Berita Nasional

Teror Pocong Lempar Batu Sudah 4 Hari Meresahkan Warga di Desa Ini, Ini Kata Kades hingga Camat

Teror Pocong Lempar Batu Sudah 4 Hari Meresahkan Warga di Desa Ini, Ini Kata Kades hingga Camat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pocong 

TRIBUNJAMBI.COM, PURBALINGGA - Warga Desa di Kecamatan Kutasari, Purbalingga sedang geger karena teror pocong dan lempar batu.

Kejadian tersebut masih terus terjadi hampir sepekan.

Teror itu viral di media sosial.

Namun saat dilacak pelaku teror hilang.

Kelakuan Aneh Pria Ini, Curi 126 Pasang Sandal Tetangganya Untuk Digunakan Berhubungan Seks

Berapa Royalti Didi Kempot yang Seharusnya Diterima? Ternyata yang Terbesar di Indonesia, Segini

Ritual Misterius Dipo Latief Dibongkar Nikita Mirzani: Di Air Terjun Mandi Telanjang Divideoin

China Bereaksi Keras Usai Dituduh Presiden Donald Trump Soal Negaranya Melakukan Pembunuhan Massal

"Terornya melempari rumah tapi saat dicari pelakunya tidak ketemu, " tutur dia saat dihubungi tribunbanyumas.com, Jumat (29/5/2020).

Menurutnya, teror itu terjadi setiap malam. Hal tersebut sudah berlangsung selama empat hari.

"Yang lagi heboh saat ini pocong.

Istilah itu dari desa ke desa.

Tapi belum ada yang bisa membuktikan," kata dia.

Kata dia, hingga saat ini warga hanya mendengar suara lemparan batu.

Namun anehnya saat dicari tidak ditemukan batunya.

"Kalau dibuktikan batu yang dilemparkan tidak ada.

Hanya suara orang melempari batu. Saat dicari tidak ada, " jelas dia.

Ia menuturkan setelah adanya kejadian warga di desanya melakukan penjagaan di setiap sudut desa.

Penjagaan dilakukan setiap malam.

"Warga ada yang menjaga di kebun, pinggir jalan.

Hal ini terjadi setiap malam, " pungkasnya.

Tentara Jangan Sampai Patah Hati di Youtube TNI AD, Mengenang 25 Hari Kepergian Didi Kempot

Nasib Polisi yang Injak Leher George Floyd hingga Tewas, Ternyata Pernah Lakukan Hal Berbahaya Ini

Benarkah Campuran Air Jeruk Nipis dan Kecap Bisa Sedakan Batuk? Ini Fakta Ilmiahnya

Sementara itu Kepala Desa Karangcegak, Eko Rastono menuturkan belum bisa membutikan secara akurat fisik pocong yang meneror desanya.

Namun teror yang saat ini terjadi adalah melempari atap rumah.

"Kadang ya dengar orang lewat. Kadang juga diliatin bentuknya putih namun saat dekati lari, " tutur dia.

Dikatakannya informasi dari desa-desa lain yang sering meneror bentuknya pocong.

Namun untuk di desanya sendiri belum ada yang memberikan fakta adanya pocong tersebut.

"Kalau kami dengar awal kejadian itu di Desa Candinata, " tutur dia.

Ia mengatakan teror lempar batu di desanya telah terjadi secara berturut-turut selama empat hari.

Hal ini tentunya warga gerah dan mengadakan ronda.

"Tanpa laporan dan adanya informasi yang beredar di media sosial jajaran Polsek Kutasari juga turun ke lapangan mengecek kebenaranya, " imbuhnya.

Hanya Isu

Sementara itu, Camat Kutasari Endi Astono menuturkan setelah dicek oleh Polsek maupun Koramil teror hanya isu belaka.

Hal tersebut tidak dipastikan kebenarannya.

"Setelah ditelusuri hanya katanya-katanya saja. Tidak pasti kebenarannya," tutur dia.

Endi mengatakan pihak Polsek Kutasari memberikan pembinaan kepada masyarakatnya agar tidak percaya isu. Masyarakat juga diminta tidak perlu resah adanya teror tersebut.

"Ini cuma isu tidak seperti itu (resah). Apalagi ini pandemi corona nanti menambah kerawanan," ujar Endi.

Biaya Merawat Satu Pasien Covid-19 Sungguh Mahal, Erick Thohir Sebut Satu Orang Sampai Rp215 Juta

Promo Alfamart & Indomaret hingga 2 Juni 2020 - Minyak Goreng, Personal Care, Diapers, Snack

Pengakuan Pilu Remaja 16 Tahun yang Viral Karena Jual Bansos di FB Merantau hingga Ibu Sakit-sakitan

Senada Kapolsek Kutasari AKP Agus Amjat mengatakan telah memintai keterangan ke sejumlah warga yang melihat langsung adanya teror itu. Namun saat ditanya hanya mengetahui dari media sosial.

"Foto-fotonya yang beredar di media sosial hanya editan.

Jadi secara ilmiah belum bisa dibuktikan itu merupakan teror pocong yang dikhawatirkan pelaku kejahatan,"jelasnya.

Sementara itu, kata dia, teror pocong berbeda halnya dengan teror lempar kerikil .

Informasi dari masyarakat, pelaku melemparkan batu ke atap rumah masyarakat.

"Namun setelah ditelusuri orang yang mengetahui hal tersebut dalam kondisi bangun tidur mau saur mendengar itu," jelasnya.

Dikatakannya teror pocong dan lempar batu kejadian waktunya hampir sama. Teror pocong terjadi hampir sepekan sedangkan teror lempar batu terjadi sekitar tiga hari yang lalu.

"Isu itu terjadi di Cendana Candiwulan, dan Candinata, " tuturnya.

AKP Agus mengatakan adanya kejadian tersebut patroli terus dilakukan.

Selain itu masing-masing kepala desa juga menugaskan dua perangkat dan masyarakat desa untuk mengadakan jadwal siskamling.

"Kami sudah menyampaikan ke masyarakat bahwa kejadian tersebut hanyalah isu yang belum dibuktikan secara ilmiah.

Kami bersama Koramil pemerintah desa dan kecamatan telah berupaya mencari bukti dan belum ada bukti satu pun hal tersebut benar-benar ada, "terangnya.

Selain itu, ia juga telah menelusuri pembuat foto yang meresahkan masyarakat. Namun setelah didapatkan pelakunya hanya yang mengedarkan foto tersebut bukan sebagai pembuat.

"Pembuatnya hingga saat ini masih kami identifikasi," tukasnya. (*)

Belum Habis Krisis Kesehatan, Anies Baswedan Sebut Jakarta Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Covid-1

Dulu Dibully Karena Anak Tukang Ojek, Pujian Istri KSAD Buat Kowad Cantik Ini Kini Makin Berprestasi

Promo Hypermart & Trona Jambi hingga 1 Juni 2020 - Daging, Ayam, Minyak, Sepatu, Produk Kecantikan

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sudah 4 hari Teror Pocong Lempar Batu Gegerkan Kutasari Purbalingga, Ini Kata Kades hingga Camat,

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved