Mahasiswi Target "Dosen Swinger", Ini Kelainan Seksual, Ungkap Modus Japri Ujung-ujungnya Ajak. . .

Awalnya, sang dosen yang dimaksud mendekatinya dengan pendekatan humanis, menanyakan beragam aktivitas Illian "Sungguh pendekatan akademis meski ada

Editor: Nani Rachmaini
facebook
Tangkapan layar Bambang Arianto saat meminta maaf lewat sebuah video 

“Tahu nggak korbanmu menderita selama 14 tahun. Itu bukan waktu yang singkat!” kata Lely ditirukan Illian.

Menurut Illian, di tahun 2014, dia sempat membuat geger grup Kagama Kita soal swinger ini. Ada grup menulis ternyata membernya juga pada dijapri gitu. Bahkan dia dijuluki “Bambang Swinger”. 

“Mas tahun 2004 sudah melakukan pelecehan seksual, dilaporkan polisi, dipukuli kok gak kapok. Tahun 2014 mas membuat ramai grup Kagama dan ditendang dari sana. Mas bahkan dijuluki “Bambang Swinger”, malu nggak sih? kok masih saja sampai sekarang?” tanya Lely. 

Rupanya dia mengatakan saat itu tak malu. Biasa saja.

“Entahlah, saya terobsesi dengan kata Swinger,”jawab BA

Kata-kata itu terus ada di kepala Illian. Di tahun 2015an, kasus-kasus yang menyasar para psikolog mulai muncul. Kabarnya termasuk pamer onani di depan psikolog puskesmas itu.

Seorang psikolog menjapri dan mengatakan korbannya ada sekitar 10 orang. Mahasiswa psikologi sempat lapor ke fakultas dan rektorat, tapi kasus tidak berlanjut.

"Beberapa psikolog japri aku, modusnya memang curhat psikologi tapi jebul aneh karena terlihat menikmati saat cerita detil penyimpangannya. Dia juga menyasar pelajar, aktifis Fatayat NU pun dia japri begitu."

Illian kembali bertanya kepada BA, “berapa banyak korban yang sudah dijapri mesum?” BA bilang lupa karena banyak sekali.

Dia mengakui aktif mencari tempat “curhat” baru dan dalam seminggu ada 1.

Biasanya dia inbox fb messenger. Illian berhitung, dalam setahun ada 52 minggu, dikalikan 6 tahun sejak 2014 berarti ada sekitar 300 orang.

“Iya mungkin sekitar itu, 300 orang,” kata BA.

Illian kembali bertanya kapan terakhir menghubungi perempuan dan bercerita swinger? BA bilang dua hari sebelum ayahnya meninggal. Artinya itu Senin 7 hari lalu, 27 Juli 2020.

"Kami tanya apakah ada mahasiswinya yang dia sasar. Katanya tak ada. Tapi sungguh aku khawatir soal ini. Mahasiswi seringkali jadi korban atas hubungan tak setara dengan dosen selaku pemberi nilai, apalagi masih lugu."

"Kami tanyakan apakah ada yang pernah benar diajak swinger. Dia bilang tak ada. Tapi dari keterangan seorang member KAGAMA, Bambang pernah mengajak putrinya ketemuan untuk membantu penelitianya ketemu komunitas swinger.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved