Konflik India dan China di Perbatasan, AS dan Rusia Berlomba Jual Pasokan Senjata ke India

Tak dipungkiri konflik suatu negara juga berdampak pada peningkatan pasar senjata untuk memperkuat militer.

Editor: Heri Prihartono
screengrab
Tentara India berlatih menembakkan artileri beratnya Howitzer M-777 yang sudah teruji di medan perang 

TRIBUNJAMBI.COM - Tak dipungkiri konflik suatu negara juga berdampak pada peningkatan pasar senjata untuk memperkuat militer.

Rusia dan Amerika Serikat adalah di antara negara dengan produk senjata dan alutista militer yang banyak diminati negara lain dalam memperkuat militer mereka.

Di antaranya saat konflik di perbatasan antara India dan China, maka Amerika Serikat dan Rusia saling berlomba untuk menjual senjata kepada India.

Perbedaan Mie Instan Pulau Jawa dan Luar Jawa Dibongkar Pengguna TikTok Ternyata Ini Hasilnya!

Pekan lalu, Pemerintah India telah menyetujui proposal untuk mengakuisisi 33 pesawat tempur Rusia baru senilai 2,4 miliar USD dan meningkatkan 59 lagi.

Sebelumnya, kedua negara juga melakukan kesepakatan senilai 5,43 miliar USD untuk sistem rudal pertahanan udara S-400.

Namun, karena kedekatan hubungan antara Rusia dengan China telah menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang India.

Sementara di sisi lain, Amerika Serikat yang telah meningkatkan hubungan dengan New Delhi melalui strategi Indo-Pasifik, telah mendorong penjualan senjata ke India.

Hasil Italia - Lazio Takluk 1-2 dari Sassuolo, Biancocelesti Telan 3 Kekalahan Beruntun

"Banyak yang percaya bahwa India tidak boleh meletakkan semua telurnya dalam satu keranjang, melainkan terus mengikuti jalan tengah dengan mendorong keterlibatan dengan Rusia dan Amerika Serikat," kata Rajeswari Pillai Rajagopalan, seorang rekan dan kepala Nuklir terkemuka di New Delhi, seperti dilansir oleh South China Morning Post.

Sejauh ini, India adalah pembeli teratas di pasar senjata internasional, dengan impor miliaran dolar setiap tahunnya.

Dalam 10 tahun terakhir, India telah menghabiskan lebih banyak uang untuk pembelian senjata asing daripada negara lain di dunia, menurut Stockholm International Peace Research Institute.

5 Fakta Menarik Hagia Sophia, Dikunjungi 3,8 Juta Turis di 2019 hingga Ditentang Yunani

Jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara India (IAF) yang belum lama ini diperbarui dengan penambahan instrumen terbaru.
Jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara India (IAF) yang belum lama ini diperbarui dengan penambahan instrumen terbaru. (AFP / SAM PANTHAKY)

Sementara itu, Rusia telah menjadi pemasok utama ke India sejak era Soviet.

Kemudian, sejak tahun 2000, AS sendiri telah menjual senjata senilai sekitar 35 miliar USD, yang merupakan lebih dari dua pertiga dari pengadaan senjata India yang senilai 51 miliar USD.

Sebagian besar senjata strategis yang dimiliki India berasal dari Rusia, diantaranya adalah satu-satunya kapal induk aktifnya INS Vikramaditya dengan pesawat MiG-29 dan Ka-31 yang ditanggung oleh kapal, hingga satu-satunya kapal selam serangan nuklir yang masih beroperasi, Chakra II, hingga T-90 dan T-72 tank tempur utama.

Selain itu, Rusia melisensikan perusahaan India HAL untuk membangun Su-30 MKI, pejuang utama Angkatan Udara India, dan berkontribusi pada satu-satunya rudal jelajah supersonik berkemampuan nuklir India - BrahMos.

Sebagai perbandingan, kesepakatan senjata antara India dengan AS hanya mencapai 3,9 miliar USD selama 20 tahun terakhir.

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved