Tarif Disepakati Tidak Sesuai, Wanita Pekerja Pijat Plus-plus Tewas Disayat hingga Dimasukkan Kardus

Y sebelum meninggalkan rumah, sempat pamit dan memberi tahu ibunya, WD jika baru saja menghabisi nyawa M.

Editor: Tommy Kurniawan
world buzz
ilustrasi pijat 

Pakai yang dikenakan korban cukup minim.

Celana pendek jeans sepaha dan mengenakan kaus.

Luka sayat di leher korban diduga dibacok pelaku saat cek-cok berlangsung.

Sementara tangan kiri korban yang terluka ditengarai menangkis serangan pelaku.

Penyebab korban dihabisi diduga cek-cok akibat tarif yang disepakati tidak sesuai.

Hingga terjadi pertengkaran hebat.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, membenarkan tewasnya M karena dibunuh.

Polisi juga menduga motif pembunuhan perempuan yang bekerja sebagai tukang pijat panggilan itu karena tawaran layanan jasa plus-plus yang tidak sesuai kesepakatan.

"Korban tukang pijat panggilan ( terapis panggilan). Ketika mau melayani plus-plus tidak cocok tarif sehingga terjadi cek-cok berujung pembunuhan," kata Sudamiran, Rabu (17/6/2020).

Hasil olah TKP, di tubuh M terdapat beberapa luka tusuk dan sayatan benda tajam.

"Empat luka di leher bawah telinga, akibat benda tajam. Kemudian luka jari tangan kiri benda tajam dan telapak kaki kanan luka bakar," tambahnya.

Hingga kini, polisi masih memburu pelaku pembunuhan terapis pijat tersebut.

Saat ini, jasad M dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk di outopsi.

Menurut warga di lokasi, Reni Agustiawan, mayat wanita itu dalam kondisi bersimbah darah saat ditemukan pertama kali.

Posisi mayat berada di dalam sebuah kardus tempat wadah kulkas yang terdapat di dalam sebuah kamar di rumah tersebut.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved