unik
Gara-gara Corona Bisnis Narkoba dan Kekerasan Mereka Krisis, Sekelas Yakuza Malah Jual Masker
Bukan rahasia lagi jika di Jepang ada sebuah sindikat kriminal yang namanya cukup terkenal di dunia bawah, mereka adalah Yakuza.
TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi covid-19 mengakibatkan banyak bisnis seret, bukan hanya bisnis konvensional bisnis gelap pun mengalami kesulitan.
Bukan rahasia lagi jika di Jepang ada sebuah sindikat kriminal yang namanya cukup terkenal di dunia bawah, mereka adalah Yakuza.
Kelompok ini terkenal mendunia sebagai kelompok penjahat yang kerap melakukan tindakan ilegal.
Namun, semenjak wabah Covid-19 melanda seluruh dunia Yakuza ternyata mengalami dampak hebat pada sistem bisnisnya.
Menurut Daily Star pada Jumat (15/5/2020), kelompok kejahatan paling terkenal di Jepang ini, mengalami krisis ekonomi karena penghasilannya terjun bebas.
Baca Juga:
• Bosan Di Rumah, 200 Kambing Serbu Perumahan Warga, Makan Tanaman Warga, Ternyata Ini Penyebabnya
• Sosok Mata-mata Israel Ini 12 Tahun Diam-diam Obrak-abrik Suriah, Bahkan Hampir Jadi Menhan Suriah
Sindikat Yakuza melakukan kejahatan terorganisir menghasilkan uang melalui "shinogi" istilah Jepang, yang diterjemahkan sebagai "keramaian."
Mereka melakukan tindakan ilegal, seperti pengedaran narkoba, pelacuran, pemerasan, dan premanisme.
Banyak anggora Yakuza telah berusia lanjut, mereka ditempatkan ke dalam kategori berisiko, bila tertular dengan Covid-19.
Hal itu menyebabkan banyak dari mereka yang terpaksa tinggal di dalam rumah, dan meringkuk ketakutan karena bisa tertular Covid-19.
Baca Juga:
• Sosok Mata-mata Israel Ini 12 Tahun Diam-diam Obrak-abrik Suriah, Bahkan Hampir Jadi Menhan Suriah
Jake Adelstein, reporter investigasi yang berbasis di Tokyo, telah meliput Yakuza selama kurang lebih 25 tahun.
Mengatakan kepada Sky News, bahwa kini kelompok Yakuza hanya bisa bergantung pada anggotanya yang lebih muda untuk mencari uang.
Namun, dengan bisnisnya yang macet, membuat mereka harus memutar otak untuk menghasilkan uang dengan cara berbeda.
"Ini berarti mereka tidak bisa mengumpulkan uang jatah preman dari klub malam, bar, atau tempat dengan reputasi buruk yang membutuhkan perlindungan mereka," katanya.