Berita Nasional
Wajarkah Yodi Prabowo Bisa Tikam Dada & Leher Sendiri, Temuan dari Dokter Ini yang Buat Yakin Polisi
Wajarkah Yodi Prabowo Bisa Tikam Dada & Leher Sendiri, Temuan dari Dokter Ini yang Buat Yakin Polisi
Untuk empat tusukan ke dada katanya 3 tusukan hanya sampai ke jaringan otot.
• Berdampak Buruk Bagi Petani, Warga Desa Kunangan Menolak Rencana Pembangunan Stockpile
• Ratusan Kapal China Terdeteksi Beroperasi Diam-diam di Perairan Korea
• SESAAT LAGI! Nonton Live Streaming MotoGP Andalusia 2020, Ada 10 Fakta Menarik Dibelakang Layar
"Sementara tusukan keempat ke dada sampai memotong bagian dalam oaru-paru sedalam 12 cm," katanya.
Sedangkan luka dileher kata Arif memotong tenggorokan korban.
"Tapi tak sampai ke pembuluh darah utama di leher dan hanya memotong tenggorokan. Luka di leher inilah yang menjadi penyebab tewasnya korban," kata Arif.
"Selain itu di urinenya kami temukan ampetamin atau positif. Jenasah sudah mengalami pembusukan dan diduga sudah meninggal 2 sampai 3 hari," katanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan hasil analisa berdasarkan keterangan dan pemeriksaan saksi ahli, Yodi melakukan aksi bunuh diri dengan cara tak biasa, dengan tujuan untuk menyamarkan.
"Menurut keterangan ahli ini karena korban tak ingin dirinya dianggap atau diketahui melakukan bunuh diri. Sebab orang yang hendak bunuh diri, banyak yang menutup diri sedemikian rupa. Sehingga bisa jadi dia tak ingin orang lain mengetahui ia bunuh diri," kata Tubagus, Sabtu (25/7/2020).
Karena itulah katanya Yodi melakukan aksi bunuh diri dengan menikam dada dan leher dengan pisau.
Terkait tempat yang agak terpencil untuk bunuh diri, menurut Tubagus, korban mencari tempat sepi agar aksinya berhasil.
• Israel Membabi Buta Serang Suriah Pakai Helikopter dan Rudal, Sampai Timbulkan Kebakaran Hutan
• Harga Laptop di Bawah Rp 4 Juta, Untuk Kerja dari Rumah Spesifikasi Handal
• Panduan Memyembelih Hewan Kurban di Masa Pandemi, dan Salat Idul Adha 1441 Hijriah
"Lalu kenapa pilihannya di situ, karena dia menguasai lokasi di mana itu rute yang biasa dia lalui saat berangkat kerja dari rumah," katanya.
Karena ketiadaan saksi yang melihat langsung, Yodi bunuh diri, kata Tubagus pihaknya melakukan scientific identification untuk mengungkap dan memastikannya.
Selain itu, Tubagus menuturkan dari sejumlah fakta yang diungkap pihaknya, ditambah keterangan ahli, diketahui bahwa pemicu utama atau penyebab utama Yodi mengalami depresi adalah karena ia mengalami sakit kelamin, padahal tahun depan ia akan menikah dengan kekasihnya Suci.
"Jadi penyebab utamanya, karena dia sakit kelamin padahal berencana menikah tahun depan dengan kekasihnya. Ini membuatnya depresi hingga akhirnya bunuh diri," kata Tubagus kepada Warta Kota, usai konpers terkait kasus tewasnya Yodi Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Hal itu kata Tubagus disimpulkan setelah pihaknya meminta keterangah ahli psikologi forensik.
"Tingkat depresi setiap orang atas suatu masalah yang sama, berbeda-beda. Dalam kasus ini, korban depresi karena penyakit kelamin dan rencananya menikah," kata Tubagus.