Berita Viral

Ramai Netizen Indonesia Gugat Kerajaan Belanda, Gegara Kereta Emas Bergambar Budak Orang Indonesia

Ramai Netizen Indonesia Gugat Kerajaan Belanda, Gegara Kereta Emas Bergambar Budak Orang Indonesia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TWITTER @redfishstream
Salah satu panel lukisan di kereta emas Belanda atau Gouden Koets, menggambarkan situasi Indonesia di zaman kolonial. Lukisan ini bernama Hulde der Kolonieen 

TRIBUNJAMBI.COM - Lagi viral di media sosial akan sebuah foto kereta emas Belanda bergambar perbudakan di zaman kolonial mendadak viral.

Kereta bernama Gouden Koets, yang dalam bahasa Indonesia berarti kereta emas, menuai beragam reaksi netizen.

Pasalnya, lukisan di Gouden Koets menggambarkan kejayaan Belanda di era kolonial, termasuk saat menjajah Indonesia.

Mama Muda di Lamongan Dinodai Tetangga Sendiri, Modus Pelaku Meminjam Arit Buat Ambil Pepaya

Profesor Jepang Buka-bukaan Kenapa Orang Asia Lebih Kebal Covid-19 daripada Amerika dan Eropa

NANTI MALAM! Juventus vs AC Milan di Coppa Italia dan Jadwal Liga Spanyol Real Mallorca vs Barcelona

VIDEO Survivor Covid-19 Sodorkan Biaya Perawatan Rp 70 Juta, Kesal Banyak Warga Nekat Keluar Rumah

"Kabar paling gres, ada petisinya."

"(Petisinya) mulai kemarin malam (8/6/2020). Nama inisiatornya seperti orang Suriname keturunan India," ungkap Lorraine dikutip dari Kompas.com Selasa (9/6/2020).

Wanita yang akrab dipanggil Yoyen itu merupakan salah satu warganet yang berkicau di Twitter, untuk memberi penjelasan tentang makna lukisan di Gouden Koets.

Petisinya dapat diakses di goudenkoetsinmuseum.petities.nl.

Di twit-nya, @petities menuliskan petisi ini menuntut kereta legendaris tersebut dimuseumkan.

Beda dengan Gerindra, PA 212 dan PKS Kompak Menolak Prabowo Subianto Maju Lagi di Pilpres 2024

Anggota DPRD Merangin Kunker ke Bengkulu Saat Pandemi Covid-19, Herman Efendi: Silakan Rapied Test

Daftar Harga Motor Matic Honda Terbaru - Honda PCX Mulai Rp 31 Jutaan, Honda Scoopy Rp 20 Jutaan

"De Gouden Koets milik museum perbudakan," tulis @petitie Selasa (9/6/2020).

"Kami ingin kegunaan Kereta Emas diubah. Tempatkan Gerbong Kereta ini di museum perbudakan untuk memberitahu sejarah kolonial kita," demikian keterangan yang tertera di petisi tersebut.

Dari pantauan Kompas.com hingga Rabu (10/6/2020) siang WIB, petisi yang dibuat oleh Nugah Shrestha ini telah ditandatangani 2.451 orang.

Partisipannya berasal dari beragam kota atau wilayah di Belanda seperti Eindhoven, Utrecht, Rotterdam, dan Deventer.

Sikap Diam Ayu Ting Ting Jadi Sorotan saat Ketemu Raffi Ahmad di Acara Brownies Lewat Video Call

Taman Rimba Ditutup Akibat Corona, Endang Akui Sulit Capai Target PAD Tahun Ini

Petisi yang ditujukan ke Kerajaan Belanda ini akan terus berjalan sampai 8 Juni 2021.

Sekilas tentang Gouden Koets

Lorraine Riva melalui akun Twitter @yoyen menerangkan, kereta emas ini bernama Gouden Koets dan lukisan yang sedang hangat diperbincangkan itu bernama Hulde der Kolonieen.

Wanita yang telah menetap di Belanda selama 25 tahun ini mengatakan, lukisan tersebut tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West dan Oost Indies).

Bantah Jadi Selingkuhan, DJ Dinar Akui Pernah Pacari Suami Orang, Nikita Mirzani Tanya Asal Si Pria

Harga Mitsubishi Pajero Bekas di Jambi Juni 2020, Perhatikan Cara Mengeceknya

Salah satu sisi kereta emas Belanda atau Gouden Koets menampilkan panel lukisan bernama Hulde der Kolonieen. Lukisan ini menggambarkan kejayaan kerajaan Belanda di zaman kolonial.

Salah satu sisi kereta emas Belanda atau Gouden Koets menampilkan panel lukisan bernama Hulde der Kolonieen. Lukisan ini menggambarkan kejayaan kerajaan Belanda di zaman kolonial. (TWITTER @redfishstream)

Perbincangan tentang lukisan di kereta emas Belanda ini lalu menghangat di media sosial, karena gambar itu seolah-olah menyiratkan kebanggaan zaman kolonial.

Mengenai hal tersebut Lorraine menerangkan, "Sebetulnya panel lukisan itu tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West & East Indies) untuk naik takhtanya Ratu Wilhelmina."

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved