Berita Unik

Terekam Video Suara Kura-kura Sebenarnya, setelah Lama Ditunggu Akhirnya Terdengar

Perlu diketahui, kura-kura merupakan hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Sebenarnya seperti apa suara kura-kura?

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Duanto AS

TRIBUNJAMBI.COM - Sampai saat ini banyak orang belum mengetahui suara kura-kura yang sebenarnya.

Kura-kura merupakan hewan yang bisa dipelihara di rumah.

Meski begitu, banyak dari sang pemilik yang belum pernah mendengar suaranya.

Sebenarnya seperti apa suara kura-kura ?

Gara-gara Corona Bisnis Narkoba dan Kekerasan Mereka Krisis, Sekelas Yakuza Malah Jual Masker

Kenapa Gisella Anastasia Layangkan Gugatan ke Gading Marten Cerai? Terungkap Setelah Disimpan Lama

Keputusan Anna Maria Tinggalkan Pekerjaan di Masa Lalu, Sosok Ibu Gading Marten Dulunya Model

Perlu diketahui, kura-kura merupakan hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil.

Kura-kura atau yang disebut Testudinata merupakan hewan yang mudah dikenali.

Dia memiliki ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.

Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron.

Setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis.

25092017_kura-kura
Kura-kura (TRIBUN JAMBI/HENDRI DEDE PUTRA)

Perlu diketahui, lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.

Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.

Di Indonesia, kura-kura dikenal dalam tiga kelompok, yaitu penyu (sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles) dan kura-kura (tortoises). 

Semakin Memanas, Julukan Baru dari Jerinx SID ke Ahmad Dhani Usai Berdebat Bikin Netizen Ngakak

Namun dalam Bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).

Lantas mengapa kura-kura memiliki batok?

Batok kura-kura terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya.

Perlu diketahui, fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini.

Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna.

Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus.

Archelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m.

Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang berasal dari sekitar 2 tahun silam.

Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri.

Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.

Lantas seperti apa suara kura-kura?

Bagi yang belum pernah mendengar, akun Youtube Okto Arfandi mengunggah video detik-detik suara kura-kura terdengar.

AS Kirim Kapal Perang ke Laut Sengketa Tiongkok, Ancam China Agar Berhenti Gertak Negara-negara Asia

Video berdurasi 3 menit itu memperlihatkan seekor-kura-kura yang ditaruh di lantai kemari.

Kura-kura itu terlihat kesulitan berjalan karena lantai yang licin.

Terkadang, hewan itu menyembunyikan kepalanya di batok.

Pada sekira menit ke-2, suara kura-kura terdengar.

'Ngruuek' demikian suara yang terdengar lirih.

Kura-kura itu mengeluarkan suara dalam waktu singkat dan lirih.

Kura-kura dan manusia

Hubungan manusia dan kura-kura telah dimulai sejak zaman purba.

Kura-kura secara tradisional merupakan hewan yang akrab dengan manusia.

Mitologi Hindu menyebutkan bahwa bumi ini disangga oleh empat ekor kura-kura.

Demikian pula, kisah kuno Adiparwa menceritakan bahwa kura-kura raksasa berperan penting menyangga gunung, yang diputar dan digunakan untuk mengaduk lautan, dalam mencari tirta amerta –air kehidupan.

Labi-labi juga menjadi hewan yang disucikan, sehingga kerap dipelihara di kolam-kolam kuil Hindu atau tempat suci lainnya. Karena itu, lukisan kura-kura kadang-kadang muncul pada relief candi atau makam.

Pada sisi yang lain, daging kura-kura dan penyu telah sejak lama dikenal sebagai makanan yang lezat.

Beribu-ribu ekor labi-labi, kura-kura dan penyu, terutama penyu hijau, berakhir hidupnya setiap tahun di dapur restoran.

Demikian pula nasib telur-telurnya, banyak yang akhirnya menjadi santapan manusia.

Sejenis penyu, yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata), diburu orang untuk diambil sisiknya yang indah sebagai bahan perhiasan.

Bersama penyu sisik, beberapa jenis penyu yang lain juga kerap dibunuh dan dikeringkan (diopset) untuk dijadikan hiasan dinding.

Di samping itu banyak jenis kura-kura yang ditangkapi untuk diperdagangkan sebagai hewan timangan (pet).

Baik karena keindahan warnanya, keunikannya, atau –ironisnya- kelangkaannya. Beberapa jenisnya dapat mencapai harga yang sangat mahal.

Konservasi dan perlindungan

Tekanan yang tinggi dan terus-menerus ini, telah menurunkan banyak populasi kura-kura ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

Apalagi kebanyakan habitat alaminya di sungai-sungai, rawa dan hutan juga telah turut rusak akibat aktivitas manusia. Pada pihak lain, perkembangan populasi kura-kura amat lambat dan kebanyakan malah belum diketahui sifat-sifat dan kebiasaannya.
Oleh sebab itu tindakan konservasi bagi hewan ini amat diperlukan.

Dari semua bangsa kura-kura, hanya penyu yang telah dilindungi dengan cukup baik di Indonesia. Hampir semua jenisnya telah dilindungi oleh undang-undang.

Banyak pantai peneluran penyu yang telah dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi, seperti misalnya Pantai Sukamade di Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Meski demikian, penangkapan penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit dihentikan.

Itulah kisah suara kura-kura yang jarang terdengar. ( Tommy Kurniawan / Tribunjambi.com )

Daftar Lagu Didi Kempot Dari A hingga Z, Lagu Ojo Mudik Jadi Karya Terakhir sang Maestro

Daftar Lagu Michael Jackson sejak 1972 s/d 200, Ini Tembang Legendaris King of Pop Lengkap

Daftar Lagu Sheila on 7 Komplit dari 1999 s/d 2011, Ini Penyebab Lagunya Kini Masih Populer

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved