Berita Internasional
Pangkalan Militer Taiwan Dalam Ancaman Serangan Roket PCL191 China, Sangat Masuk Jangkauan Serang
Pangkalan Militer Taiwan Dalam Ancaman Serangan Roket PCL191 China, Sangat Masuk Jangkauan Serang
TRIBUNJAMBI.COM - Asia Pasifik, khususnya di perairan Laut China Selatan jadi lokasi ajang saling unjuk kekuatan China dan Taiwan.
Kedua negara ini memang sedang tak rukun. Semua dikarenakan sengketa Laut China Selatan yang mendadak diklaim oleh Negeri Tirai Bambu.
Kedua negara silih berganti mengirim pasukan, kendaraan dan unit militer.
Mengingat tensi kedua negara juga terus meninggi, maka dengan kehadiran unit militer masing-masing negara seperti menunjukkan ke lawannya bahwa perlengkapan tempur mereka mengerikan dan menghancurkan.
• Nekat Nikahi Janda Tegar Septian, Kini Istrinya Hamil Besar, Malah Sekarang Tak Punya Pekerjaan
• Pengawasan Penyelenggaraan Pilkada, Anggota Bawaslu RI, Moch Afifudin Kunker Tiga Hari di Jambi
• Fitch Ratings Indonesia Naikan Peringkat Bank Bukopin menjadi AA
Terbaru China mengerahkan kendaraan lapis baja amfibi dan peluncur rudal di perairan Laut China Selatan.
Peralatan tersebut tampak dari citra satelit pada Sabtu (9/8/2020).
Sementara itu di sisi lain, Taiwan mengirim 200 personel korps marinir ke pos militer terluar mereka di Kepulauan Pratas yang dikontrol oleh Taiwan.
Namun China turut mengklaim pulau tersebut sebagai wilayah teritorialnya dan menamakan kepulauan tersebut sebagai Kepulauan Dongsha.
Citra satelit juga menunjukkan kendaraan militer bergerak ke kota-kota pesisir China di seberang Taiwan dan peluncur rudal berada dalam jangkauan untuk mencapai Taiwan menurut News.Com.Au.
Situs web tersebut mengutip sebuah artikel oleh editor majalah Kanwa Asian Defence, Andrei Chang, yang mengatakan bahwa peluncur roket PCL191 yang dikerahkan ke daerah pesisir mampu menghancurkan semua pangkalan militer dan gedung pemerintahan di Taiwan secara akurat.
Meskipun Taiwan telah mengirim personel marinir ke pos terluar di Kepulauan Pratas, pakar militer Taiwan mengatakan kepada South China Morning Post bahwa pangkalan tersebut cukup rentan.
Dia mengatakan jika China berkomitmen untuk merebut pulau-pulau itu dengan paksa, Taiwan akan kesulitan untuk mempertahankan posisinya karena tidak ada penghalang alami.
Taiwan juga sulit mengirim bala bantuan dengan cepat ke kepulauan itu karena lokasinya yang cukup jauh.
• Pengedar Sabu Apek dan Andika Divonis Enam Tahun Penjara
• Putra Jokowi Maju Jadi Calon Walikota Solo, Segini Gaji yang Bakal Diterima Gibran Jika Terpilih?
• Bunuh Suami Siri dengan Lilitan Tali Ayunan Anak ke Leher Suaminya, Pejabat Ini Tewas Mengenaskan
Kepulauan Pratas terletak di Laut Cina Selatan, sekitar 442 kilometer dari Taiwan dan sekitar 299 mil dari daratan China.
Tidak ada permukiman permanen penduduk di kepulauan tersebut. Pulau tersebut merupakan taman nasional dan berisi pos garnisun penjaga pantai.
China dan Taiwan telah berselisih sejak 1949. Negeri “Panda” melihat Taiwan sebagai provinsi nakal yang harus dikembalikan di bawah kendali China.
