Butuh Uang Untuk Beli Beras, Seorang Pedagang Pentol Jual Blender Miliknya di Pinggir Jalan

Sujono (40), warga Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Editor: Heri Prihartono
KOMPAS.com/Andri Donnal Putera
ILUSTRASI BERAS 

 TRIBUNJAMBI.COM, MAGETAN -  Sujono (40), warga Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Karena itu, ia terpaksa menawarkan blender bekas miliknya di pinggir jalan.

Fachrori: Gotong Royong Penting Dalam Atasi Covid-19

“Sudah tidak mempunyai uang untuk beli beras. Barang yang bisa dijual ya hanya blender,” kata Sujono saat ditemui di rumahnya, Rabu (20/5/2020).

Sujono mengaku, akibat pandemi corona ini jualan pentolnya tak lagi bisa diharapkan untuk mendapat pemasukan.

Akibat selalu merugi, sejak tiga bulan lalu ia putuskan untuk berhenti berjualan.

36 Persen Orang Amerika tak Mau Disuntik Vaksin Corona, Alasannya Tak percaya kepada Donald Trump

Ia kemudian beralih profesi dengan mencari kayu bakar bersama istri dan menjualnya keliling kampung.

“Kadang laku Rp 10.000 kadang hanya Rp 5.000. Kalau dari pagi hujan, maka kami tidak mempunyai penghasilan,” katanya.

Dua Terdakwa Kasus Penipuan Modus Proyek Kemenpora Hadirkan Saksi Meringankan di Persidangan

Viral di media sosial

Seperti diberitakan sebelumnya, rekaman video yang memperlihatkan Sujono saat menawarkan blender bekasnya di pinggir jalan itu viral di media sosial.

Begini Jawaban Menteri Nadiem Makarim Ditanya Soal Kapan Sekolah Kembali Dibuka!

Salah satu akun Facebook yang mengunggah videonya adalah Dendy Ardiyan P pada Rabu (20/5/2020).

Dalam video tersebut terlihat Sujono menangis di pinggir jalan sambil menawarkan blender miliknya.

Beberapa saat kemudian ada seorang pejalan kaki yang menghampirinya dan menanyakan harga blender tersebut.

Sambil terisak, Sujono menjawab dijual seikhlasnya asal uang yang didapat bisa untuk makan.

"Untuk makan, untuk anak istri saya makan," katanya sambil menangis.

Mendengar jawaban itu, si penawar tersebut kemudian memberikan uang Rp 100.000, lalu meminta blendernya untuk kembali dibawa pulang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved