Asusila
Begini Pengakuan Mengejutkan Pria 50 Tahun yang Rudapaksa Siswi SMP di Gresik
Begini Kondisi MD, siswi SMP Gresik yang jadi korban rudapaksa seorang pria 50 tahun kian memilukan.
TRIBUNJAMBI.COM, GRESIK - Begini Kondisi MD, siswi SMP Gresik yang jadi korban rudapaksa seorang pria 50 tahun kian memilukan.
Terbaru siswi SMP Gresik ini terungkap setelah SG (inisial), si pria 50 tahun yang menyetubuhinya membuat pengakuan yang mencengangkan di Polres Gresik.
Sebelumnya, SG membela diri dengan mengaku tidak memaksa hubungan dewasa dengan korban yang masih kelas VIII SMP itu.
Hal ini tidak sama dengan keterangan keluarga korban yang juga telah diperiksa.
Keluarga memastikan tersangka SG ini memaksa hubungan badan kepada korban yang masih di bawah umur.
Bahkan tersangka mengancam jika MD buka suara, maka ibu korban akan meninggal.
Dalam pengakuan yang lain, SG lebih dari enam kali mencabuli korban
"Total sepuluh kali sejak 2019," ucapnya.
Paling banyak dilakukan di rumahnya, sesekali dilakukan di sawah dekat kandang ayam.
Saat ditemui di rumahnya Koordinator nasional (Kornas) tim reaksi cepat perlindungan perempuan dan anak (PPA), MD terlihat trauma berat.
• Pasien Positif Virus Corona di Tasimalaya Ngamuk dan Peluk Warga Lainnya, Ini Tujuannya!
• Air Rebusan Jahe, Kunyit dan Sereh Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Termasuk Kekebalan Tubuh
• Banting Orang Asing yang Masuk Desa Hingga Tewas, Petugas Ronda di Tulungagung Mendekam di Penjara
MD yang tengah hamil 7 bulan akibat ulah SG mengaku tidak ingin melanjutkan sekolah karena malu.
Apalagi dua bulan lagi, dia akan menjadi seorang ibu di usia 16 tahun.
Di hadapan Kornas tim reaksi cepat perlindungan perempuan dan anak (PPA), Naumi, MD menceritakan apa yang dialami selama ini.
Gadis belia itu mengaku peristiwa yang menimpanya ini membuatnya sedih dan tidak ingin lagi melanjutkan sekolah.
"Saya beri dukungan untuk harus dan tetap sekolah jangan takut. Toh guru-guru disekolahnya juga terbuka menerimanya kembali ke sekolah," ujar Naumi, Sabtu (16/5/2020).
Dikatakan Naumi, pihak keluarga tidak perlu lagi bingung untuk pembiayaan persalinan MD yang akan digelar dua bulan lagi.
"Saya sampaikan nanti bunda kawal sekolah. Kebutuhan persalinan anak nanti dikoordinasikan," kata dia.
Lapor Badan Kehormatan DPRD Gresik
Naumi menyayangkan adanya oknum anggota DPRD Gresik yang berusaha mendamaikan kasus pencabulan ini.
Apalagi dengan iming-iming uang yang nilainya Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar.
Tujuannya, agar korban dengan SG yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka berakhir secara kekeluargaan.
"Saya mempertanyakan kenapa anggota dewan berbuat seperti itu. Ada apa ? Saya mendengar ada bahasa nanti dicarikan laki-laki lain itu maksutnya apa bahasa laki-laki lain ? menghinakan sekali harga diri perempuan dan anak," terangnya.
Naumi menyebut harga diri keluarga korban yang diming-imingi uang oleh oknum anggota DPRD itu sangat merendahkan. Padahal tersangka SG dan oknum anggota DPRD yang diketahui bernama Nur Hudi itu tidak memiliki hubungan saudara.
"Ini udah suap yang mau dia lakukan, senin saya koordinasi dulu dengan kuasa hukumnya," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kuasa Hukum korban, Abdullah Syafii akan melaporkan oknum anggota DPRD Gresik, Nur Hudi ke badan kehormatan (BK) DPRD Gresik.
"Senin besok kami laporkan ke BK," tutup Syafi.
Diketahui aksi bejat SG yang mencabuli MD siswi 16 tahun sejak Maret 2019 hingga hamil tujuh bulan.

Kasus pemerkosaan itu terungkap setelah korban melaporkan ke polisi.
Kini, MD pun mengandung anak SG dengan usia kandungan 7 bulan.
Siswi berinisial MD sengaja tidak melaporkan kepada orang tuanya karena SG mengancam akan membunuh ibunya jika menolak ajakan berhubungan badan dengan pelaku.
Kasus pencabulan terhadap MD terungkap setelah dia hamil 7 bulan.
Dari penuturan siswi MD, saat melampiskan nafsu bejatnya, pelaku kerap melontarkan ancaman.
"Kalau saya menolak, dia mengancam akan membunuh ibu saya," kata MD Jumat (1/5/2020).
Ancaman itu yang membuat MD tidak bisa menolak ajakan SG.
Aksi tak terpuji SG dilakukan pertama kali pada awal Maret 2019.
Kebejatan SG baru terbongkar pada dua pekan lalu.
Ditemui di kediamannya, MD hanya bisa terdiam.
Wajah siswi SMP itu tampak murung.
MD berusaha tegar, ibunya tidak bisa menutupi raut wajah sedihnya.
Sang ibu, IS menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu.
Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya, bersama istri pelaku SG.
MD dimintanya untuk mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah SG.
Di sana lah, SG berusaha melancarkan aksi bejatnya.
Mulai dari memberi iming-iming uang hingga mengancam.
MD yang masih bocah itu tidak dapat berbuat banyak.
Bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah.
Berselang satu pekan, SG kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.
Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, kemudian ancaman agar tidak ketahuan hingga memberi pil yang disebut-sebut obat anti-hamil.
Dalam kurun waktu satu tahun, total sudah enam kali aksi bejat dilakukan hingga MD berbadan dua.
"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam.
Padahal SG itu masih saudara saya," kata IS dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).
IS yang seorang ibu rumah tangga ini baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).
Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar.
Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.
Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit.
Dia bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada MD yang sebelumnya dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.
"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh SG.
Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," katanya.
Saat itu juga, IS memanggil SG.
Saat itulah aksi bejat itu terbongkar.
SG yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.
"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.
Disogok Uang Rp 1 Miliar

Kasus ini diwarnai upaya penyogokan uang oleh anggota DPRD Gresik, Nur Hudi.
Nur Hudi pun mendatangi rumah korban dan menawarkan uang sogokan Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar agar laporan korban di polisi dicabut.
Nur Hudi berkunjung ke rumah korban seorang diri.
Di sana, dia menemui ibu MD, IS (49).
IS mempersilakan Nur Hudi yang bertamu ke rumah kontrakannya.
Saat pertemuan itu, Nur Hudi beralasan menawarkan sejumlah uang yang nilainya fantastis agar laporan korban di kantor polisi dicabut.
Apalagi terduga pelaku belum dipanggil polisi sejak laporan pertama kali dibuat dua pekan lalu.
"Pak Nur Hudi ke rumah saya sendiri menemui ibu.
Malah dinaikkan Rp 1 miliar kalo ibu mau, katanya adik saya akan diajak ke notaris.
Katanya uang itu dari pelaku tapi lewat Pak Nur Hudi.
Niatnya memberi solusi, bilangnya gitu," ucap C kepada SURYA.co.id, Senin (11/5/2020).
Ini bukan kali pertama Nur Hudi mencoba agar kasus yang menimpa MD itu diselesaikan secara kekeluargaan.
Sebelumnya, lanjut C, Nur siap membantu uang Rp 500 juta kepada keluarga korban untuk membangun rumah.
Apalagi kondisi rumah kontrakan yang ditinggali MD memprihatinkan.
Namun, tawaran itu ditolak.
Tak mempan menyogok korband an orang tua korban, Nur Hudi tak kalah akal.
Dia pun menghubungi Pakde Korban untuk menawarkan seperti yang dijanjikan kepada korban agar kasus diselesaikan secara damai.
Usaha Nur ini pun sia-sia.
Upayanya agar terduga pelaku SG (51) bebas dari jeratan hukum tak berhasil.
Keluarga siswi SMP yang saat ini tengah hamil 7 bulan tak mau berdamai .
Keluarga korban bersikeras agar kasus ini berlanjut dan terduga pelaku segera ditangkap polisi.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kondisi Memilukan Siswi SMP Gresik seusai Pria 50 Tahun yang Menghamili Buat Pengakuan Mencengangkan, https://surabaya.tribunnews.com/2020/05/16/kondisi-memilukan-siswi-smp-gresik-seusai-pria-50-tahun-yang-menghamili-buat-pengakuan-mencengangkan?page=all.