Selain Jamur Enoki, Bakteri Listeria Juga Bisa Nempel di Makanan Ini - Mulai Keju hingga Melon
Kementerian Pertanian mengungkap ini setelah hasil investigasi menemukan adanya kontaminasi bakteri listeria monocytogenes pada produk impor ini.
Kulit yang mudah terkelupas dan tumbuhnya yang langsung di tanah menjadikannya tempat kembang biak patogen yang baik.
Untuk menghindarinya, lebih baik tidak membeli potongan buah melon di supermarket.
Buah utuh harus segera didinginkan setelah dipotong dan sebaiknya dibuang setelah usianya 7 hari dalam penyimpanan.
Ada baiknya tidak mengonsumsi sisa melon yang beradapada suhu kamar selama lebih dari 4 jam.
Selain itu, sebelum memotong melon disarankan untuk mensterilkan dengan direndam air panas untuk membunuh bakteri di kulitnya.
• Hotman Paris Tetap Minta Tetap Percaya Investasinya, Meskipun Skandal Jiwasraya Seret 13 Korporasi
• Jika Pesta Pernikahan di Bungo Tidak Sesuai Protokol Kesehatan, SE Bupati Akan Dievaluasi
4. Ikan Asap

Ikan asap yang didinginkan adalah makanan berisiko tinggi untuk bakteri listeria.
Produk tuna, salmon, dan ikan kalengan yang stabil dan tersimpan dengan baik tidak berisiko.
Tetapi ikan asap dingin seperti salmon, ikan putih, cod, tuna, trout, dan mackerel kemungkinan berisiko terkontaminasi.
Agar terhindar dari bakteri, makanan jenis ini harus dimasak secara matang sempurna agar lebih aman.
5. Susu Mentah
Susu mentah adalah susu yang belum dipasteurisasi.
Puting sapi dekat dengan anusnya, sehingga patogen dapat dengan mudah bermigrasi ke dalam susu.
Susu mentah juga dianggap sebagai makanan yang paling berisiko, tidak hanya kontaminasi listeria monocytogenes, tetapi untuk patogen lain seperti Salmonella, E. coli, dan Brucella.
Ada baiknya orang yang memiliki imun redah dan memiliki penyakit kronis menghindari makan makanan ini kecuali dimasak dalam suhu 165 derajat celcius.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Waspada! Selain Jamur Enoki, Makanan-Makanan Ini Rawan Tertempel Bakteri Listeria,
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie