Pasien Sembuh dan Positif Tambah

Tim Gugus Tugas Sarolangun Buka-bukaan Soal Dana Pasien Covid-19, Sudah Habiskan Ratusan Juta

Hal itu mereka lakukan atas tuntutan dari Himpunan Mahasiswa Sarolangun Jakarta Raya (Himsar Jaya) terkait tranparansi penanganan Covid-19.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/wahyu
Jubir Gugus Covid-19 Kabupaten Sarolangun, dr Bambang 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Sarolangun buka-bukaan terkait pelayanan dan pengelolaan anggaran para pasien Covid-19.

Hal itu mereka lakukan atas tuntutan dari Himpunan Mahasiswa Sarolangun Jakarta Raya (Himsar Jaya) terkait tranparansi penanganan Covid-19.

Mereka menuntut pada tim gugus dan rumah sakit memberikan keterangan rinci terkait empat pasien yang masih dalam perawatan. Karena dari pasien itu juga sudah memakan anggaran hingga ratusan juta.

BREAKING NEWS Mantan Ketua DPR Provinsi Jambi Ditahan KPK Sejak Sore Ini

Ramalan Zodiak Keuangan Rabu 24 Juni 2020, Leo sedang Buntu, Gemini Harus Ekstra hati-hati

KPK Resmi Menahan Cornelis Buston, Syahbandar dan Chumaidi Zaidi Hari Ini, Terkait Suap Ketok Palu

Perwakilan dari Himsar Jaya, Makruf Amin mengatakan banyak keluhan dari pelayanan pasien hingga transparansi dana Covid-19.

Pelayanan rumah sakit yang mengharuskan dokter masuk setiap hari, ternyata seperti keterangan keluarga pasien 02 mulai dari makanan hingga jadwal dokter tidak dicukupi.

"Seperi kurang diperhatikan," ujarnya.

Akunya, jika sesuai protap bahwa dokter selama mengecek pasien tidak bisa berkomunikasi langsung, justru hanya patugas piket saja.

Pihaknya meminta agar ada perubahan dan peningkatan pelayanan pada pasien covid.

Mengingat, pasien Covid-19 sudah terlalu lama di dalam ruangan isolasi, kurang lebih dua bulan lamanya. Hal ini ditakutkan bisa mengakibatkan pasien menjadi bebam psikologis.

"Itu beban psikologis, buka lagi corona," katanya

Makruf mengakui jika pada pertemuan kali ini semua hal yang disampaikan adalah benar. Karena semua keterangan itu diceritakan sendiri oleh keluarga pasien dan pengakuan dari dokter itu sendiri.

Ia meminta agar pihak rumah sakit segera melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan.

"Kami minta pihak rumah sakit lakukan evaluasi, saya minta selama satu minggi ini ada perubahan. Jika tidak ada perubahan himsar akan memberikan tindakan lain lagi," ujarnya

Selanjutnya masalah angaran dari Rp 800 juta itu ia menyampaikan dana sebesar itu memang untuk secara keseluruhan dalam jangka dua bulan itu digunakan untuk kebutuhan Covid-19.

Sedangkan Direktur RSUD Sarolangun, dr Bambang menanggapi, bahwa pada pelayanan para dokter pada pasien memang sedikit terjadi mis komunikasi.

Selama ini para dokter tetap memantau dan masuk memeriksa pasien. Rumah sakit sudah melakukan sesuai protap dan kondisi pasien, dan anjuran para dokter spesialis.

Sementara itu, transparansi anggara ratusan juta itu untuk penangan secara keseluruhan petugas covid.

"Tim yang berjumlah 64 orang yang diberikan insentif mulai terdiri dari Dokter Umum dan Dokter Spesialis, Perawat, Room boy dan Security yang telah di buatkan SK," katanya.

RSUD Sarolangun telah mengajukan anggaran penanganan Covid-19 kepada tim gugus Covid-19 sebesar Rp 883 juta untuk periode dua bulan. Sampai dengan saat ini anggaran yang sudah dicairkan yakni untuk pembayaran instensif tenaga medis dan teknis yang menangani pasien Covid-19.

Jumlah pemberiannyapun berbeda-beda, sesuai anjuran Presiden, Mentri dan sesuai dari usulan pihak Gugus Tugas Sarolangun.

"Usulan saya sudah sangat kecil, kalok dokter spesial tempat lain, Rp 10 juta-Rp15 juta, kita dibawah Rp 10 juta, sebulan. Dokter umum lebih parah lagi, malah dibawah 5 juta, kalok anjuran presden itu dokter umum Rp 10 juta.

Jadi kita sudah sangat kecil menganggarkan itu, mau banyak pasien, sedikit pasien, itu sudah standar yang kita ajukan. Pencairannya melalui DPA kabupten dan sesaui aturan yang berlaku," katanya.

Anggaran Perjalanan Haji dari Pemprov Jambi Sebesar Rp 17 Miliar Batal

KABAR BAIK! Pemerintah Telah Umumkan Bakal Segera Menggelar Seleksi SKB CPNS 2019 Agustus-Oktober

Ia menjelaskan juga, untuk kondisi keempat pasien positif sudah dilakukan swab terakhir. Jika mereka dua kali swab negatif, maka mereka diperbolehkan pulang.

Ia mengharpkan agar para keluarga pasien ikuti protap yang dijalankan di rumah sakit masing- masing.

"Keluarga jangan cemas, kita akan berusaha semaksimal mungkin, kalok pun nanti timbul permasalahan akan kita perbaiki suapaya pasien cepat sembuh," ucapnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved