Berita Internasional

Dibalik Jet Tempur dan Drone Canggil Milik Militernya, Para Pilot AS di Lapangan Bekerja Bak Robot

Dibalik Jet Tempur dan Drone Canggil Milik Militernya, Para Pilot AS di Lapangan Bekerja Bak Robot

Editor: Andreas Eko Prasetyo
US ARMY/JOY DULEN VIA SOSOK.ID
Ilustrasi tentara (pilot) Amerika Serikat 

TRIBUNJAMBI.COM - Berbicara kekuatan militer Amerika Serikat, sungguh di atas rata-rata dengan teknologi militernya yang tak bisa diremehkan lagi.

Segudang peralatan canggih selalu dikembangkan untuk memperkuat superioritas Negeri Paman Sam.

Terobosan teknologi yang keliahatan dalam militer AS adalah pasukan udaranya.

Kisah Tragis Artis yang Dulunya Sangat Terkenal sekarang Bernasib Jadi Gelandangan, Kecelakaan

Coast Guard China Bisa Jadi Korban Rudal Pelibas Kapal Induk Milik TNI AL Ini Bila Bikin Ulah Lagi

BREAKING NEWS Naik Drastis, Jumlah Positif Corona di Jambi Tambah 19 Jadi 188 Orang

Jet tempur, pembom siluman, drone serang, dan rudal penjelajah udara telah tersedia.

Namun, semua perlu "beroperasi dengan kecepatan" dalam era konflik kekuatan besar yang cepat berubah.

Apa itu artinya bahwa “sensor to shooter” perlu dipercepat secara drastis.

Tak Hanya Pemotor, Pesepeda Juga Bisa Di Tindak Oleh Polisi

Diduga Ratusan Ribu Data Nasabah Kreditplus Bocor, Dijual di Forum dengan Harga Murah, Benarkah?

Buaya Raksasa Terkam Pemancing, Begini Pendapat Dukun yang Menangkapnya, Ada yang Lebih Besar

Tanpa kecepatan itu, pilot tidak akan bisa bereaksi secepat ancaman dan akan lebih sulit untuk menang.

Ketika dihadapkan dengan api presisi cepat, multi-frekuensi, jarak jauh dari pertahanan udara musuh, pilot penyerang udara harus "beroperasi dengan kecepatan," menurut Angkatan Udara AS, Komandan Eropa Jenderal Jeffrey Harrigian.

Kesempatan untuk beroperasi dengan supremasi udara di lingkungan yang tidak terbantahkan, pada dasarnya, berakhir.

Itu terjadi ketika pasukan gabungan bersiap untuk peperangan di daerah-daerah dengan ancaman tinggi melawan pasukan musuh yang maju, pertahanan udara yang canggih, dan saingan jet tempur siluman generasi kelima.

Pasukan AS, tentu saja, menikmati superioritas udara yang luar biasa selama tahun-tahun pemberontakan di Iran dan Afghanistan.

Laksanakan Amanat KPK, September 2020 Gaji ASN dan PTT Pemprov Jambi Diberikan Secara non Tunai

Bupati Batanghari Serahkan 24 Unit Alat Mesin Pertanian Kepada 22 Kelompok Tani

Inilah Sosok Peretas Akun Twitter Tokoh Seperti Barack Obama hingga Bill Gates, Usia 17 Tahun

Namun sekarang, pilot dan komandannya sendiri perlu dilatih lebih giat karena alasan sederhana: kecepatan serangan.

Teknologi komando dan kontrol yang canggih, termasuk aplikasi AI dan jaringan sensor juga diperkirakan akan mempercepat pendekatan taktis semacam ini.

Tim Gabungan Kembali Razia Illegal Drilling di Lubuk Napal, Petugas tak Temukan Pekerja di Lokasi

Begini Nasib Anji Manji Setelah Videonya Soal Obat Virus Corona Covid-19 Viral, Tompi Bilang Begini

Wajar Tak Gentar Meski Dikepung AS & Inggris, Ternyata China Punya Alat Canggih Ini Pendeteksi Rudal

Hal itu karena para pilot udara dan Komandan di darat cenderung memiliki perasaan yang lebih langsung dan terinformasi mengenai keadaan tertentu.

Jika jet tempur generasi kelima musuh atau serangan udara jarak jauh datang, pilot dan Komandan tidak akan punya waktu untuk membuat keputusan dan menyerangnya balik.

Taktik, Teknik, dan Prosedur tempur ini menyediakan bagian-bagian penting dari inspirasi konseptual untuk program Joint All Domain Command and Control (JADC2) yang muncul.

Konsep taktis, Harrigian menjelaskan, adalah untuk "mempercayai orang-orang di ujung tombak yang mengerti maksud Komandan."

Permudah Pelajar Ikuti PJJ XL Axiata Dukung Akses Internet di Pedesaan

Pria Ini Bacok Istrinya karena Tiap Bulan Dikirim Uang Tapi Rumah Terlihat Kosong, Curiga Selingkuh

VIDEO Razia Masker, Puluhan Orang Kena Sanksi Disiplin Push-up dan Menyayikan Lagu Nasional

“Sebagai komandan kita perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mendukung keputusan dalam penerbangan."

"Pada akhirnya Anda harus beralih dari sensor ke penembak secepat mungkin,” tambahnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "'Noda Abadi' di Balik Kedigdayaan Angkatan Udara AS di Dunia, Teknologinya Sangat Superior tapi Pilot di Lapangan Hanya Bekerja Bak Robot"

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved