Imbas Covid-19, Pembeli Bendera di Muarojambi Sepi Jelang HUT RI ke 75

Seminggu jelang hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus penjual bendera merah putih musiman mulai marak di wilayah Kabupaten Muarojambi.

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Hasbi
Seminggu jelang hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus penjual bendera merah putih musiman mulai marak di wilayah Kabupaten Muarojambi. 

TRIBUNJAMBI.COM,SENGETI-Seminggu jelang hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus penjual bendera merah putih musiman mulai marak di wilayah Kabupaten Muarojambi, seperti terlihat pada Jalan Lintas Timur Kelurahan Sengeti, Kecamatan Sekernan pada Senin (10/8/2020).

Pantauan tribunjambi.com di lapangan mereka terlihat memanfaatkan pagar perkantoran dan pohon di tepi jalan untuk mengikat benderanya agar berkibar dan menarik minat masyarakat untuk membeli dagangannya.

Didit pedagang bendera di Kota Sengeti saat tribunjambi.com jumpai mengatakan ada berbagai jenis bendera yang mereka jajakan meliputi background merah putih, umbul umbul dan ukurannya pun bervariasi.

Cegah Penyebaran Covid-19, Posko Pengawasan di Perbatasan Jambi Akan Kembali Diaktifkan

Tanpa Gejala, Santri Asal Sarolangun Positif Covid-19

"Ukurannya lima sampai sepuluh meter jenis bandir, tiga hingga lima meter umbul umbul satu sampai dua meter dan bendera merah putih mulai ukuran mini hingga 180 centimeter dengan harga setiap jenisnya berbeda mulai dari lima ribu hingga lima ratus ribu rupiah," jelasnya.

Ia juga mengatakan membuka lapak lebih awal karena menginginkan dagangannya bisa lebih banyak terjual namun kenyataannya malah sebaliknya pendapatan dari penjualan bendera dan asesoris 17 Agustus jauh dari yang diharapkannya dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Pada tahun lalu bisa mendapatkan hingga satu juta sehari, namun situasi sekarang sangat menurun per hari hanya mendapatkan lima ratus ribu rupiah per hari, menurunnya pembelian bendera pada tahun ini bisa jadi karena terpengaruh pandemi Covid-19," kata Didit.

Untuk menghindari kerugian para pedagang sengaja tidak menyediakan bendera dalam jumlah banyak. Kata Didit semua bendera dan pernak pernik 17 Agustus tersebut didatangkan dari garut Provinsi Jawa Barat.(tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved