Virus Corona

MANJURNYA Obat Anticovid-19 Unair, 1.308 Pasien Klaster Secapa AD Bandung Sembuh, Tunggu Izin BPOM

MANJURNYA Obat Anticovid-19 Unair, 1.308 Pasien Klaster Secapa AD Bandung Sembuh, Tunggu Izin BPOM

Editor: Andreas Eko Prasetyo
unair.ac.id
Obat Anticovid-19 Unair Manjur, 1.308 Prajurit TNI AD (Klaster Secapa) Sembuh, Edar Tunggu Izin BPOM. Obat Anticovid-19 yang dikembangkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan tim Universitas Airlangga Surabaya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar gembira, obat Anticovid-19 bikinan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI AD terbukti manjur membunuh virus SARS-CoV-2 memicu penyakit ini.

Bahkan berkat obat Anticovid-19 ini, klaster Secapa AD Bandung sebanyak 1.308 pasien positif Covid 19, kini sudah sembuh semua.

Brigjen TNI Nefra Firdaus di akun facebook TNI AD, Sabtu (15/8/2020).

''Hasil Lab PCR dari swab LANJUTAN pasien di Secapa AD sampai dengan hari ini (SABTU, 15 Agustus ), ada 4 Pasien LAGI yang dinyatakan NEGATIF.

Jadi dari TOTAL 1.308 pasien POSITIF Covid 19 di Secapa AD, pada hari ini TIDAK ADA LAGI YANG POSITIF (semua SUDAH SEMBUH),'' ujar Nefra.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menyebutkan para siswa calon perwira yang positif Covid-19 di Secapa AD Bandung akan diberikan kombinasi obat hasil pengembangan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI AD.

“Rabu (15/7/2020) pagi, Tim Uji Klinis Anticovi-19 dari tiga institusi tersebut akan memulai pemberian beberapa kombinasi obat dan dosis kepada pasien positif Covid-19 di Secapa AD,” ujar Andika.

Terbaru, dr Purwati, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR selaku Ketua Tim Uji Klinis Kombinasi Obat Anticovid-19 memaparkan hasil dari uji klinis obat tersebut mampu mengobati pasien covid-19 kecuali penderita yang menggunakan ventilator dengan tingkat keampuhan minimal 90 persen.

Komposisi obat tersebut juga terbukti secara klinis menurunkan jumlah virus secara signifikan.

"Kemudian yang tidak kalah penting itu adalah PCR, PCR ini negatif dalam tiga hari itu 90 persen. Jadi minimal 90 persen. Ada yang 92, 93, 96, dan 98 persen. Untuk PCR kuantitatif itu ada penurunan jumlah virus secara signifikan," kata Dr Purwati saat mendampingi Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih menyerahkan laporan hasil uji klinis tahap III atau tahap akhir kombinasi obat anticovid-19 kepada Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Bambang Sunarwibowo.

Penyerahan lapornan itu dilakukan di Mabes TNI Angkatan Darat Jakarta Pusat pada Sabtu (15/8/2020).

Pasangan Suami Istri di Kediri Layani Jasa Swinger dan Threesome, Pasang Tarif di Facebook

Baca Quotes Soekarno, Cocok Untuk Membakar Semangat Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia

Bukan Tanpa Usaha, Ini Upaya Ahok Mempertahankan Veronica Tan Sebelum Akhirnya Pilih Bercerai

Dalam sambutannya Nasih menungkapkan hasil uji klinis tahap akhir kombinasi obat anticovid-19 tersebut telah melewati proses yang sangat panjang dan berliku.

Uji klinis dimulai sejak Maret 2020 hingga Agustus 2020 dengan melibatkan TNI AD dan BIN.

"Kami sudah mulai melakukannya pada bulan Maret dengan berbagai macam uji invitro kemudian diakhiri dengan uji doking dan seterusnya sehingga hasil sesungguhnya empat sampai lima bulan untuk sampai pada hasil ini. Jadi kalau di luaran ada isu ini bikin obat kok kayak bikin tahu saja itu tidak benar," kata Nasih.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved