Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Wanita Dalam Kardus, Korban Berprofesi Tukang Pijat Panggilan

Penemuan mayat wanita dalam kardus menggegerkan warga Lidah Kulon, Surabaya. Penemuan mayat tersebut pada Rabu (17/6/2020).

Editor: Rahimin
(surabaya.tribunnews.com/firman rachmanudin)
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus. 

TRIBUNJAMBI.COM - Penemuan mayat wanita dalam kardus menggegerkan warga Lidah Kulon, Surabaya. Penemuan mayat tersebut pada Rabu (17/6/2020).

Sejumlah luka tusuk dan sayatan benda tajam ditemukan pada mayat wanita tersebut.  Posisi mayat juga berada di dalam sebuah kardus wadah kulkas di dalam sebuah kamar.

Wanita yang diindentifikasi bernama OW (32) alias M itu tewas dalam kondisi bersimbah darah.

Berikut sejumlah fakta dan kronologi penemuan mayat wanita dalam kardus dihimpun dari Tribun Jatim:

Tukang Pijat

Wanita yang tewas terbunuh di Lidah Kulon Surabaya tersebut diketahui seorang tukang pijat. Menurut penuturan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, wanita tersebut merupakan tukang pijat panggilan.

Korban ditemukan di sebuah rumah, Jalan Lidah Kulon RT 3 RW 2 No 20, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya.

Novel Baswedan Nilai Banyak Yang Janggal Dari Kasusnya, Najwa Shihab: Ini Terdakwa Joki?

Positif Covid-19 Tembus Angkas 41.000, Indonesia Jadi Negara Dengan Kasus Tertinggi di Asia Tenggara

Gadis di Bawah Umur Diperkosa 8 Orang Meninggal Dunia, Enam Tersangka Berhasil Ditangkap Polisi

Rumah itu disewa secara kontrak oleh seorang janda dua anak, berinisial WD (38) warga Ngoro, Jombang. Janda yang ditinggal mati suaminya itu memiliki dua orang anak laki-laki. Anak pertama, berinisal Y (19) dan AZ (9). 

AKBP Sudamiran juga mengungkapkan dugaan pembunuhan wanita tersebut.

Mahasiswa Surabaya jurusan Teknik Sipil selaku pembunuh wanita terapis panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja.
Mahasiswa Surabaya jurusan Teknik Sipil selaku pembunuh wanita terapis panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. (Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Firman Rachmanudin)

Polisi menduga motif pembunuhan perempuan yang berprofesi sebagai tukang pijat panggilan itu karena tawaran layanan jasa plus-plus yang tidak sesuai kesepakatan.

"Korban tukang pijat panggilan. Ketika mau melayani plus-plus tidak cocok tarif sehingga terjadi cekcok berujung pembunuhan tersebut," kata Sudamiran, Rabu (17/6/2020).

Ditemukan Luka Tusuk

Jasad korban telah dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk diautopsi. Hasil otopsi awal, sejumlah luka didapati di sekujur tubuh korban.

Di antaranya empat luka sayatan pada bagian leher atau tepatnya bawah telinga. Kemudian luka sayatan pada bagian jari tangan kiri.

Kemudian, pada bagian telapak hingga pergelangan kaki kanan terdapat luka bakar.  "Akibat benda tajam," ujar AKBP Sudamiran saat dikonfirmasi awak media, Rabu (17/6/2020).

Mobil Terduga Pelaku Perampok Bersenjata Ditemukan di Kebun Sawit Desa Suka Maju

Penyiram Air Keras Cuma Dituntut Setahun Penjara, Novel: Bukti Tidak Ada, Lebih Bagus Dilepas Saja

21 Juni Akan Ada Gerhana Matahari Cincin, Daftar Lokasi yang Bisa Melihat Fenomena Alam Ini

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved