virus corona

Heboh Isu Rumah Sakit Minta Pasien Meninggal Karena Asam Lambung Jadi Covid-19, Ini Faktanya

Salah satu rumah sakit dikabarkn menyogok seorang pasien dengan riwayat sakit lambung untuk pura-pura menjadi pasien infeksi virus corona.

Editor: rida
Kompas/ Garry Lotulung
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM -- Lagi viral di media sosial, adanya satu rumah sakit yang diduga melakukan penyogokan ke seorang pasien dengan riwayat sakit lambung untuk pura-pura menjadi pasien infeksi virus corona.

Hal ini menjadi viral di media sosial Facebook yang mengunggah kisah dari penggalan video.

"Pihak RS menyogok pasien yang meninggal karena penyakit asam lambung untuk dimakamkan sebagai pasien Covid-19," tulis unggahan tersebut.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun Hendri 5000 Meninggal Dunia, Orang Terpopuler di Pemprov Jambi

Karakter Tri Rismaharini Dinilai Mirip Ahok, Pengamat: Santun Dalam Berpolitik

Batal Berangkat Haji, CJH Tanjabbar Bisa Meminta Uang Pelunasan Haji Dikembalikan

Keluarga pasien nekat bawa jenazah pulang ke rumah
Facebook
Keluarga pasien nekat bawa jenazah pulang ke rumah

RS tersebut merupakan sebuah rumah sakit di daerah Sario, Manado, Sulawesi Utara.

Namun berdasarkan data yang diperoleh Tribun Manado, pasien meninggal pada Senin (1/6/2020) pukul 13.30 WITA bertempat di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado telah meninggal dunia Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 52 masuk rumah sakit pada Selasa (26/5/2020) pukul 10.20 WITA dan meninggal pada Senin, 1 Juni 2020 Pukul 13.30 WITA.

Menurut keterangan Perawat RS tersebut, pasien mengalami penyakit diagnosis mengidap pneumonia, kehilangan kesadaran, dan PDP berat.

Paypal, Calon Alat Pembayaran Baru Gojek, Bagaimana Cara Kerjanya? Bisa Dipakai Internasional

Toyota Fortuner 2020 Resmi Meluncur, Ini Kejutan yang Disiapkan Toyota

Pemuga Ganteng Pakai Seragam Polisi Makan Korban, Belasan Cewek Tertipu Luar Dalam

Dengan adanya gejala penyakit tersebut maka pasien masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan akan dilakukan penanganan sesuai standar Covid-19.

"Pukul 15.00 WITA pihak keluarga masih tidak setuju jenazah dilakukan penanganan dengan protokol Covid - 19," tambahnya dari keterangan yang diterima Gugus Tugas.

Lanjut dia, pukul 17.40 WITA, masyarakat/massa mendapat isu jika pihak keluarga akan mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta dari pihak RS kemudian massa semakin tidak terkendali dan langsung mencari jenazah untuk dibawa ke rumah duka.

"Pukul 17.50 WITA pihak keluarga bersama masyarakat berhasil membawa jenazah dan langsung menuju rumah duka untuk dilakukan pemandian serta persiapan pemakaman," katanya masih dalam keterangan tertulis itu.

Virus Ebola Justru Bantu Afrika Hadapi Virus Corona, Bagaimana Bisa?

Sementara itu, dari keterangan yang diterima Gugus Tugas, berdasarkan keterangan anak yang bersangkutan, menerangkan bahwa pada saat selesai memandikan jenazah yang bersangkutan pihak Rumah Sakit dalam hal ini dokter yang menangani memberikan uang.

"Agar jenazah tidak lagi dibawa ke rumah dan langsung dibawa ke lokasi pemakaman dan dimakamkan sesuai prosedur Covid-19," lanjutnya berdasarkan keterangan yang diterima Gugus Tugas Covid-19.

Masih dari keterangan BPBD Manado yang diterima Gugus Tugas Covid-19, keterangan atau isu tersebut dikatakan dihadapan massa yang ikut menjemput jenazah kemudian timbul reaksi dari massa sehingga pihak keluarga beserta massa sekira 150an orang menerobos ruang jenazah.

Facebook
Keluarga ajak ratusan massa padati RS Pancaran Kasih

Selanjutnya, lanjut keterangan itu, jenazah dengan menggunakan ambulance menuju rumah duka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved