Berita Internasional

Gerak Cepatnya AS yang Ingin Cegah China, Tempatkan Unit Marinir Bersenjata Rudal Ganas di Jepang

Gerak Cepatnya AS yang Ingin Cegah China, Tempatkan Unit Marinir Bersenjata Rudal Ganas di Jepang

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ilustrasi pasukan marinir AS 

TRIBUNJAMBI.COM - Amerika Serikat bergerak lebih cepat untuk memulai pengerahan unit militernya bila terjadi bentrok dengan China.

Negeri Paman Sam memulai pembicaraan dengan Jepang tentang pengerahan unit-unit Marinir AS di Okinawa yang dipersenjatai rudal anti-kapal dan pertahanan udara. 

Marinir AS akan bekerjasama dengan pasukan Jepang di pulau-pulau yang ada di Kepulauan Okinawa guna mencegah akses ke Pasifik bagi militer China.

"Anda ingin menghalangi, untuk mencegah musuh potensial mengambil langkah selanjutnya," kata Komandan Marinir AS Jenderal David Berger dalam wawancara telepon, Kamis (23/7), kepada Reuters. 

Dua tentara Amerika Serikat dari Resimen Kavaleri Kedua Skuadron Pertama berjalan di tengah konvoi latihan respon cepat pada 11 Juni lalu di Polandia.
Dua tentara Amerika Serikat dari Resimen Kavaleri Kedua Skuadron Pertama berjalan di tengah konvoi latihan respon cepat pada 11 Juni lalu di Polandia. (Kemenhan AS via Newsweek)

"Jika Anda melihat keluar dari China, itulah yang harus Anda lihat, aliansi yang solid," tambahnya.

Pada Maret lalu, Berger menerbitkan rencana "Desain Kekuatan 2030" untuk memangkas jumlah pesawat, artileri meriam, dan panser termasuk tank.

Desain itu menciptakan "Resimen Litoral Laut" yang dilengkapi dengan rudal dan drone yang bisa mencegah kontrol musuh untuk memperebutkan wilayah dengan mengancam kapal perang dan pesawat mereka.

Rencana Marinir AS itu di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang meningkat, ketika Washington menuduh Beijing menggunakan pandemi virus corona baru untuk klaim teritorial lebih lanjut di Laut China Selatan dan meningkatkan pengaruhnya di tempat lain di Asia.

Beijing menegaskan niatnya di kawasan itu bertujuan damai dan menuduh Washington berusaha untuk mendorong perselisihan antara negara-negara di Asia.

IHSG Anjlok 1,21% di Akhir Perdagangan Jumat (24/7)

Pemkab Sarolangun Gelar Istighosah dan Doa Bersama, Berharap Pandemi Covis-19 Cepat Berakhir

Panglima TNI Naikan Pangkat 22 Perwira Tinggi, Mantan Pangdam IV/Diponegoro Naik Jadi Bintang Tiga

Kepulauan Okinawa di Jepang adalah bagian dari apa yang oleh perencana militer sebut sebagai "rantai pulau pertama", yang membentang dari Jepang melalui Filipina ke Indonesia, yang bertumpu pada kekuatan yang tumbuh di Tiongkok.

Dalam rencana desainnya, Berger menunjuk pada pergeseran fokus ke "persaingan kekuatan besar dan titik baru di kawasan Indo-Pasifik".

Dia mengatakan, Korps Marinir AS akan memiliki resimen pesisir operasional yang berbasis di Okinawa pada 2027.

Selain itu, di Guam yang berdekatan dengan Jepang dan Hawaii.

Hilang Usai Keluar Penjara, Kabar Roro Fitria Terbaru, Renovasi Rumah hingga Dekatkan Diri ke Tuhan

Tak Suka Sikap Dede Sunandar ke Sahabatnya Raffi Ahmad, Sule Beri Nasehat, Tapi Tak Lupa Guyon

VIDEO Kanye West Ingin Cerai, Kim Kardashian: Kanye Miliki Gangguan Bipolar

Pria Ini Kaget Dengar Rintihan di Kamar, Penasaran, Istrinya dan Tukang pijat Ternyata Bergumul

Rencana itu, Berger menambahkan, bukan berarti peningkatan jumlah pasukan di Okinawa dan akan Korps Marinir lakukan dalam ketentuan aliansi militer AS saat ini dengan Jepang.

Dalam waktu dekat, ia akan terbang ke Jepang untuk bertemu dengan para petinggi negeri matahari terbit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved