7 Hari Masih jadi Misteri Terkait Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Masih Dalam Hal Ini
Polisi pun masih mencari sejumlah bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap kematian sang editor MetroTV tersebut.
TRIBUNJAMBI.COM - Sudah sekitar 7 hari kasus tewasnya editor MetroTV Yodi Prabowo masih menjadi misteri.
Sosok pelaku yang membuat Yodi Prabowo tewas belum juga terungkap hingga saat ini.
Polisi pun masih mencari sejumlah bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap kematian sang editor MetroTV tersebut.
Seperti diketahui, Yodi Prabowo ditemukan tewas dengan luka tusuk pada bagian leher dan dadanya.
Jasad editor MetroTV itu ditemukan oleh bocah yang sedang bermain layangan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, jakarta Selatan pada Jumat (10/16/2010).
• VIDEO Viral Detik-detik Istri Rekam Sendiri Suami Kecelakaan Saat Coba Motor Baru, Bikin Haru
• Prakiraan Cuaca Hari Ini 17 Juli 2020, Lengkap 33 Kota Besar, Beberapa Wilayah Alami Hujan Lebat
Sementara itu, aparat kepolisian sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan mengerahkan anjing pelacak K9 untuk mencari jejak pelaku hingga mendatangi warung disekitar lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah memeriksa 27 saksi dalam kasus misteri kematian jurnalis Metro TV Yodi Prabowo (26).
Dengan jumlah itu, terdapat penambahan 4 saksi dari sebelumnya 23 saksi.
"Sampai saat ini sudah ada 27 saksi yang sudah kami periksa. Bertambah 4 saksi lagi," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).
Yusri mengatakan 27 saksi yang telah diperiksa berasal dari orang dekat korban hingga saksi yang berada di TKP.
Sementara itu, 7 saksi yang diperiksa juga berasal dari rekan teman satu kantor korban.
"Apakah ada kemungkinan ada penambahan lagi saksi lain? Ya. Karena ada dua saksi yang nanti akan kita panggil lagi," jelasnya melansir Tribunnews.com
Editor MetroTV, Yodi Prabowo ditemukan tewas dipinggir Tol, Jumat (10/7/2020) (Kolase Tribun Bogor/istimewa)
Mantan Kabid Humas Polda Jabar ini juga mengatakan, pihaknya akan menelusuru jejak korban sebelum insiden pembunuhan ini terjadi.
Dengan cara, membentuk rangkaian kejadian hingga korban ditemukan meninggal dunia di pinggir tol JORR, Jakarta Selatan.
"Dari hasil keterangan saksi-saksi yang ada. Ini yang kemudian tim lapangan sedang merangkai misalnya ada keterangan seperti dari kantor jam berapa kemudian ke kemana saja itu yang masih kita telusuri. Dan di TKP seperti apa," pungkasnya.
Reaksi Pemilik warung
Sejumlah barang bukti yang ditemukan dilokasi kejadian terus didalami polisi untuk mengungkap kasus kematian editor MetroTV tersebut.
Termasuk, pisau yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh Yodi Prabowo.
Seperti diketahui, jasad Yodi Prabowo ditemukan pada Jumat (10/7/2020) oleh bocah yang sedang bermain layangan dipinggri Tol JORR Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Sementara itu, sepeda motor korban ditemukan lebih dulu oleh warga disebuah warung bensin tak jauh dari lokasi kejadian.
Polisi sempat menurunkan anjing pelacak K9 memperlihatkan foto alamrhum Yodi Prabowo kepada para pemilik warung yang berjualan tak jauh dari TKP di kawasan Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Salah satunya, Amir pria berua 49 tahun yang sempat diperlihatkan foto Yodi Prabowo oleh petugas.
Saat itu, Amir sempat diam selama 5 detik seraya pandangi foto Yodi.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta, sambil memandangi foto, Amir mencoba mengingat kembali memorinya.
Gelagat Amir menunjukan dia tak mengenal korban.
Saat itu sambil menggeleng-gelengkan kepala, Amir mengaku tak mengenal sosok Yodi Prabowo.
"Kalau orang asing yang datang pasti saya tahu, dan nggak saya diamkan. Pasti saya ajak ngobrol, pasti saya tanya dari mana, mau ke mana," ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Warung tersebut memang sempat dihampiri anjing pelacak (K-9) saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (11/7/2020).
Lokasi warung itu berjarak sekitar 400 meter dari tempat jenazah Yodi Prabowo ditemukan, persisnya berada di tepi Danau Kapalio.
Bukan hanya satu warung kopi di tepi danau itu.
Setidaknya ada dua warung yang mengapit lapak Amir.
• Jadwal Lengkap MotoGP Spanyol 2020 Sirkuit Jerez, dari FP1 hingga Balapan, Valentino Rossi Siap?
Salah satunya beroperasi selama 24 jam. Pemilik warung ini juga telah diinterogasi polisi.
"Sudah ditanya, semua warung di sini ditanya. Ya, cuma tanya kenal nggak sama ini (Yodi)? Saya bilang nggak kenal, di sini kebanyakan warga sekitar yang mancing," kata pria yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara, pemilik warung lainnya bernama Mimi juga telah didatangi polisi.
Bahkan, ia mengatakan polisi sempat mendatangi warungnya pukul 01.00 untuk mencari tahu soal barang bukti pisau dapur yang ditemukan.
"Yang ditanya ya soal pisau itu. Pisau-pisau di sini juga diperiksa semua," ujar Mimi.
Bocah 10 Tahun Tak BIsa Tidur
Anak kecil yang pertama kali melihat mayat Yodi Prabowo tak bisa tidur saat pulang ke rumahnya.
Bahkan, bocah berusia 10 tahun itu tidak bisa tidur hingga semalaman seusai melihat mayat tergeletak dipinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Penemuan jenazah Yodi Prabowo bermula ketika seorang petugas ronda melihat sepeda motor korban terparkir di depan warung bensin eceran pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Seketika petugas ronda bernama Suko itu langsung melapor kepada Ketua RT setempat.
"Mungkin Suko bingung, ini motor siapa. Kuncinya masih nyantol, tapi orangnya nggak ada," ujar warga setempat bernama Babeh saat ditemui di Ulujami, Jakarta Selatan, Selasa (14/7/2020).
Namun, saat ditunggu hingga Rabu pagi, pemilik motor tersebut tak kunjung mendatangi lokasi kendaraan.
Arifin, yang merupakan Ketua RT setempat pun menghubungi pihak Polsek Pesanggrahan untuk membawa sepeda motor itu ke Polsek.
Tiba-tiba keesokan harinya, Kamis (9/7/2020), seorang bocah berusia 10 tahun melihat jenazah Yodi Prabowo tergeletak di pinggir tol JORR.
Menurut Babeh, bocah tersebut saat itu sedang mengejar layangan yang putus dipinggir jalan tol.
"Dia lagi nguber layangan. Tiba-tiba kok ada orang geletak di pinggir tol," ujar Babeh.
Bocah tersebut pun ketakutan dan langsung pulang ke rumah.
Namun, sang bocah tidak berbicara kepada siapa pun soal temuan jenazah Yodi.
Usai melihat mayat tergeletak, bocah tersebut tak bisa tidur semalaman.
"Ternyata anak itu nggak bisa tidur katanya semalaman. Ya namanya bocah habis lihat mayat," tutur Babeh.
Keesokan harinya, bocah itu kembali ke tempat ia melihat jenazah Yodi Prabowo pada Jumat (10/7/2020).
Niatnya hanya bermain layang-layang.
Tak disangka, ia kembali melihat jenazah Yodi yang tergeletak.
"Mungkin firasat kali disuruh bilang ke warga. Habis itu dia bilang ke tukang kusen, baru lapor ke Pak RT. Pak RT juga nggak tahu, pas Jumat itu tahu-tahu sudah ramai," kata Babeh.
Editor Metro TV ditemukan tak bernyawa di Tol JORR Pesanggrahan, Jumat (10/7/2020). (Istimewa/TMC Polda Metro Jaya)
Selain itu, mantan Kabid Humas Polda Jabar ini juga mengaku telah dua kali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari sana pihak kepolisian menemukan sejumlah bukti untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Hasilnya, jenazah kurang lebih 2 sampai 3 hari di TKP sebelum ditemukan. Ada tusukan senjata tajam di leher dan dada. Leher mengakibatkan tenggorokan putus, dada kena iga dan paru-paru," jelasnya.
"Kami minta bantuan K9, 2 ekor anjing mengendus bajunya dan pisau dapur. Ada indikasi pisau dapur digunakan untuk menusuk korban. Barang pribadi korban tidak ada yang hilang," sambungnya.
• Sekolah Kecil di Kota Jambi Terus Dipantau, Penerapan Protokol Kesehatan Jadi Perhatian