Virus Corona
Usai Marah ke Menterinya yang Slow Respon saat Pandemi Corona, Jokowi Isyaratkan Lakukan Reshuffle?
Usai Marah ke Menterinya yang Slow Respon saat Pandemi Corona, Jokowi Isyaratkan Lakukan Reshuffle?
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan kemarahannya saat rapat kabinet bersama para menterinya.
Jokowi menyinggung soal perombakan kabinet atau reshuffle saat rapat kabinet paripurna di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni 2020, lalu.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengutarakan rasa kecewanya terhadap kinerja para menteri yang dinilai tidak memiliki progres kerja yang signifikan.
• Hampir Setahun Diperkosa Ayah Tiri, Nasib Pilu Bocah SD Takut Pulang Hingga Akhirnya Putus Sekolah
• Sejumlah Dokter dan Pegawai RSUD Raden Mattaher Demo di Gedung DPRD Provinsi Jambi
• Pertanyakan Kebijakan UKT dan Merger Fakultas, Mahasiswa Unja Orasi di Depan Rumah Dinas Rektor
Wacana perombakan kabinet atau reshuffle kembali menggema di tengah persiapan kenormalan baru atau new Normal.
• Sinopsis While You Were Sleeping Episode 15, Jae Chan dan Woo Tak Datang Menyelamatkan Hong Joo
• Reshuflle Sejumlah SKDP di Muarojambi Tertunda Akibat Refocussing Anggaran Covid-19
• Jokowi Luapkan Kemarahannya, Menteri Terawan Jadi Sorotan Presiden Soal Kerjanya, Sentil Masalah Ini
Dalam video unggahan Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan situasi krisis yang dihadapi Indonesia dan sejumlah negara akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Situasi tersebut harus dipahami oleh setiap menteri yang bekerja di bawahnya, sebab jika tidak presiden tidak segan untuk melakukan reshuffle.
"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, ini engga punya perasaan? Suasana ini krisis!," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Minggu (28/6/2020).
Memang Presiden Joko Widodo tidak menunjuk secara spesifik instansi atau institusi mana yang dia anggap tidak peduli dengan krisis akibat virus corona di Indonesia sehingga membuat dirinya jengkel dan mengancam reshuffle.
• Gading Marten Sebut Gisel Udah Bahagia Sama Pacarnya, Tepis Isu Akan Rujuk dengan Gisella Anastasia
• Sinopsis Its Okay to Not Be Okay Episode 4, Moon Young Terus Berusaha Mendekati Kang Tae
• Kali Kedua, Pemkab Bungo Terima Opini WTP dari BPK RI Perwakilan Jambi
Berdasarkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ekonomi dunia akan mengalami kontraksi 6% hingga 7,6%. Prediksi ekonomi yang terkoreksi juga disampaikan bank dunia hingga 5%.
Kondisi tersebut harus dipahami oleh pejabat negara. Jokowi bilang, pejabat negara memiliki tanggung jawab terhadap 267 juta penduduk Indonesia.
Oleh karena itu kerja pemerintah dalam masa pandemi harus mencerminkan kondisi luar biasa. Namun, sejumlah kebijakan dinilai lambat dalam menanggapi situasi yang ada saat ini.
Jokowi meminta tak ada hambatan dalam mengatasi pandemi beserta hambatannya. Termasuk hambatan regulasi dan kerja menterinya.
"Langkah apapun yang extra ordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffe."
"Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," terang Jokowi.
Jokowi menegaskan perlunya kecepatan dalam tindakan saat menangani pandemi Covid-19.
Bahkan bila memerlukan payung hukum, Jokowi menjanjikan akan membuat secara cepat.
• Bukan Hanya Ancam Copot Menteri, Jokowi Juga Kesal Anggaran Kesehatan Baru Cair 1 Persen Lebih
• Kades Alang Alang Benarkan Ada Pembunuhan di Desanya, Pihak Puskesmas Sebut Tubuh Korban Penuh Luka
• Begini Akhir Cerita Tukang Bakso Cuanki Usai Aksi Meludahi Mangkuk Bakso Dagangannya
Jokowi Singgung Opsi Reshuffle Kabinet
Presiden Joko Widodo menyinggung soal perombakan kabinet atau reshuffle saat rapat kabinet paripurna di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni 2020, lalu.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengutarakan rasa kecewanya terhadap kinerja para menteri yang dinilai tidak memiliki progres kerja yang signifikan.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle kabinet. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi," kata Jokowi lewat video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).
Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden mengajak para menteri ikut merasakan pengorbanan yang sama terkait krisis kesehatan dan ekonomi yang menimpa Indonesia saat di tengah pandemi Covid-19.
Jokowi menilai, hingga saat ini diperlukan kerja-kerja cepat dalam menyelesaikan masalah yang ada.
Terlebih, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyampaikan, bahwa 1-2 hari lalu growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6-7,6 persen minusnya. Lalu, Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen.
"Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucap Jokowi.
"Lha kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extraordinary," jelasnya.
• Angga Wijaya Panik Saat Dewi Perssik Pergoki Foto Wanita Cantik di HP: Dikira Prostitusi Perempuan!
• Download Lagu MP3 Nella Kharisma Spesial Banyu Moto, Ada Juga Lagu Didi Kempot hingga Via Vallen
• Hari Bhayangkara Ke-74, Kapolda Jambi Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Satria Bhakti
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan tak segan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) dan Peraturan Presiden (Perpres) jika dalam tugas dan kinerja menteri masih ditemukan stagnasi.
Jokowi juga meminta para menteri agar tak ragu mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) jika memang diperlukan dalam mengoptimalkan kinerja kedepan.
"Kalau mau minta Perpu lagi saya buatin Perpu. kalau yang sudah ada belum cukup. Asal untuk rakyat, asal untuk negara. Saya pertaruhkan reputasi politik saya," tegas Jokowi.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Jokowi ancam reshuffle menteri yang lamban dan tidak peduli krisis akibat corona
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Jengkel Tak Serius Tangani Pandemi, Jokowi Isyaratkan Reshuffle Kabinet: Untuk 267 Juta Rakyat Kita,
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: