Berita Internasional
Tentaranya Bentrok dengan Tiongkok di Perbatasan, Warga India Lakukan Boikot Aplikasi Asal China
Tentaranya Bentrok dengan Tiongkok di Perbatasan, Warga India Lakukan Boikot Aplikasi Asal China
TRIBUNJAMBI.COM - Saat ini India dan China sedang berseteru di wilayah perbatasan Himalaya.
Konflik itu terus memanas usai video tentara China berhasil menggebuk tentara India.
Ternyata sengketa panas antara India dengan China soal perbatasan Himalaya merembet ke urusan bisnis.
Di India, kini muncul gerakan boikot produk-produk dari China, termasuk boikot aplikasi teknologi China.
• Tindak Lanjut Kejari Tanjabbar Atas Laporan Kasus Pamsimas di Desa Teluk Kulbi Tak Ada Kejelasan
• New Normal, Pasar Kramat Tinggi Muara Bulian Akan Dijaga Petugas, Pedagang Wajib Pakai Masker
• KABAR BAIK! Anies Baswedan Sebut Semua Rumah Ibadah di Jakarta Bisa Dibuka Mulai Besok, Jumat (7/6)
• Keluar Dari Tahanan, Youtuber Ferdian Paleka Menyesal Buat Video Prank Sembako Isi Sampah
Bahkan ada satu aplikasi bernama "Remove China Apps" kini menjadi aplikasi gratis paling populer di India. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari lima juta unduhan sejak akhir Mei 2020.
Popularitas aplikasi ini datang di tengah seruan untuk memboikot aplikasi ponsel Cina di India karena sengketa perbatasan Himalaya memicu reaksi terhadap produk-produk dari China.
Guru yoga India yang populer Baba Ramdev memposting sebuah video di Twitter pada Minggu (31/5) yang menunjukkan penghapusan bertahap dari beberapa aplikasi China, sebuah langkah yang dia sebut sebagai "layanan nasional".
• Keberangkatan CJH Tanjabbar Dibatalkan, Kamenag: Persiapan Sebenarnya Sudah 80 Persen
• BREAKING NEWS Gempa Besar Berkekuatan 7,1 SR Terjadi di Laut Daruba Maluku Utara
Perusahaan-perusahaan China telah menghadapi oposisi sesekali selama bertahun-tahun di India, di mana beberapa pendukung partai Perdana Menteri Narendra Modi menganjurkan kemandirian.
Aplikasi "Remove China Apps" yang logonya berisi kepala naga dengan dua sapu, memindai ponsel pengguna untuk aplikasi seperti ByteDance's TikTok dan UC Browser Alibaba.
Setelah dihapus, sebuah pesan muncul dengan mengatakan, "Kamu luar biasa, tidak ada aplikasi China yang ditemukan."
• Bacaan Surat Yasin dan Tahlil Huruf Arab dan Latin, Lengkap dengan Artinya, Yasinan Malam Jumat
• Pernikahan di KUA Tanjabtim Kembali Dibuka, Catat Ini Ketentuannya, Sehari Hanya Lima Pasangan
OneTouch AppLabs, pengembang aplikasi "Remove China Apps", tidak menanggapi permintaan komentar soal ini.
Perusahaan yang berbasis di kota Jaipur di India barat, menggambarkan aplikasi tersebut sebagai inisiatif pertama menuju "India yang mandiri".
• Info Harga Emas Hari Ini, Kamis 4 Juni 2020, Simak Harga Beli dan Harga Jual Emas Logam Mulia
• Data Pasien Sembuh dari Covid-19 Hari Ini Bertambah 486, Total Jadi 8.892 Orang
Kedutaan China di New Delhi juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Protes terhadap aplikasi China datang setelah India pada bulan April 2020 mengeluarkan aturan penyaringan yang lebih ketat akan berlaku untuk investasi asing langsung dari China, yang mengkhawatirkan investor di sana.
China mengatakan kebijakan itu diskriminatif.
• Pernikahan di KUA Tanjabtim Kembali Dibuka, Catat Ini Ketentuannya, Sehari Hanya Lima Pasangan
• Bacaan Surat Yasin dan Tahlil Huruf Arab dan Latin, Lengkap dengan Artinya, Yasinan Malam Jumat
"Seruan boikot sebelumnya difokuskan pada barang-barang China. Sedangkan yang ini terutama menargetkan aplikasi China, yang dapat berdampak pada perusahaan teknologi China yang telah melihat India sebagai pasar penting," kata Tanvi Madan, seorang partner senior di Brookings Institution.
Taruhannya tinggi untuk perusahaan seperti ByteDance, yang berencana berinvestasi US$ 1 miliar di India dan baru-baru ini meningkatkan perekrutan karyawan.
Nupur Sharma, juru bicara partai Modi, sangat senang melihat warga yang peduli memberi contoh.
• Dikritik Mantan Menhas Belum Matang Pimpin Amerika Serikat, Donal Trump Meradang
• Selaraskan Kurikulum SMK, Disdik Provinsi Jambi Teken MoU dengan PT Telkom dan PT Sinsen
"Kita harus memukul mereka di tempat yang paling menyakitkan," kata Sharma di Twitter, menggunakan tagar #BoycottChineseProducts.
Seorang eksekutif senior yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang berbasis di Cina di India mengatakan perusahaan-perusahaan Cina berkontribusi terhadap ekonomi India, terutama sektor manufaktur.
Dia memperkirakan protes ini akan berumur pendek. "Itu menyakitkan tetapi (boikot) akan memudar."
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Konflik India vs China merembet, kini muncul aksi boikot aplikasi China di India.
(*)
Artikel Ini Juga Telah Tayang di GridHot.ID
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: