Puluhan Warga di Sebuah Kampung di Jawa Tengah, Terjangkit Wabah Chikungunya, Berikut Gejalanya

Puluhan Warga di Sebuah Kampung di Jawa Tengah, Terjangkit Wabah Chikungunya, Berikut Gejalanya

Editor: Deni Satria Budi
Istimewa
Ilustrasi nyamuk 

TRIBUNJAMBI.COM - Wabah chikungunya menjangkiti warga satu desa di Provinsi Jawa Barat.  Ada puluhan orang yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk itu sejak dua pekan lalu. 

Puluhan warga Kampung Cilumping, Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dinyatakan terjangkit chikungunya, yang mirip dengan demam berdarah (DBD).

Warga yang terjangkit chikungunya mengalami gejala pusing, mual, demam tinggi dan nyeri persendian hingga tidak bisa digerakkan. 

Kasus Positif Terus Bertambah, Pakar Sebut Indonesia Masih Jauh dari Puncak Wabah Covid-19

Tak Ada Nyamuk, Keajaiban Desa Ini Masih Misteri, Diduga Karena Batu Berbentuk Ini

Seorang warga, Ujang (45) mengatakan, ia merasa mual, demam tinggi dan sakit di bagian tangan dan kaki sehingga saat bangun tidak bisa beranjak dari tempat tidur.

“Tiba-tiba saja badan ngilu-ngilu, dan demam. Tapi, kadang sakit kadang mendingan,” ujar dia saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Jumat (14/8/2020).

Selain dirinya, lima anggota keluarganya juga ikut terjangkit chikungunya. Ia dan keluarganya pun sudah diperiksa petugas medis dari puskesmas setempat dan diberi obat.

“Tinggal bapak saya yang kondisinya masih lemas dan badannya belum bisa bergerak leluasa. Kalau saya alhamdulilah agak mendingan,” ucapnya.

Seleksi CPNS Kembali Dibuka Tahun 2021, Kabar Baik Bagi Para Pencari Kerja, Formasi Terbatas

Warga Limun Bakar Alat Berat Pemilik PETI, Sempat Terdengar Suara Letusan Senjata Api

Kondisi serupa dialami Dandi Harfian (20). Ia mengaku, sempat tak bisa bangun dari tempat tidur dua hari berturut-turut. Setelah ditangani bidan desa, kondisinya saat ini sudah membaik.

"Awalnya badan sakit dan ngilu semua, apalagi setiap bangun tidur,” kata Dandi.

40 Warga Terjangkit

Sementara itu, Kepala Desa Sukamulya Iman Nurjaman menyebutkan, penyakit chikungunya mewabah di empat wilayah RT di lingkungan RW 02 sejak dua pekan lalu.

"Ada sekitar 40 orang yang terjangkit chikungunya di lingkungan RW ini,” kata Iman kepada Kompas.com, Jumat.

Dari 40 orang yang terjangkit itu, disebutkan dia, sepuluh di antaranya masih mendapatkan penanganan medis di rumah masing-masing.

“Dipantau terus oleh petugas medis dari puskesmas. Kalau sisanya sudah sembuh, dan beraktivitas sebagaimana biasanya,” ujar dia.

Disebutkan, pihaknya bersama perangkat muspika telah melaksanakan bersih-bersih lingkungan, terutama menormalisasi selokan dan saluran air yang ditenggarai sebagai sumber penyakit chikungunya.

VIDEO Detik-detik Raffi Ahmad Panik Kala Tante Ernie di Rumahnya, Mendadak Nagita Slavina Telepon

Jarang Disadari, Inilah 7 Tanda-tanda Utama Masa Subur Pada Para Wanita, Cek di Sini!

“Tadi pagi saluran-saluran air sudah dibersihkan, diperdalam agar air tidak menggenang, namun mengalir,” kata Iman.

Selain itu, direncanakan esok hari akan dilaksanakan pengasapan atau fogging di wilayah tersebut.

“Tadi juga saluran air sudah ditaburi bubuk abate agar tidak ada lagi jentik nyamuk yang bersarang,” imbuhnya.

Merangkum laman CDC dan Good Knight, berikut perbedaan gejala Chikungunya dan Demam Berdarah:

1. Beda virus Chikungunya dan demam berdarah sama-sama disebarkan lewat gigitan nyamuk tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda. Chikungunya disebabkan oleh Togaviridae alphavirus dan demam berdarah disebabkan oleh Flaviviridae flavivirus.

2. Nyeri sendi Demam berdarah lebih berbahaya dari chikungunya. Namun, nyeri sendi karena chikungunya bisa bertahan selama bertahun-tahun.

3. Waktu munculnya gejala Gejala- gejala demam berdarah muncul dalam tiga hingga empat hari setelah infeksi dan berkurang sekitar tiga - empat minggu dengan obat-obatan dan istirahat. Gejala chikungunya dimulai dengan demam mendadak dalam dua hingga empat hari setelah terpapar dan bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk penyembuhan.

4. Perbedaan gejala awal hanya sedikit Gejala awal untuk chikungunya meliputi demam, nyeri sendi dan otot, infeksi mata, dan ruam. Sedangkan untuk demam berdarah awalnya gejalanya meliputi demam, nyeri pada persendian, nyeri mata, dan ruam.

5. Lokasi ruam Pada chikungunya, ruam muncul di dada dan lengan. Sedangkan pada demam berdarah, ruam muncul di lengan dan wajah.

6. Lokasi nyeri sendi Nyeri sendi pada chikungunya terjadi di tangan, pergelangan tangan, kaki, dan kaki. Pada pasien demam berdarah, nyeri sendi biasanya terjadi di bahu dan lutut.

Bocah 9 Tahun Meninggal Terbakar, Rumah di Londrang Ludes Akibat Korsleting Listrik

Istri Kedua Dihabisi Suami Karena Hutang, Mayat Digantung di Truck Seolah-olah Bunuh Diri

Cara pencegahan cikungunya dan demam berdarah

Baik demam berdarah dan chikungunya sama-sama disebabkan oleh nyamuk. Jadi, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah paparan dan perkembang biakan nyamuk.

Kita bisa menggunakan krim atau lotion anti nyamuk, memasang kelambu di sekitar tempat tidur, dan mengenakan pakaian tertutup agar tidak digigit nyamuk. Untuk mencegah perkembang biakan nyamuk, kita harus menjaha kebersihan lingkungan dan mencegah genangan air.

Perawatan cikungunya dan demam berdarah

Sementara itu, kunci untuk perawatan penyakit ini adalah memperbanyak istirahat dan minum cairan untuk mencegah dehidrasi.

Melansir Hello Sehat, penggunaan obat penurun demam seperti acetaminophen atau paracetamol juga disarankan untuk menurunkan demam pada pasien demam berdarah.

Sebaliknya, hindari obat aspirin, ibuprofen, dan naproxen sodium guna mencegah komplikasi perdarahan.

Untuk kasus demam berdarah dan chikungnya yang lebih serius, segera cari bantuan dokter guna mendapatkan pengobatan terbaik untuk memulihkan kondisi anda.

Sumber : Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved