Presiden Jokowi Marah ke Para Menteri, Fadli Zon: Itu Kemarahan yang Serius atau Marah Bohongan
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi soal kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para menteri.
Sebab, menurut dia hal itu justru mempertontonkan kelemahan para pembantunya. Di sisi lain, lanjut dia, sebenarnya juga mempertontonkan kelemahan presiden sendiri.
"Jadi kalau ini merupakan satu aksi teatrikal yang dalam drama Turki itu ada front stage dan back stage."
"Apakah ini memang front stage atau panggung depan dari presiden untuk menyampaikan kepada publik supaya ada satu alasan justifikasi melakukan sebuah reshuffle atau langkah-langkah lain," kata Fadli Zon.
Sementara, dibelakang kemaraham itu, kata dia, mungkin presiden sedang membuat satu dalih, bahwa yang salah adalah para pembantunya. "Terutama di dalam penanganan Covid-19, diberbagai bidang tertentu," tandasnya.
Simak video lengkapnya:
Pertaruhkan Reputasi Politik hingga Ancaman Reshuffle
Presiden Jokowi meluapkan kejengkelannya kepada para menteri dan anggota kabinet dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020). Bahkan, Jokowi menyebut tak ada kemajuan yang signifikan dari kinerja para menteri terkait penanganan Covid-19. "Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progres yang signifikan, nggak ada," tegas Jokowi.
• Kagetnya Sarwendah dan Ruben Onsu Saat Intip Kamar Betrand Peto, Curiga Aroma Menyengat: Ini Parah!
• Politisi Ini Asik Endus-endus Celana Dalam Wanita Saat Rapat Online, Langsung Ditegur Anggota Dewan
• Tito Karnavian Merasa Tak Nyaman, Dibilang Utamakan ke DPR Ketimbang Rapat Dengan Presiden
Dalam pidatonya itu, Jokowi seakan tak bisa menutupi rasa kecewanya kepada para menteri. Nada bicara Jokowi pun beberapa kali sempat meninggi.
Dia menilai, saat ini masih banyak para menteri yang bekerja biasa-biasa saja di masa krisis seperti sekarang ini. "Jangan biasa-biasa saja, jangan menganggap ini normal, bahaya sekali," ujar Jokowi.
Menurut dia, di masa krisis seperti sekarang ini, dibutuhkan kerja keras yang ekstra luar biasa, termasuk dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. "Ini kerjanya memang harus extraordinary, perasaan ini tolong sama."
"Jadi tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita suasananya adalah harus suasana krisis."
"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap semua ini kenormalan, apa-apaan ini," tegasnya.
Jokowi meminta agar para menteri tidak memakai hal yang standar dalam suasana krisis ini.
Bahkan, Jokowi siap jika harus mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu), Peraturan Presiden (Perpres) apabila dibutuhkan untuk menangani krisis yang terjadi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/17052019_fadli-zon.jpg)