Ketegangan India Vs China Berlanjut ke Perang Dagang,India Dikabarkan Stop Impor Peralatan Listrik
Ketegangan antara India dan China tak hanya terjadi di Lembah Galwan saja namun berlanjut ke sektor lain!
TRIBUNJAMBI.COM - Ketegangan antara India dan China tak hanya terjadi di Lembah Galwan saja namun berlanjut ke sektor lain!
Kali ini ketegangan India dan China terjadi pada perang dagang antar kedua negara bertetangga tersebut.
Aksi perang dagang terjadi setelah bentrok berdarah yang menewaskan 20 tentara India.
• Merasa Tagihan Listrik Melonjak di Bulan Juli 2020?, Catat Ini Penjelasan Resmi PLN!
Menteri Kelistrikan India Raj Kumar Singh, mengatakan India memiliki kemampuan untuk memproduksi semua jenis peralatan listrik.
Selama ini, China menyumbang 210 miliar rupee ($ 2,8 miliar) setara Rp 40,6 triliun dari total 710 miliar rupee peralatan untuk impor proyek-proyek listrik yang tidak dapat diperbarui pada tahun yang berakhir Maret 2019.
Setelah keputusan ini, saham Bharat Heavy ELectricals Ltd yang dikelola pemerintah, pembuat peralatan listrik terbesar di India, melonjak sebanyak 5,3%.
• Nekat Main TikTok di Jembatan Suramadu, 3 Emak-emak Ini Viral hingga Harus Terima Sanksi Berat ini!
"Anda memiliki negara yang melampaui wilayah kami, yang membunuh tentara kami, namun kami menciptakan lapangan kerja di negara itu dan bukan di negara kami," kata Singh, merujuk pada bentrok berdarah di perbatasan India China di Lembah Galwan, 15 Juni 2020.
Sedangkan untuk impor peralatan listrik yang terbarukan, India berencana menerapkan tarif bea masuk tinggi, bukan pelarangan seperti untuk impor peralatan kelistrikan yang tidak dapat diperbarui.
China menyumbang sekitar 80% dari pasokan panel surya India.
Ancaman dunia maya adalah alasan lain mengapa India memilih pemasoknya dengan cermat.
"Impor dari negara lain akan diperiksa untuk malware," kata Singh.
• Butuh Duit Setelah jadi Korban PHK, Maling Motor Ini Nekat Beaksi sambil Bawa Bayi 4 Bulan,
"Sistem daya adalah sistem sensitif dan rentan terhadap serangan dunia maya."

Pasukan Khusus India (india today)
Pada Oktober 2019, sebuah malware menyerang salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir India, menginfeksi jaringan komputer yang digunakan untuk fungsi administrasi, menurut operatornya Nuclear Power Corp of India.
Beberapa bulan kemudian negara itu memperkenalkan rancangan pedoman untuk mengoperasikan jaringan listrik, meminta operator untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan dunia maya.
Sebelumnya, Rabu (1/7/2020), India memutuskan tidak akan mengizinkan perusahaan China untuk berpartisipasi dalam proyek jalan raya, termasuk yang melalui usaha patungan.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 4 Juli 2020, Lengkap Asmara, Keuangan, dan Kesehatan