Tanggapan Ahli UI Terkait Temuan Kombinasi Obat untuk Penanganan Covid-19

Penemuan lima kombinasi itu merupakan komitmen Unair dalam mencari obat untuk mengobati Covid-19. Unair tak hanya fokus membuat obat baru

Editor: Suci Rahayu PK
GEORGE FREY / AFP
pil Hydroxychloroquine diletakkan di atas meja di Rock Canyon Pharmacy di Provo, Utah, pada 20 Mei 2020. Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 18 Mei 2020, ia telah menggunakan hydroxychloroquine selama hampir dua minggu sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19. Menurut kajian terbaru yang terbit di jurnal Lancet, obat ini justru meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tim peneliti Universitas Airlangga Surabaya mengklaim telah menemukan kombinasi obat unuk penanganan pasien Covid-19.

"Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doksisiklin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin, dan hidroksiklorokuin-doksisiklin," kata Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih di Surabaya, Jumat (12/6/2020).

Penemuan lima kombinasi itu merupakan komitmen Unair dalam mencari obat untuk mengobati Covid-19.

Unair tak hanya fokus membuat obat baru, tetapi juga mencari solusi dari obat yang telah ada.

Obat Covid-19 temuan tim peneliti di Indonesia rupanya telah dijual dipasaran.
Obat Covid-19 temuan tim peneliti di Indonesia rupanya telah dijual dipasaran. (Antara)

Penggunaan lima kombinasi itu, kata Nasih, terjamin keamanannya.

Obat-obat tersebut sudah ada di pasaran dan telah lulus uji klinis.

Selain itu, obat-obat tersebut juga telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman dikonsumsi.

Nasih pun mengatakan, penemuan kombinasi kelima obat itu berdasar penelitian dengan metode ilmiah.

Obat Covid-19 Buatan Indonesia Beredar di Pasaran, Sudah Lulus Uji Klinis

Suami dan Menantunya Ditangkap KPK, Tin Zuraida Tiga Kali Mangkir Dari Panggilan KPK

"Kombinasi obat ini telah dinyatakan memiliki efektivitas untuk mencegah masuknya virus, menghambat replikasi, dan mencegah virus berkembang biak," jelas Nasih.

Menurut Nasih, tim peneliti Unair telah melakukan uji toksisitas dan kombinasi efektivitas terhadap lima regimen kombinasi obat tersebut.

Caranya dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi target virus, seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, dan sel liver, sebagai tempat menumbuhkan sel virus SARS-CoV-2.

"Sel SARS-CoV-2 sampelnya yang didapat dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan sudah mendapat sertifikasi uji layak etik dari tim etik RSUA," katanya.

Namun Nasih juga mengatakan bahwa dosis untuk kelima kombinasi obat yang ditemukan UNAIR belum dipaparkan karena masih menunggu rekomendasi tim peneliti.

VIRAL, Ini Alasan Rumah Sakit di Surabaya Pakaikan Popok Jenazah PDP Tanpa Kain Kafan

Curhat Tenaga Medis soal Perilaku New Normal, Ekonomi Bisa Bangkit, Bagaimana Bangkitkan Jenazah?

Tanggapan ahli

Terkait klaim kombinasi obat Covid-19 yang sudah ada di pasaran ini, Kompas.com meminta tanggapan Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Nafrialdi, PhD, SpPD.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved