Ketegangan India Vs China Berlanjut ke Perang Dagang,India Dikabarkan Stop Impor Peralatan Listrik
Ketegangan antara India dan China tak hanya terjadi di Lembah Galwan saja namun berlanjut ke sektor lain!
"Kami tidak akan memberikan izin kepada usaha patungan yang memiliki mitra China untuk pembangunan jalan. Kami telah mengambil sikap tegas bahwa jika mereka (perusahaan China) datang melalui usaha patungan di negara kami, kami tidak akan mengizinkannya," kata Menteri Menteri Transportasi Jalan Raya, Jalan Tol dan UMKM, Uni Nitin Gadkari.
Gadkari juga mengatakan pemerintah akan memastikan bahwa investor Tiongkok tidak terlibat di berbagai sektor seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Saat ini, hanya beberapa proyek yang dilakukan jauh sebelumnya melibatkan beberapa mitra China. Ketika ditanya tentang ini, Menteri mengatakan bahwa keputusan baru akan diimplementasikan dalam tender saat ini dan masa depan.
"Bahkan jika kita harus membutuhkan usaha patungan asing di bidang teknologi, konsultasi, atau desain, kita tidak akan mengizinkan orang China," kata Menteri.
India juga memutus kontrak untuk merancang dan memasang sinyal dan jaringan telekomunikasi untuk segmen 417 km jalur kereta barang timur (DEFRC) antara Kanpur dan Deen Dayal Stasiun Upadhyay di Uttar Pradesh.

China memamerkan artileri berat howitzer terbarunya PCL-181 yang dikerah ke perbatasan India (china military)
Pemenang tender adalah perusahaan China; Beijing National Railway Research & Design Institute of Signal and Communication Group Co Ltd pada 2016.
Dalam catatan yang beredar di media India, pemenang tender baru menyelesaikan 20 persen dari pekerjaan yang seharusnya dalam proyek bernilai Rs 471 crore setara Rp 87,9 triliun yang didanai Bank Dunia.
Kementerian Telekomunikasi India sudah meminta perusahaan yang bernaung di bawahnya tidak menggunakan produk China dalam tender peningkatan jaringan 4G di India.
Neraca perdagangan India China sangat timpang, di mana impor dari China ke India bernilai US $ 74,83 miliar pada 2019, sedangkan ekspor India ke China hanya US $ 17,98 miliar.
Sikap Beijing yang relatif lunak terhadap India, sangat kontras bila dibanding terhadap Amerika dan Australia.
Saat Amerika memberlakukan tarif pada produk-produk China pada tahun 2018, China segera membalas balik hingga terjadi perang dagang habis-habisan.
China masih menilai India sebagai sekutu potensial dalam hubungan internasional untuk melawan pengaruh ekonomi maju yang dipimpin AS.
China dan India termasuk dalam kelompok BRICS, yang juga meliputi Rusia, Brasil, dan Afrika Selatan.

Pasukan Khusus India (india today)
PM India Sebut China Ekspansionis
Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan kunjungan tak terjadwal ke Ladakh di wilayah Himalaya utara pada hari Jumat (3/7/2020).