Berita Internasional
Mengerikannya Militer India, China Harus Pikir 2 Kali Bila Ingin Berperang dengan Negara Satu Ini
Mengerikannya Militer India, China Harus Pikir 2 Kali Bila Ingin Berperang dengan Negara Satu Ini
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ini belum termasuk juga kendaraan peluncur roket mereka yang jumlahnya hampir 300 buah.
Oh iya, soal tentara jangan lupa mereka punya pasukan elit bernama Marcos yang jadi salah satu kesatuan paling mematikan di dunia.
4. Mimpi Buruk Bila Berhadapan dengan Kekuatan Udara India
Hal yang menakutkan soal alutsista udara India adalah rata-rata pesawat mereka bukanlah tipe uzur alias model-model terbaru.
Mereka sudah lama menyimpan yang tua-tua dan melakukan peremajaan ekstrem di sektor udara.
Kabarnya lagi, mereka saat ini tengah bekerja sama dengan Rusia dalam proyek Sukhoi T-50. Pesawat satu itu katanya bakal jauh lebih sangar daripada F-35-nya Amerika yang saat ini jadi idola banyak negara.
Ketika sedang terpuruk, India pernah diramalkan bakal bangkit dan mendominasi, rupanya hal tersebut benar terjadi sekarang.
Hari ini, mereka benar-benar tak terkalahkan bahkan jika harus berhadapan dengan negara-negara besar macam Inggris dan Perancis. Indonesia sendiri juga sering tuh diramalkan bakal bangkit dan jadi macam Asia.
5. India Memiliki Nuklir
Diketahui, China sudah terlalu banyak terlibat konflik dengan berbagai negara mulai Amerika masalah Covid-19, Masalah Hong Kong, masalah Taiwan hingga Laut China Selatan yang melibatkan beberapa negara.
Xi Jinping telah bergerak maju dengan rencananya untuk melepaskan status terpisah Hong Kong.
• Biaya Merawat Satu Pasien Covid-19 Sungguh Mahal, Erick Thohir Sebut Satu Orang Sampai Rp215 Juta
• BERITA POPULER 1 Wanita di Merangin Undang 2 Pria Bercinta di Kamar s/d Penembakan di Karmen
• Peruntungan 12 Zodiak Sabtu (30/5) - Aries Pekerjaan Amal, Gemini Perubahan, Libra Bersenang-senang
Dia juga memaksakan keutamaan pemerintahan komunis China di bekas wilayah Inggris.
Hal itu mengingat bahwa ini bukan kesepakatan politik yang sederhana tetapi perjanjian Sino-Inggris resmi yang diratifikasi oleh kedua pemerintah di mana keduanya sepakat untuk mengizinkan Hong Kong mengatur dirinya sendiri selama 50 tahun, dasar dari apa yang disebut, kebijakan "One China, Two Systems."
Ketika Cina menghadapi ketidakpastian ekonomi dan jurang demografis , Xi mungkin merasa sebaliknya, percaya bahwa Amerika Serikat sebagai macan kertas dan krisis di selat Taiwan akan berguna untuk mengalihkan perhatian publik dari kegagalannya sendiri.
Karena itu, dalam komentar pada hari Jumat, 22 Mei, Perdana Menteri China Li Keqiang sengaja menghilangkan "damai" dari rumusan biasa tentang "penyatuan kembali secara damai."

• Seorang Pemuka Agama di India Penggal Kepala Umatnya di Kuil Untuk Hentikan Pandemi Covid-19
• Promo Data Internet Murah Telkomsel dan XL saat Pandemi Virus Corona, Kuota Gratis 30 GB Masih Ada
• Update Virus Corona 30 Mei 2020 di Dunia 6,02 Juta Orang, Kondisi Lonjakan di Israel yang Terbaru
Tetapi sementara para pakar dan perencana militer selama beberapa dekade khawatir tentang dorongan militer China ke Taiwan, krisis berikutnya mungkin tidak melibatkan agresi China melintasi Selat Taiwan, melainkan ke India.
Pemerinah Komunis China memprakarsai serangkaian pertempuran perbatasan dengan India setelah pemerintah India memberikan suaka politik Dalai Lama pada tahun 1959.