Virus Corona di Jambi

Tak Punya Anggaran Khusus, Posko Covid-19 di Masurai Tak Berpenghuni Lagi

Pada awal berdirinya posko, puluhan warga pendatang yang hendak ke Kabupaten Merangin terpaksa putar arah. Pemeriksaan tanpa pandang bulu, siapun...

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Foto posko Covid-19 di Merangin kosong. Foto ini yang diposting oleh salah satu akun di Facebook 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Semangat petugas posko Covid-19 di Kabupaten Merangin agaknya mulai mengendor. Ketegasan petugas tidak lagi seperti semula.

Pada awal berdirinya posko, puluhan warga pendatang yang hendak ke Kabupaten Merangin terpaksa putar arah. Pemeriksaan tanpa pandang bulu, siapun yang melintas diperiksa. Namun saat ini sepertinya tidak berlaku lagi.

Hal itu terpantau di Posko Satuan tugas (Satgas) Posko Lembah Masurai. Saat ini, posko tersebut tidak lagi dihuni oleh petugas, baik dari warga setempat, maupun aparat keamanan, yang berjaga di sana.

Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru di Provinsi Jambi Dimulai, Ini Jadwal Lengkapnya

2 Pelajar di Batam Positif Covid-19 Setelah Hadiri Acara Tahlil Pasien Meninggal Corona,

BREAKING NEWS 15 Penumpang Asal Batam Berlabuh di Pelabuhan RoRo Diminta Kembali ke Batam

Informasi yang dihimpun, tidak dijaganya posko ini dikarenakan petugas di sana kesal dan kecewa setelah mengetahui para petugas tersebut tak mengantongi SK dari tim gugus kabupaten layaknya SK di posko perbatasan lain seperti posko Merangin-Bungo, Merangin-Sarolangun dan Merangin-Kerinci.

"Malam tadi kami sudah mulai lesu, siang cuma dari puskesmas yang piket, kareno awalnyo posko kami katonyo masuk sebagai posko IV namun SK tanggal 12 maren cuma ado tiga posko, artinya otomatis tak ada pembiayaan dari APBD untuk posko kami," kata M Saleh Kades Talang Paruh Lembah Masurai Kabupaten Merangin.

Katanya, pada awal berdirinya posko ini, seluruh desa didalam kecamatan Lembah Masurai melakukan swadaya untuk membiayai kebutuhan petugas dilapangan.

Mereka membelikan makanan untuk petugas piket yang berjumlah 6 orang siang dan 6 orang malam.

"Jika tak ada SK, ya pakai apo kami mau bayar petugas piket, besok kami mau rapat bubar atau bertahan," imbuhnya.

Pada awal berdirinya posko ini, sangking semangatnya mereka, setiap malam Kades-kades yang berada dikecamatan ini selalu bergantian untuk jaga malam.

Menurut dia, selama kades-kades berjaga di posko ini, dirinya mengaku banyak dimusuhi orang, dibenci orang dan tak sedikit yang kecewa dengan petugas di posko ini.

"Tapi sekarang posko ini tertunduk lesu karena malu atas perbuatannya selama ini, kami dipermalukan oleh kejamnya corona. Mulai malam ini posko ini tidak bertuan lagi. Beras samo kerak makan surang," kata Saleh.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved