Seorang Pemuka Agama di India Penggal Kepala Umatnya di Kuil Untuk Hentikan Pandemi Covid-19

seorang imam berusia 70 tahun memenggal seorang pria sebagai pengorbanan untuk mengakhiri pandemi Coronavirus. Imam atau pendeta itu melakukan

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Imam atau Pendeta Sansari Ojha (70)memenggal kepala umatnya, Saroj Kumar Pradhan (52) di dalam kuil sebagai 'pengorbanan' untuk mengakhiri wabah Virus Corona atau Coronavirus. 

TRIBUNJAMBI.COM, NEWDELHI-- Wabah virus corona atau Covid-19 yang belum juga teratasi meski sudah berlangsung 6 bulan, membuat sebagian orang mengalami depresi atau stres.

Akibatnya, mereka melakukan tindakan atau langkah-langkah di luar kewajaran atau akal sehat untuk menghentikan wabah virus yang bersumber dari Wuhan, China, pada akhir tahun 2019 itu.

Contoh konkret adalah apa yang dilakukan seorang imam atau pendeta yang memenggal kepala umatnya dengan alasan untuk menghentikan pandemi virus corona.

Dailymail memberitakan, seorang imam berusia 70 tahun memenggal seorang pria sebagai pengorbanan untuk mengakhiri pandemi Coronavirus.

Imam atau pendeta itu melakukan tindakan 'gila' setelah dalam keadaan mabuk atau teler lantaran menghisap ganja.

Imam atau Pendeta Sansari Ojha (70)memenggal kepala umatnya, Saroj Kumar Pradhan (52) di dalam kuil sebagai 'pengorbanan' untuk mengakhiri wabah Virus Corona atau Coronavirus.
Imam atau Pendeta Sansari Ojha (70)memenggal kepala umatnya, Saroj Kumar Pradhan (52) di dalam kuil sebagai 'pengorbanan' untuk mengakhiri wabah Virus Corona atau Coronavirus. (Ist)

Kronologi Pendeta Hindu Penggal Kepala Umat

Sansari Ojha dari Kuil Brahmani Devi di bawah kantor polisi Narasinghpur di Cuttack, India, memotong kepala Saroj Kumar Pradhan yang berusia 52 tahun.

Pendeta Hindu dari daerah Bandhahuda di Odisha, India,  membunuh pria itu untuk menenangkan seorang dewi, katanya.

Dia memenggal kepala Pradhan dengan kapak pada pukul 01:00 dini hari waktu setempat di sebuah kuil.

Siapa Sangka, Deretan Artis Terkenal Ini Dulunya Pernah Jadi ART dan Jadi Kuli Bangunanan, Ada Tukul

Kejadian Medan, Pria Telanjang Lari ke Luar Hotel, Ternyata yang Datang 1 Cewek dan 2 Waria

Detektif Ashish Kumar Singh mengatakan Ojha mabuk berat pada saat itu dan menyerah kepada polisi pada hari yang sama setelah sadar.

Dia mengatakan pendeta Ojha mengklaim dia diperintahkan oleh seorang dewi dalam mimpinya untuk mengorbankan manusia untuk mengakhiri pandemi.

Alok Ranjan Ray, perwira polisi sub-divisi Athagarh, mengatakan: "Pendeta itu mengklaim bahwa ia melihat seorang dewi dalam mimpinya dan diminta untuk mengorbankan nyawa manusia untuk mengakhiri coronavirus."

"Karena itu, untuk menenangkan sang dewi, dia memenggal pria itu," katanya kepada Gulf News.

Polisi mengatakan mereka telah memulai penyelidikan dan kedua pria itu diketahui mengisap ganja sebelum serangan itu.

Tubuh Pak Pradhan telah dikirim untuk otopsi dan senjata pembunuhan telah disita dari kuil.

Cara Seorang Ibu-ibu di Merangin Kelabui Suami, Bercinta dengan Dua Pria Sekaligus di Rumah Sendiri

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved