Ditolak 4 Rumah Sakit, Pemuda Korban Kecelakaan Ini Meninggal Dunia Setelah Sempat Alami Kritis
VIRAL korban kecelakaan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu meninggal dunia setelah ditolak 4 Rumah sakit.
TRIBUNJAMBI.COM, BENGKULU - VIRAL korban kecelakaan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu meninggal dunia setelah ditolak 4 Rumah sakit.
Empat rumah sakit yang didatangi keluarga korban, menolak dengan alasan fokus pada standar pelayanan Covid-19.
Dilansir Kompas.com, Feriansyah kakak si korban melalui sambungan telepon, secara detail menceritakan kronologi kejadian.
• 1.013 KK di Sungai Penuh Dapat Bantuan dari Pemprov Jambi, Wako AJB Apresiasi Penyerahan Bantuan
Ia menjelaskan, adiknya mengalami kecelakaan tunggal di perbatasan Kabupaten Bengkulu Selatan dan Seluma sekitar pukul 00.00 WIB, Senin (1/6/2020).
Kecelakaan tunggal, RS kekurangan tenaga medis
"Adik saya laki-laki umur 24 tahun kecelakaan tunggal,
setengah jam dari kecelakaan dibawa ke rumah sakit swasta RS Asyifa," ujarnya.
• Masyarakat Mulai Jarang Pakai Masker, Al Haris Sosialisasi Lagi Pakai Armada Siar Polres Merangin
Dia lanjutkan di rumah sakit swasta itu, adiknya mendapatkan tindakan pemasangan oksigen dan perawatan sementara.
Karena rumah sakit itu kekurangan alat dan tenaga medis khusus bedah saraf maka pihak keluarga berinisiatif membawa korban ke Kota Bengkulu yang jarak tempuh sekitar 3 jam.
"Saya memiliki keluarga dokter, kami berkomunikasi agar adik saya bisa dirawat di Kota Bengkulu.
Keluarga dokter saya itu menghubungi sejumlah rumah sakit dan kesimpulannya rumah sakit di Kota Bengkulu belum bisa menerima
• Beredar Rekaman Militer China Gebuk Habis Tentara India, Bentrok di Perbatasan Picu Ketegangan
dengan alasan fokus pada penanganan Covid-19," ujarnya.
Meskipun begitu Feriansyah katakan, pihaknya tetap membawa korban ke Kota Bengkulu dengan pertimbangan korban butuh penanganan lebih lanjut.
Pukul 02.00 WIB korban dalam kondisi kritis dibawa ke Kota Bengkulu menempuh perjalanan selama 3 jam dibantu dua tabung oksigen.
• Di Kota Jambi Salat di Masjid Diizinkan dengan Beberapa Syarat, Ini Kata MUI
Ia jelaskan rumah sakit pertama yang ia datangi adalah RS Bhayangkara sekitar pukul 06.00 WIB tiba.
Sampai di RS Bhayangkara, pihak keluarga dan petugas ambulans dari RS Asyifa ditegur keras, kenapa korban dibawa ke RS Bhayangkara.
Selain itu pihak RS Bhayangkara mempertanyakan surat rujukan yang tidak disertakan dengan pasien.
"Surat rujukan kami ada, namun dibawa pada mobil yang lain, saya datang dengan pasien dan ambulans.
Surat rujukan di mobil satunya bisa menyusul, tapi mereka mempertanyakan rujukan,
sementara adik saya dalam kondisi kritis," papar Feriansyah.
Ditolak RS Bhayangkara, ke RSHD Pemkot Bengkulu
• Teror Pocong Terjadi di Purbalingga,Ahli Spiritual Hingga Polisi Cari Keberadaan Mahluk Astral Itu!
Terjadi perdebatan sengit hingga akhirnya pasien ditolak dirawat lalu dibawa ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD), milik Pemkot Bengkulu.
Perlakuan yang sama juga diterima pihak keluarga pasien perdebatan kembali terjadi intinya pasien ditolak.
Belum turun dari ambulans, tim medis menolak pasien dengan alasan RS sedang lagi sterilisasi perawatan Covid-19 dan sejumlah tenaga medis menjalani isolasi mandiri.
"Pihak rumah sakit memberikan alternatif pasien bisa dirawat namun ditempatkan di ruang bekas pasien Covid-19.
Lalu kami pindah ke rumah sakit lainnya," kisah Feriansyah.
Ditolak RSHD, ke RS Tiara Sella, lalu ke RS Rafflesia
Korban dibawa ke Rumah sakit Tiara Sella, terjadi perdebatan lagi dengan security rumah sakit.
Selanjutnya perawat melakukan pengecekkan di dalam mobil ambulans.
• Polsek Tungkal Ulu Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Dua Tempat, Kapolres: Pelaku Warga Tebing Tinggi
Rumah Sakit Tiara Sella intinya menolak korban karena minimnya alat dan tenaga medis.
Dalam keadaan panik, keluarga membawa pasien ke Rumah Sakit Rafflesia namun ruang UGD tertutup.
Hanya satu rumah sakit yang belum didatangi yakni RSUD M Yunus.
Pihak keluarga tahu di RSUD M Yunus akan sulit memberikan penanganan karena rumah sakit milik Pemprov Bengkulu itu hanya fokus melayani pasien Covid-19.
• Polsek Tungkal Ulu Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Dua Tempat, Kapolres: Pelaku Warga Tebing Tinggi
Tiba di RSUD M Yunus terjadi perdebatan seperti rumah sakit sebelumnya pihak pengantar ambulans dari rumah RS Asyifa ditegur keras mengapa membawa korban ke RSUD M Yunus.
Meski sempat terjadi keributan akhirnya pasien ditangani. (*)
(SURYA
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Berjam-jam Keluarga Kalang Kabut Cari Pertolongan, Pemuda Ini Meninggal Setelah Ditolak 4 RS,
