Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Pemerintah Waspadai Serangan Flu Babi atau Flu G4 di China
Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, bahkan terjadi peningkatan kasus baru setiap harinya.
Laporan dari ilmuwan China menyebutkan bahwa galur atau strain baru virus influenza G4 berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis). Kemenkes pun mewaspadai hal itu.
Bisa Menular Antarmanusia?
Sejumlah peneliti temukan flu babi jenis baru di China, yakni flu G4.
Diketahui, penemuan flu babi jenis baru yakni flu G4 bisa menjadi pandemi seperti virus corona atau Covid-19.
Namun apakah flu babi G4 bisa menular? Bisakah flu babi G4 menular antarmanusia?
Temuan itu diungkap oleh sebuah penelitian yang diterbitkan PNAS jurnal sains di Amerika Serikat (AS) pada Senin (29/6/2020).
Dilansir dari AFP, virus yang dinamai G4 ini secara genetik adalah turunan dari strain H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009.
Virus ini memiliki "semua syarat penting untuk bermutasi dan menginfeksi manusia," kata para penulis yang terdiri dari ilmuwan di sejumlah universitas China serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.
Dari 2011-2018, para peneliti dari China Agricultural University (CAU) mengambil 30.000 tes swab hidung dari babi-babi di rumah jagal 10 provinsi China, termasuk di rumah sakit hewan.
Tes massal itu berhasil mengumpulkan 179 jenis flu babi.
Mayoritas adalah jenis baru yang sudah dominan berada di babi-babi sejak 2016.
Para peneliti kemudian melakukan berbagai percobaan termasuk pada ferret, sejenis musang yang banyak digunakan dalam studi flu.
Ferret dipakai lantaran memiliki gejala flu yang mirip manusisa, seperti demam, batuk, dan bersin.
AFP mewartakan, virus G4 sangat menular, bereplikasi dalam sel manusia, dan menyebabkan gejala yang lebih serius pada ferret dibandingkan virus-virus lainnya.
Hasil tes juga menunjukkan kekebalan yang didapat manusia dari paparan flu musiman, tidak memberikan kekebalan terhadap G4.