Sebut Jokowi Frustasi Jadi Alasan Marah-marah dengan Menterinya, Fadli Zon: Karena Hadapi Krisis

Dirinya mengaku prihatin menyaksikan pidato kemarahan Presiden di hadapan para menteri dan beberapa pimpinan lembaga tinggi negara.

Editor: Tommy Kurniawan
Youtube Mata Najwa
Fadli Zon 

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang memarahi para menteri mendapat sorotan banyak pihak. 

Tidak terkecuali Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat V, Fadli Zon yang menilai kemarahan Jokowi sebagai salah satu bentuk rasa frustrasi dalam menghadapi krisis saat ini.

Dirinya mengaku prihatin menyaksikan pidato kemarahan Presiden di hadapan para menteri dan beberapa pimpinan lembaga tinggi negara. 

Kemarahan yang sebenarnya disampaikan pada pembukaan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, 18 Juni 2020 lalu. 

Namun, rekamannya baru diunggah oleh Sekretariat Presiden pada 28 Juni 2020 kemarin.

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Rabu 1 Juli 2020, Pisces Merasa Dicintai, Taurus Jangan Mengeluh

Info Cuaca Hari Ini Rabu 1 Juli 2020, Jambi Diprediksi Hujan Ringan pada Malam Hari

Aktifitas AS di Laut China Selatan Semakin Intens, Apa Rencana Mereka Terhadap China?

KABAR BAIK! Obat bagi Pasien Covid-19 Telah Tersedia, Cek Harganya di Sini!

"Terus terang saya prihatin menonton pidato kemarahan Presiden. Ada dua sumber keprihatinan saya," ungkapnya dalam siaran tertulis pada Selasa (30/6/2020). 

Pertama, sebagai pemimpin, Jokowi menurutnya harus mengerti bahwa adab seorang pemimpin adalah bertanggung jawab atas kesalahan anak buahnya. 

Dengan mengumbar pidato marah-marah tersebut, Jokowi bukan hanya telah mempermalukan anak buahnya, tapi juga sedang mempermalukan dirinya sendiri sebagai pemimpin. 

"Kalau dia menyebut menterinya tak becus bekerja, sementara Presiden sendiri tidak melakukan langkah apapun untuk menghentikan, atau memutus ketidakbecusan itu, bahkan sesudah lebih dari seminggu rapat kabinet tadi berlangsung, secara tak langsung Presiden sedang menunjukkan ketidakcakapannya dalam memilih, mengelola, serta mengontrol kinerja para menterinya," ungkap Fadli Zon.

Apalagi, lanjutnya, sejak awal Jokowi sudah menegaskan tidak ada yang disebut visi misi menteri, yang ada hanyalah visi misi Presiden. 

"Artinya, semua menteri seharusnya berada di bawah pengawasan dan kendalinya," imbuhnya.

Kedua, dipaparkannya terkait prinsip dasar kepemimpinan. 

Mengkritik, menegur, atau memarahi anak buah di muka publik bukanlah sebuah tindakan yang patut. 

Pemimpin diakuinya memang boleh menegur, bahkan hingga sekeras-kerasnya pada anak buah, atau memarahi mereka sekasar-kasarnya, namun semua itu seharusnya dilakukan di ruang tertutup.

Sebaliknya, dalam urusan prestasi, jika anak buahnya cakap maka seorang pemimpin seharusnya memuji anak buahnya di ruang terbuka. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved