Bertentangan dengan Jokowi, Ganjar Pranowo Tegaskan Jawa Tengah Belum akan Berlakukan New Normal
Selain itu, Ganjar Pranowo juga menegaskan belum akan melakukan pelonggaran sedikit pun di seluruh wilayah Jawa Tengah.
TRIBUNJAMBI.COM - Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mulai menyeruakan kehidupan baru bagi indonesia yakni new normal ditengah wabah virus corona.
Namun sayangnya, ada beberapa pejabat daerah yang belum memberlakukan new normal di daerahnya.
Seperti halnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku belum akan memberlakukan tataran kehidupan baru atau New Normal di tengah pandemi virus corona untuk wilayahnya.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga menegaskan belum akan melakukan pelonggaran sedikit pun di seluruh wilayah Jawa Tengah.
• Sejumlah Mal di Jakarta Buka Pada Juni 2020, Anies Baswedan Tegaskan Hanya Imajinasi dan Fiksi
• Viral Dua Polisi di Aceh Berkelahi dengan Seorang Pria, Ternyata Ini Duduk Masalahnya
• Momentum The New Normal: Wujudkan The News Indonesia
• Peristiwa Rashdul Qiblah 27 dan 28 Mei, Waktu Tepat untuk Mengecek Arah Kiblat yang Pas
Dilansir TribunWow.com, menurut Ganjar Pranowo, ada dua pertimbangan sebelum memutuskan untuk menerapkan new normal.
Hal ini disampaikan Ganjar Pranowo dalam tayangan Youtube metrotvnews, Selasa (26/5/2020).
Pertimbangan pertama karena di satu sisi masyarakat, khususnya Jawa Tengan masih belum paham yang dimaksud dengan new normal.
Maka dari itu, untuk kemungkinan adanya New Normal, Ganjar Pranowo juga akan lebih dulu memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
Dirinya tidak ingin hal itu dimaknai berbeda oleh masyarakat.
Sehingga tidak ada kesalahpahaman antara masyarakat dengan pemerintah terkait New Normal tersebut.
"Jawa tengah belum akan melakukan pelonggaran tetapi kita mengedukasi terlebih dahulu supaya masyarakat betul-betul mengerti, betul-betul siap," ujar Ganjar Pranowo.
Pertimbangan kedua tentunya adalah melihat dari data kasus Corona di lapangan.
Dikatakan Ganjar Pranowo, saat ini kasus Corona di Jawa Tengah belum bisa dikatakan aman.
Ia menyebut bahwa sisiko penyebaran virus corona masih tergolong tinggi.
Maka dari itu, dirinya tidak ingin gegabah dalam mengambil sebuah keputusan terkait penanganan Covid-19.