Ibu 4 Anak di Batam Lolos Dari Pemerkosaan Saat Daftarkan Anak Masuk SMA, Korban Cuma Bilang Ini
Seorang wanita di Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, nyaris menjadi korban pelecehan seksual ketika hendak mendaftarkan anaknya masuk SMA.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang wanita di Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, menjadi korban pelecehan seksual ketika hendak mendaftarkan anaknya masuk SMA.
Beruntung korban bisa mengalihkan perhatian pelaku dengan berpura-pura untuk menutup pintu.
Memanfaatkan kelengahan pelaku, korban berhasil menyelamatkan diri.
"Saya bilang kalau saya juga pingin, kemudian saya pura-pura untuk menutup pintu, di sana saya bisa teriak kalau saya diperkosa," ujar korban.
Kapolsek Sekupang AKP Yudi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus percobaan pemerkosaan terhadap seroang ibu 4 anak tersebut.
"Memang ada kejadiannya tadi, itu dugaan pemerkosaan, begitu pengakuan korban kepada penyidik," kata Yudi, Selasa (7/7/2020) malam.
Pelaku berinisial HH sudah diamankan polisi.
• Ular Sebesar Tiang Listrik Lilit Bocah 13 Tahun Hingga Tewas, Warga Hanya Menonton Tanpa Menolong
• Belajar Dari Internet Pria Ini Retas 1.309 Situs, Buka Jasa Peretasan Dengan Imbalan RP 5 Juta
• Ingat, Biaya Rapid Test Paling Mahal Kita Cuma Bayar Rp 150.000
Peristiwa pelecehan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri tersebut membuat pihak sekolah kaget.
Alasannya, petugas sekolah yang bekerja saat itu sedang melayani pengaduan orang tua terkait permasalahan PPDB di gedung lantai dua.
Gedung lantai dua itu merupakan posko layananan pengaduan PPDB SMAN 1 Batam. Sementara lokasi peristiwa pelecehan tepat disamping gedung itu, di ruang olahraga SMANSA.
Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Batam, Bidang Sarana dan Prasarana, Hanafi mengaku heran.
"Saya tidak tahu ada kejadian itu, saya bersama panitia PPDB lainnya hanya fokus melayani pengaduan orang tua yang anaknya tidak masuk dalam PPDB," ujar Hanafi.

Dia mengaku kaget saat tiba-tiba ada orang ramai di bawah dan petugas kita yang di bawah langsung berkerumun.
"Petugas kita pun tadi langsung berkeliling mencari pelaku. Namun tak ditemukan," ujar Hanafi.
Akibat peristiwa itu, layanan pengaduan PPDB sempat terhenti sejenak. Hingga kemudian akhirnya dilanjutkan.