Kisah Militer RI

Sejarah Mencatat, Kopaska, Kopassus & Denjaka Pernah Bersatu Buru Perompak Somalia yang Sandera WNI

Sejarah Mencatat, Kopaska, Kopassus & Denjaka Pernah Bersatu Buru Perompak Somalia yang Sandera WNI

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Dikejar Sampai Mati! Begini Jika Kopassus, Kopaska, Denjaka Bersatu Lawan Perompak Ganas di Somalia 

Saat itu, Kapal MV Sinar Kudus seberat 8.911 ton yang bermuatan ferro nikel, berlayar dari Sulawesi menuju Rotterdam, Belanda, dibajak.

Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (Persero) dibajak Perompak Somalia pada 16 Maret 2011.

Kapal itu membawa 20 anak buah kapal (ABK).

Inilah Lima Perusahaan Jepang Teratas, Ga Nyangka Toyota Posisinya Nomor. . .

Update Kasus Virus Corona di Jambi, Pasien Positif Covid-19 Bertambah 6 Orang Hari Ini

Inilah 4 Persiapan Mewah Pernikahan Jessica Iskandar dan Richard Kyle, Sebelum Diisukan Putus Cinta

Pembajakan terjadi saat MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia, tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.

Presiden SBY meminta agar segera mengambil langkah untuk melindungi WNI yang disandera dan membebaskan MV Sinar Kudus melalui berbagai opsi.

Saat itu dibentuklah Satgas Merah Putih.

Satuan tugas militer ini untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak, secara militer.

Jual Makanan Ringan Omsetnya Sampai Ratusan Juta? Bisa Banget, Nih Simak

Daftar Hero Mobile Legends Baru Selain Alice, Kini Miliki Role Ganda, Ada Tank hingga Fighter

Satgas melibatkan dua kapal fregat, yaitu KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter "Sea Riders" dan LCVP.

Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps Marinir Denjaka dan Kopaska.

Tugas pokok dari Satgas Merah Putih adalah menyelamatkan 20 WNI, membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, bebas ke Indonesia atau melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak, dengan pengawalan TNI.

Mencegah Asam Urat, Inilah Lima Gejala Awal yang Patut Diwaspadai

Antara negoisasi dan serangan

Pada 23 Maret 2011, melalui surat perintah Panglima TNI saat itu, Laksamana Mar Agus Suhartono, strategi diatur.

Helikopter Bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.

Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.

Namun, keberhasilan fifty-fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.

Inilah Lima Perusahaan Jepang Teratas, Ga Nyangka Toyota Posisinya Nomor. . .

Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.

Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.

Akhirnya, pada 30 April, PT Samudera Indonesia melakukan pembayaran kepada para perompak.

Namun, di tengah waktu itu, para perompak terjadi perselisihan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved