Kisah Militer RI
Bukan Satuan Biasa! Inilah Deretan Kekuatan Super Kopassus TNI AD yang Bikin Pasukan Asing Gentar
Bukan Satuan Biasa! Inilah Deretan Kekuatan Super Kopassus TNI AD yang Bikin Pasukan Asing Gentar
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Militer Indonesia menjadi sorotan setelah masuk daftar 20 militer negara terkuat di dunia.
Diketahui kekuatan militer Indonesia tetap diperhitungkan di kancah dunia.
Ini tercermin dari hasil survei Global Firepower 2019 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-16 dunia dari 137 negara.
Indeks kekuatan militer (PwrIndx) Indonesia berada di level 0,2804.
• Kisah Kopassus Vs Green Berrets, Pasukan Elite AS Angkat Tangan saat Disuruh Makan Durian
• Jenderal AS Sampai Dibuat Melongo, Kopassus Beraksi dengan Gigit Kepala Ular dan Makan Beling Tajam
• Siapa Sebenarnya Tatang Koswara? Sniper Kopassus, Bawa 50 Peluru 49 Tewas
Seperti yang diketahui kekuatan militer Indonesia ini ditunjang dengan pasukan dari 3 matra TNI yang ada, baik angkatan laut, angkatan darat dan angkatan udaranya.
Bercerita mengenai pasukan TNI, ada satuan elite di setiap tubuh matranya. Seperti TNI AD memiliki Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan TNI AL dengan Komando Pasukan Katak (Kopaska) serta TNI AU dengan Pasukan Khasnya (PASKHAS).
Satu yang kerap jadi sorotan ialah Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Kopassus dianggap menjadi momok bagi pasukan asing bila berhadapan dengan korps baret merah ini.
Banyak kisah dibukukan Kopassus kala menghadapi pasukan asing bahkan teroris dunia. Satu yang pastinya sangat dikenal ialah aksi Kopassus menumpas teroris yang membajak pesawat Woyla (Garuda Indonesia) tujuan Indonesia - Thailand.
Namun tidak cuma itu, Kopassus juga pernah menumpas pasukan elite paling mengerikan di benua Eropa, yaitu satuan elite Inggris (SAS).
Berikut tribunjambi.com mengulas kemampuan dan kehebatan Kopassus.
Kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik yang kuat, namun juga kecerdasan.
Punya Kemampuan Khusus
Kopassus juga memiliki kemampuan seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian dan anti teror. Contoh, tugas Kopassus Operasi Militer Perang (OMP) diantaranya Direct Action serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence atau Operasi Inteligen Khusus.

Kemudian, ada juga tugas Kopassus Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.
Peralatan Minim
Setiap pasukan Kopassus dituntut untuk profesional. Itu berarti, mereka harus bisa melaksanakan misinya hingga tuntas. Meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat minim.
Maklum setiap personel yang lolos masuk biasanya sudah dibekali ilmu bela diri, penggunaan senjata tajam dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.

Misalnya, untuk melakukan pertempuran malam hari, untuk melihat dalam gelap tidak perlu NVG. Kopassus sudah dibekali ilmu bela diri pernapasan Merpati Putih sehingga bisa ‘melihat’ dalam gelap.
Setiap prajurit Kopassus juga mampu menembak tepat layaknya sniper tanpa dibantu teropong dalam jarak minimal 300 meter.
Tak hanya itu, para personil ini juga dilengkapi ilmu kebal terhadap senjata tajam alias debus. Bahkan bisa tahan terhadap api.

Berikut kekuatan dan keahlian Komando Pasukan Khusus (Kopassus), adakah dari kalian yang berniat menjadi anggota TNI dan bergabung dengan stuan elit TNI AD ini.
Kopassus Pernah Diminta Jaga Presiden Filipina Agar Terhindar dari Aksi Kudeta
Tentara Nasional Indonesia (TNI) pernah dipercaya sebagai komando tertinggi dalam misi pengamanan negara dari bahaya kudeta di tengah acara besar KTT Asean.
Sepanjang tahun 1980-1987'an negara Filipina dirundung kelam.
Keadaan dalam negeri Filipina bergejolak hebat lantaran rezim diktator korup Ferdinand Marcos.
• Sel Tahanan di Polres Muarojambi Penuh, Kapolres Minta Napi dan Tahanan Jaksa Dipindahkan ke Lapas
• Jarak Bulan Bertambah Jauh Dari Bumi, Ada Apa? Apakah Bulan Akan Menghilang?
• Tanpa Sebab, Mendadak Seorang Pemuda Bacok Kepala Kuli Bangunan, Pelaku Kemudian Diam dan Menangis
• 23 Personil Polres Muarojambi Naik Pangkat Setingkat Lebih Tinggi, Langsung Sujud Syukur
• Bikin Terharu, Ini Janji Aleesya Emran ke Laudya Cynthia Bella, Putri Engku Emran: I Miss You
Tapi nasib sial menghampiri Ninoy Aquino, belum juga keluar dari bandara di Manila ia sudah ditembak mati oleh sniper anak buah Jenderal Fabian Ver, Kastaf Ferdinand Marcos.
Sontak hal ini membuat rakyat Filipina marah karena mereka sudah muak atas kepemimpinan tirani Marcos.
Lahirlah gerakan rakyat bernama 'People's Power', mereka berdemo menuntut penggulingan rezim Marcos.
Ferdinand Marcos goyah, militer Filipina dibawah kepimpinan Jenderal Fidel Ramos dan Kolonel Juan Ponce kemudian melancarkan kudeta terhadap Marcos.
Ferdinand Marcos tumbang dan ia melarikan diri bersama istrinya keluar negeri.
Tampuk kepresidenan kosong, rakyat kemudian memilih Corazon Aquino (janda Benigno 'Ninoy' Aquino) sebagai presiden baru Filipina.
• NONTON ONLINE Final PBSI Home Tournament Hari Ini Pukul 15.00 WIB, Laga Praveen/Melati
• Sifat Baim Wong Sebelum Terkenal Dibocorkan Karyawan Supermarket, Suami Paula: Hampir Nangis Saya
• BREAKING NEWS Tolak RUU HIP, Ribuan Orang Demo di Depan Gedung DPRD Provinsi Jambi
• Lirik Lagu How You Like That Versi Koplo Via Vallen, Direkam Sebelum Mobil Alpardnya Dibakar Fans
• Siapa Pacar Baru Gading Marten, Masih Disembunyikan dari Gisel Biar Apa?
Tapi Corzaon juga menghadapi berbagai ancaman kudeta dan berulangkali kudeta kepadanya dilakukan namun belum berhasil.
Buntungnya lagi pemerintahan Corazon juga dirundung berbagai macam pemberontakan, jadi pemerintah melawan dua hal langsung yaki kudeta dan pemberontakan separatis.
Tahun 1987 Filipina ketiban giliran menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-3.
Dalam KTT itu pemimpin-pemimpin negara di Asia Tenggara akan bertemu di Manila.
Namun keadaan keamanan Filipina yang acak adul tak menentu dan rawan tak menentu membuat para pemimpin ASEAN enggan menghadiri pertemuan tersebut dengan alasan keselamatan.
Indonesia sebagai 'tetua' ASEAN yang melihat hal ini kemudian mengambil inisiatif.
Presiden Soeharto yang kala itu masih memimpin kemudian memerintahkan TNI dibawah kepemimpinan Jenderal L.B Moerdani untuk mengamankan jalannya KTT ASEAN ke-3 di Filipina.

Dikutip TribunJambi.com dari Intisari.com TNI bersiap melaksanakan arahan Soeharto, mereka kemudian membentuk Gugus Tugas pengamanan KTT ASEAN dengan melibatkan semua matra baik laut, udara dan darat.
Maka bertolaklah gugus tugas TNI ke Filipina, dari TNI AL dikerahkan fregat KRI Zakarias Yohannes-332 dan KRI Sorong-911.
Marinir juga tak mau ketinggalan, dua batalyon disiagakan di Teluk Manila dan siap siaga melancarkan operasi pendaratan amfibi memasuki Manila jika diperintahkan.

Dari TNI AU disiagakan jet tempur A-4 Skyhawk bermuatan bom Mk.82 untuk berjaga-jaga membom para pengacau jika menganggu jalannya KTT.
TNI AU mempersiapkan pula ambulans udara dadakan di perut pesawat angkut C-130 Hercules untuk pertolongan medis sewaktu-waktu.
Dari TNI AD, dua pekan sebelum KTT berlangsung satu tim dari Kopassus tiba di Filipina.
Tim Kopassus itu awalnya bertugas melatih para pengawal presiden Filipina.
Sudah menjalani pelatihan singkat namun performa dan kemampuan para pengawal presiden Filipina dinilai kurang mumpuni.
Mau tak mau tim Kopassus malah diterjunkan langsung untuk memberikan pengawalan ketat kepada presiden Filipina, Corazon Aquino.
Walhasil tim Kopassus ini menyamar menjadi Paspampres Filipina dengan mengenakan pakaian tradisional Barong Tagalog.
• Bagus Bagi Pesepeda, Ini Kota yang Beri Kemewahan dan Kenyamanan Bagi Pengendara Sepeda
• Unggahan Baim Wong Tulis Kalimat Bijak, Netizen: yang Nggak Berprestasi Tapi Hanya Sensasi Siapa Ya?
• Apakah Hiu Takut dengan Lumba-Lumba? Mengapa Tak Pernah Terlihat Berdekatan, Ternyata Ini Faktanya
Selain itu tim Kopassus ini ditugaskan pula menjaga para pemimpin ASEAN lainnya di hotel mereka menginap.
Bukan hanya militer Indonesia saja yang mengirim pasukannya untuk suksesnya KTT.
Angkatan perang Singapura dan negara ASEAN lainnya juga mengirimkan kekuatan militernya namun tetap komando teratas dipegang oleh TNI.

Seriusnya pengamanan KTT ASEAN ke-13 Filipina membuat para pemimpin anggota ASEAN lainnya lega, mereka kemudian memastikan bakal hadir dalam KTT.
KTT ASEAN ke-13 Filipina kemudian berjalan sukses dan lancar tanpa kendali berkat pengamanan yang dilakukan TNI beserta angkatan perang negara lainnya.
Hal ini juga menunjukkan dukungan Indonesia kepada Corazon sebagai presiden resmi Filipina dari bayang-bayang ancaman kudeta dan pemberontakan.(Seto Aji/Grid.ID)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: