Berita Internasional

AS Pun Ditantangnya Demi Dapatkan Laut China Selatan, Tiongkok Mati-matian Siapkan Hal Ini di LCS

AS Pun Ditantangnya Demi Dapatkan Laut China Selatan, Tiongkok Mati-matian Siapkan Hal Ini di LCS

Editor: Andreas Eko Prasetyo
New York Times
China 

Hal itu membuat militer China meningkatkan kesiapan tempurnya saat angkatan udaranya bersiap menghadapi potensi serangan dari pesawat pembom Amerika Serikat (AS) yang sudah dikerahkan di Laut China Selatan.

Latihan pertahanan udara China baru-baru ini di atas Laut China Selatan membuat pilot China mensimulasikan respons terhadap "dua pesawat tempur asing yang memasuki wilayah udara China".

Rekaman latihan menunjukkan pilot China memerintahkan pesawat asing dalam bahasa Inggris untuk segera pergi, atau dicegat.

Reputasi Kopassus Sejajar dengar US Navy dan SAS Gegara Aksi Kilatnya yang Legendaris di Thailand

Sejumlah OPD di Tanjabbar Diminta Mengembalikan Uang Atas Temuan BPK

Indonesia Siagakan Drone Elang Hitam Demi Imbangi Rongrongan Agresivitas China di Asia Pasifik

Media pemerintah mengatakan: "Bekerja sama dengan stasiun radar yang berbasis di sebuah pulau, seorang pilot angkatan udara China yang mengambil bagian dalam latihan itu memberi peringatan radio kepada pesawat tak dikenal yang mengatakan bahwa mereka harus pergi," tulis pernyataan itu seperti dikutp dari Express, Minggu (9/8).

Latihan pertahanan udara China tersebut mengikuti serangkaian latihan militer lainnya minggu ini, termasuk serangan simulasi dan pengisian bahan bakar di udara.

Tiga dari lima wilayah militer utama China melakukan latihan kesiapan pertempuran udara di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat di wilayah maritim yang disengketakan.

Latihan itu berlangsung lebih dari 10 jam dan juga melibatkan pengisian bahan bakar di udara, menurut pejabat negara, tanpa mengatakan kapan latihan itu berlangsung.

Masyarakat Diimbau Jangan Konsumsi, Kondisi Air di Lima Sungai Kabupaten Bungo Mulai Tercemar

Dinas ESDM Catat ada 123 Tambang Batuan di Provinsi Jambi

Polres Muarojambi Sudah Selidiki Delapan Perkara Kasus Karhutla, Pelaku Belum Ditemukan

Seorang pejabat China yang tidak disebutkan namanya mengatakan: "Semua latihan kami ditujukan untuk mempersiapkan pertempuran yang sebenarnya."

Ini terjadi seminggu setelah latihan militer terakhir China di atas laut yang disengketakan, yang melihat Beijing mengungkap pembom teknologi tinggi jarak jauh baru sebagai bagian dari "pelatihan tempur intensitas tinggi".

Ada Apa? Tiba-tiba Mertua Ahok BTP Singgung Putrinya Tak Datang Lebaran, Ini Kata Ayah Nastiti Devi

Netter Heboh Kala Nella Kharisma & Dory Harsa Saling Dukung, Masuk Nominasi Ambyar Awards di MNCTV

Dul Blak-blakan Sebut Alasan Tak Panggil Mulan Jameela Ibu, Tapi Irwan Mussry Dipanggil Daddy

Peningkatan latihan militer mengikuti eskalasi ketegangan yang dramatis antara China dan AS.

Perseteruan antara kedua negara adidaya itu meliputi Hong Kong, Taiwan, perdagangan, Huawei, virus corona, dan wilayah maritim yang disengketakan.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa perang antara China dan AS serta Australia mungkin saja terjadi.

Dia menyerukan aliansi negara-negara Indo-Pasifik untuk memerangi meningkatnya ancaman China secara global, tetapi juga di Laut China Selatan.

Komentarnya mengikuti mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, yang mengindikasikan konflik antara AS dan China dapat terjadi dalam tiga bulan ke depan.

Menanggapi pernyataan ini, Mr Morrison berkata: “Kami telah mengakui bahwa apa yang sebelumnya tidak terbayangkan dan bahkan tidak dianggap mungkin atau mungkin dalam hal jenis hasil tersebut tidak lagi dipertimbangkan dalam konteks tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved