Virus Corona
MANJURNYA Obat Anticovid-19 Unair, 1.308 Pasien Klaster Secapa AD Bandung Sembuh, Tunggu Izin BPOM
MANJURNYA Obat Anticovid-19 Unair, 1.308 Pasien Klaster Secapa AD Bandung Sembuh, Tunggu Izin BPOM
Ia menjelaskan seluruh proses uji klinis tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diisyaratkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) termasuk metode uji klinis tersebut.
"Yang tidak kalah penting adalah keseluruhan proses sudah mengikuti apa yang dicantumkan, disyaratkan BPOM. Mulai dari metode uji klinis, termasuk bagaimana pada saat kita hilangkan nama obat dan seterusnya. Kami juga gunakan multi center di dalamnya, dan setiap pasien tentu ada informasi yang kita berikan pada mereka sehingga alhasil secara ilmiah proses dari penelitian ini sudah mengkikuti berbagai macam aspek yang dipersyaratkan BPOM," tutur Nasih.
Ia menekankan nantinya produksi obat tersebut tetap menunggu izin edar dari BPOM.
"Yang perlu ditekankan adalah untuk produksi dan edarnya kami tetap menunggu izin produksi dan edar BPOM. Artinya obat ini belum akan diproduksi sepanjang belum ada izin BPOM," ungkap Nasih.
Untuk itu ia berharap dukungan dari semua pihak khusus BPOM dapat mendukung agar obat segera diedarkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Mohon dukungan, doa, dan mari bersama meng-golkan satu hal yang akan jadi kebanggaan bangsa Indonesia yakni obat pertama Covid-19 di dunia ini," kata Nasih.

• Pria di Kalsel Cabuli Pacar yang Berusia 14 Tahun, Terungkap Saat Orangtua Periksa Ponsel Korban
• Istri Mumtaz Rais Bukan Anak Orang Sembarangan, Ini Foto-foto Cantiknya, Sikap Hanum Jadi Sorotan
• Jelang Tahun Baru Islam, Ini Sejarah, Peristiwa Penting dan Amalan Sunnah di Bulan Muharram
Sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Andika mengatakan ia telah melaporkan rencana penyerahan laporan uji klinis anticovid-19 tersebut kepada Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir.
Ia mengatakan Erick mendukung proses produksi dari obat tersebut.
Rencananya Andika akan melakukan pertemuan dengan Kepala BPOM pada Rabu pekan depan dalam rangka mempercepat memperoleh izin edar terhadap obat tersebut.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Andika didampingi oleh Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN Komjen Pol Gatot Eddy Pramono obat untuk pasien Covid-19 ini adalah kombinasi obat yang dikembangkan berdasarkan kinerja gabungan Universitas Airlangga, TNI AD dan BIN.
"Pencapaian hingga pada titik ditemukannya kombinasi obat yang baru ini telah berproses panjang sejak Bulan Maret 2020, serta sudah melalui tahapan uji klinis sebagaimana dipersyaratkan," ujar Andika, dalam keterangannya, Sabtu (15/8/2020).
Ia berharap temuan ini dapat mempercepat penyembuhan pasien Covid-19, serta memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Gatot yang merupakan Wakapolri mengatakan kombinasi obat tersebut juga diharapkan mampu menghemat biaya perawatan.
Pun demikian diharapkan dapat mendorong ekonomi bergulir kembali, serta yang terpenting adalah menurunkan kepanikan dan kecemasan masyarakat.
"Sehingga muncul optimistis dan kepercayaan masyarakat bahwa bangsa Indonesia bangkit dan berproses pulih dari Covid-19," kata Gatot.