ke Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, untuk membantu pengungkapan kasus tersebut.

"Keseriusan Polda menyelesaikan kasus ini terlihat dari diturunkannya Dirkrimum Polda Papua, Kasat Brimob dan Dir Intel beserta anggota ke sana untuk membackup pengungkapan kasus itu," ujar Kamal.

Menurut dia, tiga pejabat utama tersebut juga didampingi oleh tim penyidik Polda Papua untuk mempercepat proses penangkapan para pelaku.

3. Kronologi penusukan

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan, insiden yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIT itu berawal sekembalinya korban dari mengantar obat untuk Karolina Pahabol (30), istri Kenan Mohi.

"Saat berada di tengah jalan keduanya dihadang warga yang menanyakan asal korban dan minta keluarkan KTP.

Namun, saat korban mengeluarkan KTP, dia ditikam dari belakang yang tak lama kemudian datang seorang warga yang ikut menyerang korban," ujar Paulus, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Kronologi Penyerangan Staf KPU Yahukimo, Korban Dicegat dan Ditikam dari Belakang'

Menurut dia, Kenan Mohi sempat berupaya membantu korban namun tiba-tiba muncul seorang dari hutan dan kembali menyerang korban.

Korban meninggal di TKP akibat luka-luka yang dideritanya dan saat ini jenazahnya sudah disemayamkan di Masjid Dekai.

"Korban saat itu bukan sedang membawa dokumen coklit terkait tahapan pilkada bupati dan wakil bupati di Yahukimo," kata Paulus.

Polisi menyatakan belum mengetahui motif penyerangan tersebut, karena usai melakukan aksinya para pelaku langsung berjalan ke arah hutan.

4. Ketua KPU harap pelaku dapat hukuman

Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman angkat bicara soal tewasnya seorang staf KPU Kabupaten Yahukimo bernama Hendry Jovinski akibat dibacok orang tak dikenal (OTK) di Yahukimo, Papua, Selasa (11/8/2020) siang.

Arief mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Ia pun berharap agar pelaku dapat diproses secapatnya dan diganjar hukuman setimpal.

"Atas terjadinya peristiwa ini saya tentu sangat menyesalkan, karena sepanjang yang kami tahu tidak ada informasi atau berita bahwa yang bersangkutan melakukan sesuatu yang bermasalah," kata Arief dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu (12/8/2020).

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Staf KPU Yahukimo Tewas Dibacok, Arief Budiman Harap Pelaku Dapat Hukuman Setimpal'

Arief mengatakan, setelah kejadian tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan KPU Yahukimo dan aparat kepolisian setempat.

Pagi tadi, jenazah Hendry telah diterbangkan dari Yahukimo menuju bandara Sentani, Papua.

Saat ini, jenazah masih dalam penerbangan dari Sentani menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Arief menyebut, sejumlah staf KPU RI telah disiapkan untuk menjemput jenazah dan rombongan KPU Yahukimo di Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 19.20 WIB.

Selanjutnya, jenazah dibawa ke kampung halaman dan diserahkan keluarga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Diperkirakan pada pukul 4 atau pada pukul 5 pagi (Kamis, 13 Agustus) sudah tiba di sana dan sementara ini direncanakan pukul 9 pagi akan dimakamkan," ucap Arief.

Arief juga bakal ikut bertolak ke Yogyakarta untuk mengikuti prosesi pemakaman.

"Ini sebagai bagian dari tanggung jawab moral kami terhadap almarhum," kata dia.

Ia pun berharap, peristiwa ini dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh penyelenggara pemilu agar sangat berhati-hati dan memperhatikan situasi saat menjalankan tugas.

Arief juga berharap, ke depan aparat keamanan tidak hanya mengamankan jalannya tahapan Pilkada, tetapi juga melindungi penyelenggara ketika bertugas.

"Mudah-mudahan kejadian semacam ini tidak terulang lagi," kata Arief.

Penyerangan terhadap dua staf KPU Yahukimo terjadi di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Selasa (11/8/2020) siang.

Akibat penyerangan tersebut, seorang staf KPU Yahukimo bernama Hendry Jovinski (25) tewas di tempat setelah mengalami luka sayatan senjata tajam. Sementara itu, rekannya, Kenan Mohi (38) selamat.(Dhias Suwandi/Fitria Chusna/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KKB Papua Kembali Meneror? Penjaga Warung Ditembak dari Belakang dan Staf KPU Yahukimo Ditusuk,  Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Adrianus Adhi

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved