Berita Internasional
Lawan Tiongkok, AS Siap Pindah Arena Perang dari LCS, Sungai Terbesar di ASEAN Ini Jadi Lokasinya?
Lawan Tiongkok, AS Siap Pindah Arena Perang dari LCS, Sungai Terbesar di ASEAN Ini Jadi Lokasinya?
Seorang duta besar AS di wilayah tersebut menggambarkan China sebagai "menimbun" air di 11 bendungannya di bagian atas dari sungai sepanjang 4.350 km (2.700 mil), dan merusak mata pencaharian jutaan orang di negara-negara hilir.
• 77 Anak di Pontianak Terlibat Prostitusi dari SD sampai SMA, Ada yang Hamil hingga Terjangkit HIV
Tak hanya itu saja, China juga meningkatkan kegiatan kelompok Kerja Sama Lancang Mekong (LMC), sebuah badan antar pemerintah yang relatif baru sebagai upaya untuk mengesampingkan komisi Sungan Mekong (MRC) yang sudah ada sejak 25 tahun lalu.
MRC melacak asal-usulnya kembali ke upaya AS untuk mempromosikan pembangunan selama Perang Dingin.
MRC bekerja sama dengan pemerintah Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam untuk mendorong pembagian dan pembangunan berkelanjutan dari sungai dan sumber dayanya.
Mengutip dari Reuters, Kementerian Luar Negeri China menuding AS mencoba menyalahkan Beijing atas kendali sungai besar tersebut.
• Segera Dibuka! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4, Siapkan Dokumen Ini Sebelum Mendaftar
"Negara-negara di luar kawasan itu harus menahan diri untuk tidak menimbulkan masalah," kata kementerian itu.
Penelitian oleh Eyes on Earth, sebuah perusahaan riset dan konsultan yang berbasis di AS yang berspesialisasi dalam air, membangun sebuah model prediksi berdasarkan pencitraan satelit dan data MRC yang dikatakannya menunjukkan air yang hilang di hilir, mulai sekitar 2010.
Duta Besar AS untuk Kamboja Patrick Murphy mengatakan dia “cukup terkejut” pada temuan yang jelas itu.
"Untuk mengetahui bahwa sumber utama untuk tingkat Mekong yang berkurang, dan perubahan Mekong di wilayah Mekong Bawah, adalah apa yang terjadi di hulu di China dengan dasarnya penimbunan air," kata Murphy.
• Nagita Slavina Dibuat Gusar, Billy Syahputra Jadikan Amanda Manopo Pembantu: Gila Kali Lu!
Tudingan itupun membuat China naik pitam hingga Kedutaan Besar China di Thailand mengecam studi tersebut.
Kecaman itu disebutnya sebagai "bermotivasi politik, yang bertujuan menargetkan China dengan niat buruk".
• PAN Masih Utamakan Kader di Pilkada Serentak 2020
Pekan lalu, Global Times China menerbitkan sebuah artikel tentang studi Cina yang membantah laporan Eyes on Earth.
“Bendungan sungai di China membantu meringankan kekeringan di sepanjang Lancang-Mekong," demikian judul di surat kabar yang diterbitkan People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa. (*)
Artikel Ini Sudah Tayang di SOSOK.ID
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: