Editorial

Semua Bacakada Sudah Dapat Partai Pengusung di Pilgub Jambi, Tiga Pasang Atau Empat Pasang?

Empat bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi yang sudah menyatakan diri maju di Pemilihan Gubernur Jambi (Pilgub Jambi) 2020.

Penulis: Rahimin | Editor: Rahimin
TRIBUN JAMBI/RIAN BACKEND
Pilkada serentak 2020 Provinsi Jambi 

Empat bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi yang sudah menyatakan diri maju di Pemilihan Gubernur Jambi (Pilgub Jambi) 2020. Bila tidak ada perubahan pemungutan suaranya akan digelar 9 Desember 2020.

Mereka adalah, DR H Fahrori Umar-DR H Safrial, DR H Syarif Fasha-Prof DR H Asafri Jaya Bakri, DR H Al Haris-Drs Abdullah Sani dan H Cek Endra-Hj Ratu Munawarah.

Semua bakal calon Gubernur Jambi dan Wakil Gubernur Jambi saat ini lagi berjuang keras untuk mendapatkan partai politik pengusung. Ya, partai pengusung sebagai syarat mutlak agar mereka bisa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menjadi calon kepala daerah.

Usut Aliran Dana Djoko Tjandra, Polri Kemungkinan Kerja Sama Dengan KPK

Rumah Petinggi PDI-P Bogor Dilempari Bom Molotov, Polisi Periksa Rekaman CCTV

BREAKING NEWS Sah, Fasha AJB Terima Surat Rekomendasi dari PPP Untuk Maju Pilgub Jambi 2020

Sejauh ini, empat bakal pasangan calon ini sudah mendapatkan partai-partai pengusung. Tapi, tunggu dulu. Partai pengusung sudah mereka dapat  cuma belum lengkap sesuai syarat mendaftar ke KPU yakni 11 kursi DPRD.

Hanya pasangan Al Haris-Abdullah Sani yang sudah sementara waktu aman karena mendapatkan surat rekomendasi partai. Yakni, PKB (5 kursi), PKS (5 kursi) dan Partai Berkarya (1 kursi) total 11 kursi. Dan pasangan ini klaim akan mendapatkan partai tambahan (kemungkinan PAN).

Sy Fasha-AJB resmi dapat rekomendasi dari DPP PPP
Sy Fasha-AJB resmi dapat rekomendasi dari DPP PPP (IST)

Sementara, pasangan Fachrori Umar-Safrial sudah mengantongi rekomendasi dari Partai Hanura (2 kursi). Butuh 9 kursi tambahan.Pasangan Cek Endra-Ratu Munawarah sudah dapat rekomendasi dari Partai Golkar yang memiliki 7 kursi. Butuh 4 kursi tambahan.

Terakhir, pasangan Syarif Fasha-AJB sudah mengantongi dua rekomendasi partai. Yakni Partai Nasdem (2 kursi) dan PPP (3 kursi). Artinya masih butuh 6 kursi untuk syarat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.

Siapa Sebenarnya Artis VS yang Diamankan Dalam Kasus Prostitusi Online di Lampung?

Polisi Belum Tutup Kasus Kematian Editor Metro TV, Tidak Terima Informasi dari Dukun

Prakiraan Cuaca Hari Ini Rabu 29 Juli 2020, Jambi dan Palembang Cerah Berawan, Cek Kota Lain!

Nah, tiga pasangan selain pasangan Al Haris-Abdullah Sani, berjuang keras mencari partai tambahan. Bakal calon kepala daerah harus punya tim-tim lobi. Tim-tim lobi ulung sudah dikerahkan bakal calon kepala daerah, melobi pimpinan-pimpinanan partai di DPP.

Fachrori Umar mendapat rekomendasi dari Partai Hanura.
Fachrori Umar mendapat rekomendasi dari Partai Hanura. (IST)

Bahkan, pelobi-pelobi tersebut rela "pindah" rumah sementara di Jakarta, atau pulang pergi Jambi-Jakarta, agar mereka terus dapat melakukan komunikasi dengan pimpinan-pimpinan partai. Sebuah bentuk perjuangan yang berat.

Terkait hal ini, bakal calon kepala daerah "wajib" punya komunikator politik yang terpercaya. Dalam bukunya Opini Publik, Prof DR Anwar Arifin (Profesor Ilmu Komunikasi politik) dari Universitas Hasanuddin menjelaskan pentingnya komunikator politik.

Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 29 Juli 2020, Aries Ragu-ragu, Aquarius ada Masalah Uang

Owner PS Store dan Youtuber Putra Siregar Ditangkap Terkait Kasus Barang Ilegal

Siswi SMP di Batam Jual Diri Demi Beli Kuota Internet, Tarifnya Sekali Kencan Rp 500 Ribu

Komunikator politik bisa individu atau aktor politik yang terorganisasi dalam suatu lembaga politik (partai politik). 

Di tangan komunikator politik inilah dimainkan strategi untuk melobi pimpinan partai, atau orang yang bisa mengambil keputusan di partai tersebut. Ketika komunikasi politik berlangsung, justru yang berpengaruh bukan saja pesan politik.

H Cek Endra, saat menerima rekomendasi dari Partai Golkar
H Cek Endra, saat menerima rekomendasi dari Partai Golkar (ist)

Dengan kata lain "Ketokohan"  seorang komunikator dan lembaga politik yang mendukungnya, sangat menentukan berhasil atau tidak komunikasi politik tersebut.

Artinya, kandidat calon kepala daerah harus benar-benar menunjuk orang kepercayaannya untuk melakukan lobi politik. Aktor politik yang bisa memainkan peran politik dengan skenario-skenario jitu untuk mendapatkan partai politik sebagai pengusung.

Pasutri Bunuh Ibu Kos Lalu Kuras Rp 60 Juta di ATM, Uangnya buat Liburan ke Bali

Tak Akur dengan Banyak Negara, Ternyata China Pernah Bantu Palestina Kirim Senjata Hadapi Israel

Aksi Heroik Prajurit Wanita Elit Mataram Buat Kolonial Belanda Kewalahan, Ini Rahasianya!

Sejauh ini, beberapa partai tersisa belum mengeluarkan surat rekomendasi akan mendukung pasangan mana. Sah-sah saja mereka (bacakada) saling mengklaim bakal mendapatkan partai tambahan. Tambahan partai inilah, partai itulah. Tidak masalah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved