Virus Corona

Kasus Terkonfirmasi Pertama di Dunia, Seorang Bayi Terjangkit Covid-19 Sejak Berada dalam Kandungan

Pandemi Covid-19 tak hanya menyerang manusia dewasa namun juga bayi di dalam kandungan.

Editor: Heri Prihartono
Freepik
Ilustrasi Covid-19 atau virus corona 

Bayi itu selanjutnya diisolasi di ICU dan diintubasi karena terdampak general anaesthetic.

Tes yang dilakukan pada darah bayi itu dan cairan dari paru-paru menunjukkan adanya infeksi Covid-19.

Setelah dilakukan tes yang lebih meluas, disimpulkan bahwa virus corona telah menyebar dari darah ibunya ke plasenta bayi itu.

Virus itu kemudian bereplikasi dan menyebabkan peradangan pada bayi.

"Alasan hal ini belum pernah didemonstrasikan sebelumnya adalah kamu membutuhkan banyak sampel," kata De Luca.

"Kamu membutuhkan darah ibu, darah bayi yang baru lahir, darah dari plasenta, cairan ketuban, dan sangat sulit mendapatkan semua sampel itu kala pandemi dengan keadaan darurat," kata dia menjelaskan.

Menurut De Luca, telah ada beberapa kasus suspek, tetapi tetap suspek karena tidak ada yang berkesempatan mengetes semua itu.

Virus ditemukan terbanyak di plasenta, yang memiliki banyak reseptor seperti yang ditemukan di paru-paru dan digunakan virus untuk menyerang sel manusia.

Bayi itu awalnya tampak sehat, tetapi pada hari ketiga dia menjadi mudah marah dan mulai menyusu dengan buruk.

Dia mengalami kejang otot yang menyebabkan kepala, leher, dan punggungnya melengkung ke belakang.

Itu merupakan gejala neurologis yang tampak pada beberapa kasus meningitis.

Pemindaian MRI menunjukkan tanda-tanda gliosis, efek samping dari dari cedera nerurologis.

Saat itu, tidak ada pedoman klinis mengenai cara merawat bayi yang terinfeksi virus corona.

Awalnya, dokter mempertimbangkan penggunaan remdesivir, tetapi karena bayi itu pulih sendiri secara bertahap, tidak ada pengobatan yang diberikan.

Pasien Sembuh dari Covid-19 Bisa Kehilangan Kekebalannya dalam Beberapa Bulan
Hasil penelitian para ilmuwan Kings's College di Inggris menunjukkan pasien yang sembuh dari Covid-19 bisa kehilangan kekebalan dari virus corona hanya dalam waktu beberapa bulan.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved