Mengapa Bulan Disebut Pernah Hilang di Tahun 1110, Bahkan Tahun Itu Disebut Sebagai Tahun Bencana?
Tidak hanya itu, pada suatu malam di bulan Mei, Bulan tiba-tiba menghilang dari langit.
TRIBUNJAMBI.COM - Pada tahun 1110, sejarah mencatat bulan pernah hilang dari langit. Bahkan, menurut catatan penulis Inggris abad pertengahan, 1110 digambarkan sebagai ‘tahun bencana’.
Hujan deras merusak panen warga dan kelaparan mengintai.
Tidak hanya itu, pada suatu malam di bulan Mei, bulan tiba-tiba menghilang dari langit.
“Pada malam kelima di bulan Mei, bulan yang tadinya bersinar terang di malam hari, secara perlahan kehilangan cahayanya,” juru tulis tak bernama mencatatnya pada manuskrip Anglo-Saxon yang disebut Peterborough Chronicle.
“Ketika malam semakin larut, cahayanya benar-benar padam. Tidak ada sinar, orb, atau apa pun yang terlihat dari bulan,” tambahnya.
• 2 Bulan Tak Nampak, Rocky Gerung Ternyata Berada di Kaki Gunung Selama Masa Pandemi, Ini Kegiatannya
• Hari Ini 18 Mei Tepat 22 Tahun Lalu, Ribuan Mahasiswa Kepung DPR/MPR RI, Sejarah Jatuhnya Orde Baru
Awan bukan masalahnya. Jika memang demikian, juru tulis tidak akan mendeskripsikan betapa terangnya kerlap-kerlip bintang, sementara bulan memudar dari pandangan.
Dan jika bulan hanya dikalahkan oleh bayangan bumi, yang terjadi adalah fenomena “Blood Moon”, bukan munculnya titik gelap kosong yang mengerikan di langit.
Lalu, apa yang membuat Bulan menghilang dari langit pada tahun 1110 yang suram? Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Scientific Reports, penjelasannya berasal dari gunung berapi.
• Ini Pengakuan Oknum Kapolsek yang Menabrak Rumah Warga di Rembang yang Tewaskan Balita & Neneknya
• Ilmuwan NASA Peringatkan Dampak Matahari Lockdown, Mulai Petir hingga Gunung Meletus
“Fenomena atmosfer spektakuler yang berkaitan dengan aerosol vulkanik dalam jumlah tinggi telah menarik perhatian para penulis sejak zaman dahulu,” tulis para peneliti.
“Evaluasi cermat pada catatan inti es menunjukkan adanya letusan gunung berapi yang terjadi di Eropa atau Asia antara tahun 1108 dan 1110,” ungkap mereka.
Peristiwa gunung berapi yang disebut para peneliti sebagai “kluster letusan yang terlupakan” karena jarang didokumentasikan para sejarawan pada saat itu, mungkin telah melepaskan awan abu yang menjulang tinggi ke seluruh dunia selama bertahun-tahun.
Lapisan aerosol vulkanik inilah yang diduga telah ‘menghapus’ Bulan dari pandangan kita, seperti yang dideskripsikan penulis Peterborough Chronicle.
Tidak hanya itu, rangkaian erupsi besar tersebut juga mengganggu iklim global. Menyebabkan serta memperburuk cuaca dingin dan basah yang membuat hidup sangat menyedihkan pada 1110.

Memburu ‘yang terlupakan’
Untuk mendapatkan bukti dari ‘letusan yang terlupakan’, para peneliti mengobservasi inti es Greenland dan Antartika—es kuno yang dapat mengungkapkan seperti apa iklim global di masa itu serta jenis partikel apa yang mengambang di atmosfer.