Kisah Militer RI

Gegara Usman dan Harun Dihukum Mati, Marinir TNI AL Pernah Ngamuk dan Hampir Menyerbu Singapura

Gegara Usman dan Harun Dihukum Mati, Marinir TNI AL Pernah Ngamuk dan Hampir Menyerbu Singapura

Editor: Andreas Eko Prasetyo
net
Ilustrasi Marinir TNI AL menggunakan senapan sniper SPR-2 buatan PT Pindad 

Usman dan Harun, oleh Singapura, dianggap sebagai pelaku terorisme dan bukan tawanan perang karena ketika sedang melancarkan misinya tidak mengenakan seragam serta identitas militer.

Tentara China Disebut Berhasil Robohkan Tentara India, Tawuran di Perbatasan Negara Telah Terjadi

Nissan Diskon Gede-gedean Produknya - X-Trail Rp 15 Jutaan, Terra Diskon Rp 110 Juta

Muncul Usulan Ojek Online Akan Diganti Bajaj dan Bentor, Disebut Lebih Manusiawi

Diskon MPV - Avanza & Xenia Diskon Rp 15 Juta, Ertiga Capai Rp 35 Juta, Wuling Confero Honda Mobilio

Hewan Dari Indonesia Ini Beraroma Popcorn, Jangan Ketipu

Setelah diadili kedua infiltran yang bertempur demi tugas negara itu akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Langkap diplomatik untuk membebaskan keduanya pun diupayakan secara serius oleh Pemerintah RI.

Tujuannya agar hukuman mati minimal berbuah jadi hukuman seumur hidup, tapi upaya itu ternyata gagal.

Tiga tahun kemudian, persisnya pada Kamis 17 Oktober pukul 06.00 waktu setempat, Usman dan Harus dihukum dengan cara digantung.

Karena keduanya bertugas membela negara, saat jenazahnya dipulangkan ke Indonesia mereka mendapatkan penghormatan sebagai pahlawan.

Keduanya diberikan penghargaan tertinggi Bintang Sakit serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibatan, Jakarta Selatan.

Bahkan Pemerintah Indonesia yang memberi nama satu kapal perang baru buatan Inggris dengan sebutan KRI Usman-Harun.

Kesal Dua Rekannya Dihukum Mati, Marinir Ingin Serbu Singapura

Cerita dari dua prajurit KKO Sersan Harun dan Kopral Usman digantung pemerintah Singapura saat konfrontasi Dwikora tahun 1968, memang menyisakan luka bagi Korps Angkatan Laut Indonesia saat itu.

Periode 1960an, pemerintahan Soekarno memang gerah dengan pembentukan Negara Malaysia.

Singapura yang anggota persemakmuran inggris ini juga dianggap pangkalan Blok Barat yang dapat mengancam Republik Indonesia.

Soekarno mengirim ribuan sukarelawan untuk bertempur di perbatasan Kalimantan dan Serawak.

Berbagai operasi intelijen juga digelar di Selat Malaka dan Singapura.

Tujuannya untuk mengganggu stabilitas keamanan di Singapura.

Inilah 2 Sosok Pria yang Bisa Membuat Minimarket Alfamart dan Indomaret Sampai Menjamur di Indonesia

Impian BJ Habibie Tak Bakal Terwujud, Pemerintah Putuskan Hapus Proyek Pesawat R80

Ternyata Pernah Terjadi Kanibalisme Dinosaurus, Dugaan Dinaosaurus Putus Asa

Adalah Usman dan Harun, dua anggota satuan elite KKO yang ditugaskan untuk mengebom pusat keramaian di Jl Orchard, Singapura.

Mereka berhasil menyusup ke Mac Donald House dan meledakkan bom waktu di pusat perkantoran yang digunakan Hongkong and Shanghai Bank itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved